Extra Chap ~ Prom Nite

289 29 0
                                    

Yona memandang bingung kearah Felic yang tengah mengacak-acak lemari milik gadis itu. Kini banyak pakaian yang berhamburan di kasur milik Yona.

"Fel.. Udah kali. Lagian ini cuma PromNite kan?" Ucap Yona tidak tertarik. Yah, sekolah mereka mengadakan prom nite untuk perpisahan anak-anak kelas 12. Sebenarnya Yona tidak tertarik dengan acara seperti itu. Yona tidak yakin dia akan punya pasangan di acara tersebut.

"Astaga Yona, lo nggak mau gitu keliatan cantik didepan Kak Rei?" Felic berhenti mengacak-acak lemari dan berbalik menghadap Yona.

"Kenapa gue harus cantik? Dia pasti punya pasangan di acara itu."

"Terserah deh. Pokoknya sahabat gue harus cantik malam ini. Fix!" Ucap Felic final. Entah apa yang ada dipikiran sahabatnya itu. Harusnya kan dia tampil cantik depan gebetan.

Akhirnya Felic memakaikan mini dress berwarna putih kepada Yona. Dress itu tanpa lengan dengan sedikit aksesoris di bagian dadanya. Felic memaksa untuk mendandani Yona. Alhasil rambut Yona dikepang menyamping dan diberikan hiasan rambut kecil yang diletakkan dibeberapa tempat pada kepangan Yona. Membuat gadis itu kian bersinar akan nuansa putih.

Felic sendiri memakai dress biru muda dengan lengan tiga per empat. Yang sangat sesuai dengan kulit kecoklatannya. Rambutnya yang hanya sebahu diberikan hiasan mutiara kecil yang berjejer-jejer.

"OMG!! ini Yona??" tanya Felic setelah melihat hasil eksperimennya.

"Ya iyalah. Ini gue." Ucap Yona malas. "Gue cantik banget apa? Sampe segitunya."

"Lo lebih dari kata cantik. Nah sekarang pake heels lo. Habis itu kita cuss... ke sekolah."

Yona yang sedang malas berdebat akhirnya melakukan yang disuruhkan Felic.

Tidak lama mereka tiba disekolah menggunakan taksi. Tidak ada diantara mereka yang mau mengemudi. Alhasil diputuskan mereka naik taksi. Bahkan supir taksi pun sempat terkejut melihat adanya dua bidadari dalam mobilnya.

Itu didalam taksi. Sekarang banyak sekali siswa siswi yang berbisik-bisik meyakinkan diri bahwa gadis yang tengah berjalan anggun itu adalah Yona. Sementara Yona hanya tersenyum tipis pada mereka.

Sekarang Yona sedang berdiri sendiri di tengah kerumunan orang. Felic telah ditarik entah kemana oleh sang pacar--Daren. Yona yang tidak tahu ingin melakukan apa mencari stand makanan. Baru juga akan membeli tiba-tiba terdengar suara MC membuat Yona mengurungkan niatnya.

"Hello Gaes. Hari yang ditunggu-tunggu nih sama kakak-kakak kita. Acara dimana ujian sudah terlewati. Maka dari itu malam ini kita have fun bareng."

Yona tidak tertarik mendengarkan ocehan dari MC itu kembali memalingkan wajah mencari-cari keberadaan Felic. Awas saja kalau dia mendapatkan Felic. Akan dia cakar-cakar wajah Daren.

"Nah.. gimana kalau kita mulai dansa nya? pada punya pasangan belum? Lampu akan dimatikan hanya beberapa lampu berwarna yang akan dinyalakan. Baiklah!! Sekarang ajak pasangan kalian berdansa."

MC itu kembali berkoar. Kali ini Yona dibuat mati kutu. Matilah dia. Yona tidak mau mempermalukan diri karena datang tanpa pasangan. Lalu apa yang harus dilakukannya?

"Mau berdansa denganku?"

Yona langsung berbalik ke sumber suara. Hampir saja Yona menjerit karena melihat Rei yang sangat tampan didepannya. Dengan setelan jasnya. Tiba-tiba lampu padam membuat bayangan wajah Rei agak buram tapi tetap tidak menyembunyikan ketampanannya di mata Yona.

Karena tidak ingin sendirian Yona menerima tawaran Rei. Yona mengangguk. Rei menarik tangan Yona agar masuk ketengah kerumunan orang yang sibuk berdansa. Yona mulai melingkarkan tangannya dileher Rei sementara Rei melingkarkan tangannya di pinggang Yona. Rei mengeratkan pelukannya membuat Yona yang sedang menunduk mengangkat kepalanya.

Yona tertegun menyadari jarak wajahnya dan Rei sangat dekat. Untung saja suasana sedang gelap dan berisik jika tidak mungkin orang-orang akan melihat wajah merahnya dan mendengar jantungnya yang berdetak sangat cepat. Kedua remaja itu mulai berdansa mengikuti musik masih dengan mata saling memandang kedalam jiwa satu sama lain.

"Hai." Ucap Rei tiba-tiba. Dapat dipastikan hanya Yona yang dapat mendengarnya karena musik yang kelewat keras tapi jarak mereka yang dekat membuat Yona dapat dengan jelas mendengar apa yang dikatakan Rei.

"Hai juga." Balas Yona dengan suara kecil.

"Lo cantik." Ucap Rei lagi. Yona terkikik geli.

"Sudah berapa kali lo ngomong gitu ke gue?"

"Karena itu kenyataannya."

Hening tiba-tiba keduanya hanya saling menatap tanpa maksud berbicara. Seakan ingin menyalurkan segala sesuatunya lewat mata.

"Jadi apa jawabanmu?" Ucap Rei memecah keheningan. Yona tahu pasti maksud dari perkataan Rei. Waktu itu Yona memang belum menjawabnya. Dia berjanji akan menjawabnya secepatnya tapi bukan saat itu.

"Ya." Jawab Yona pasti "I'm yours."

Tidak dapat dibayangkan betapa bahagianya Rei mendengar jawaban Yona. Bahkan dia menarik gadis itu kedalam pelukannya. Yona yang merasa malu melepaskan pelukannya pelan-pelan. Soalnya disekeliling mereka banyak yang menatap mereka heran.

Sementara dikejauhan Daren dan Felic menatap mereka dengan senyum bahagia.

"Apa kubilang, kita hanya perlu membiarkan mereka berdua."

"Ya, kamu benar. Aku turut bahagia. Akhirnya Yona mendapatkan kebahagiaannya."

"Tentu sayang. Mau berdansa lagi."

"Daren apaan sih?" Tapi tak urung gadis itu menerima uluran tangan pacarnya.

***

Rei mengantarkan Yona pulang. Tapi sebelum mereka pulang, Rei berencana membawa Yona kesebuah tempat. Yona tidak banyak bertanya dia hanya menyandarkan kepalanya di bahu sang pacar. Rei sangat senang karena ternyata Yona bisa manja.

Tidak lama mereka sampai di puncak. Yona berjalan masih dengan menggandeng lengan Rei. Rei yang melihat pakaian Yona cukup terbuka melepaskan jasnya dan menyampirkannya di bahu Yona membuat wajah gadis itu memerah.

Angin yang berhembus pelan memberikan suasana nyaman bagi mereka berdua.

Rei melepaskan tangan Yona dan membuat Yona menghadapnya. Yona menatap Rei dengan mata membulat.

"I love you." Ucap Rei pelan. Mata Yona membulat lalu tersenyum manis.

Dengan langkah pasti Yona maju dua langkah. Tepat dihadapan Rei, gadis itu berjinjit memegang pundak Rei lalu mengecup pipi Rei perlahan. Dengan pelan Yona melepaskan bibirnya dan menatap Rei dengan mata berkaca-kaca. "I love you too."

Rei langsung menarik Yona ke pelukannya sambil sesekali mengecup puncak kepala Yona. Tidak tergambarkan betapa bahagianya kedua insan manusia itu. Malam ini adalah malam terindah bagi mereka berdua. Bulan dan bintang sebagai saksi. Bersatunya dua manusia yang saling mencintai.

--------------

Yeay ..
This is extra part
Sorry klo nggk dapat feelnya
Enjoy yah
Aku akan update cerita baru ku nanti
Stay aja

~
Tsarwa Vania

Behind The Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang