Matcha 6

17.8K 1.3K 68
                                    

| 17 Agust 2019 |
...

Sejak hari dimana berita batalnya pernikahan Letta tersebar di kantor, Letta jadi semakin terkenal di kalangan pegawai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak hari dimana berita batalnya pernikahan Letta tersebar di kantor, Letta jadi semakin terkenal di kalangan pegawai. Apalagi belakangan ini Alres sering mengajaknya keluar kantor. Makin panaslah berita soal Letta yang katanya suka menggoda atasan. Padahal Letta sebagai sekretaris Alres hanya menemani atasannya itu bertemu dengan client tidak ada hal lain. Tapi namanya orang udah iri terlanjur dengki sama Letta, perbuatan apapun yang Letta lakuin pasti salah di mata mereka.

Siang ini kebetulan cuaca kurang bersahabat. Hujan lebat disertai angin tiba tiba saja datang padahal Letta sedang meninjau pembuatan kantor cabang bersama Alres. Alhasil kini Letta malah asik nongkrong di cafe sambil menunggu hujan reda ditemani Alres.

"Gimana?"

Letta menyeruput secangkir matcha latte yang dipesannya lalu menatap Alres sesaat. "Ya kita nunggu hujannya reda dulu aja, Pak. Masa mau ninjau sambil hujan-hujanan. Anginnya lebat juga. Nanti kalau bapak sakit saya juga yang repot."

"Bukan itu maksud saya." Sahut Alres cepat. Sedikit kesal karena Letta tidak paham maksud dari pertanyaannya.

"Lha terus maksud bapak gimana itu yang gimana?" Tanya Letta kesal. Bosnya yang satu ini ganteng tapi suka bikin kesel.

"Pernikahan kamu."

"Bapak mau ngeledekin saya juga kaya yang lainnya?"

Alres gemas. Dia mengetuk puncak kepala Letta dengan sendok. "Saya nanya serius, Letta. Nggak maksud buat ngeledek."

"Bilang dari tadi dong kalau bapak mau serius." Letta berdecak kesal lalu kembali menyeruput matchanya. "Kalau soal pernikahan saya, seperti berita yang beredar. Batal."

Alres mengamati ekspresi Letta. Sepertinya gadis itu baik-baik saja. "Saya turut berduka. Semoga kamu bisa menemukan laki-laki yang lebih baik dari mantan kamu itu."

"Yang lebih baik itu bapak maksudnya?" Goda Letta sambil tertawa kecil.

"Kan saya memang yang terbaik Letta, itu kenyataan."

Letta berdecak. Dia menggeleng tidak habis pikir kenapa bosnya ini begitu narsis. Kalau di kantor ada pemeringkatan orang paling narsis, pasti Alres nomor satu. Nomor duanya Letta, dia sadar diri kok.

"Hujannya udah mulai reda, kita nanti jadi ninjau proyeknya, Pak?"

Alres menggeleng. "Nggak jadi, kita langsung balik ke kantor aja."

Matcha On The TableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang