Am I Psychopath?

1K 66 12
                                    

"Aku psikopat." Itulah yang kuucapkan pada gadis yang ada di depanku, namun dia hanya tertawa mendengar perkataanku itu.

****

Namaku adalah Steve, aku mempunyai seorang pacar bernama Ketty.

Hari itu adalah hari Rabu tepat di mana aku sudah menjalankan hubungan dengannya selama lima bulan, yaa kau tahu 'Happy Anniversary' aku sudah menyiapkan semua kejutan untuknya bahkan aku sudah mendekorasi rumahku agar ia terkejut melihat kejutan yang telah kusiapkan.

Saat pacarku tiba di rumah aku segera menyiapkan kejutannya, dan ia pun terkejut! Oh, sangat lucu melihat raut bahagia di wajahnya. Aku dan pacarku mempunyai hobi yang sama, kami sama-sama menyukai sesuatu yang horror, gore, ataupun pembunuhan. Bahkan ahli kejiwaan kami mendiagnosa bahwa kami mengidap Hybristophilia.

Aku sangat terobsesi dengan psikopat, aku sangat suka dengan mereka, mungkin itu semua terjadi karena aku selalu membaca cerita-cerita horror di Creepypasta. Cerita-cerita itu selalu membuatku larut terbawa imajinasi dan membuatku berimajinasi bahwa 'mungkinkah aku seorang psikopat?' oh itu tidak mungkin, aku tidak akan berani membunuh seseorang apalagi orang yang paling kusayang.

Suatu hari aku bertanya pada pacarku. "Sayang, bagaimana jika aku seorang psikopat?" ujarku.

"Jangan bodoh sayang, kau tidak mungkin seperti itu, seorang psikopat mempunyai cara yang berbeda terhadap pacarnya, dan rasa sayang mereka terhadap pacarnya itu sangat berbeda," jawabnya.

Mungkin apa yang dibicarakan pacarku itu benar, mana mungkin aku seorang psikopat.

Hari sudah menunjukkan pukul sebelas malam, mungkin ini saatnya aku harus pulang.

Sesampainya di rumah aku melihat ibuku menungguku di ruang tamu, dia memarahiku dengan sangat keras, bahkan dia sampai mengataiku. Aku sangat kesal dengan ibuku waktu itu, aku sangat marah. Tapi aku tidak ingin pikiran gilaku menguasai otakku.

Saat aku sampai di kamar, aku terus memikirkan apa yang telah ibuku ucapkan padaku dan itu membuat kepalaku pusing, namun aku mencoba mengabaikannya dan tidur.

Tak lama kemudian aku terbangun karena merasa dehiderasi, aku segera turun dan mengambil air.

Saat akan kembali ke kamar, aku melihat ibuku sedang tertidur pulas dengan ayahku, saat itu aku masih dengan keadaan emosi dengan ibuku. Entah apa yang merasukiku, tiba-tiba aku masuk ke kamar ibuku dan mendekap ibuku dengan bantal, hingga dia kehabisan nafas. Setelah ibuku tewas ayahku pun bangun, dan dia mencoba menghentikanku, dan aku berkelahi dengan ayahku, aku memukul kepala ayahku dengan vas bunga hingga wajahnya berlumuran darah. Tapi beberapa saat kemudian, ayahku menusukku dengan pecahan vas bunga....

Aku terbangun, oh Tuhan syukurlah itu hanyalah mimpi! Jam menunjukan pukul lima lewat tiga puluh pagi. Aku segera siap-siap untuk berangkat kuliah.

Saat sampai di tempat kuliah aku bercerita tentang mimpi itu dengan teman-temanku, namun temanku menjawab, "itu hanyalah mimpi, jangan kau pedulikan."

"Mungkin kau benar," jawabku.

Saat pulang aku segera pulang ke rumah, namun tiba-tiba ada pacarku, dan dia meminta untuk diantar denganku.

"Baiklah!" aku bilang.

Setelah kejadian itu aku mendapatkan pikiran-pikiran yang gila! Aku merasa pikiranku telah dikuasai oleh sesuatu, tapi aku tidak akan membiarkan ini terjadi.
Aku membaca cerita tentang psikopat, dan ternyata syukurlah aku tidak memiliki ciri-cirinya, kecuali beberapa hal.

'Saat kau menjadi seorang psikopat, kau akan membunuh semua orang yang dekat denganmu, keluargamu, kerabatmu, dan orang terkasih!'

"Oh, aku tidak mungkin melakukan hal itu, aku masih normal."

Saat malam, aku tidak bisa tidur, aku terus memikirkan tentang apa yang akan terjadi pada diriku, apakah aku akan menjadi seorang psikopat? Pikiran-pikiran itu membuatku gila! Ah, mungkin aku besok akan memutuskan hubunganku dengan pacarku, terlebih lagi belakang ini kami sering bertengkar, aku tidak ingin hal-hal aneh terjadi.

Keesokan harinya, aku menghubungi pacarku, aku ingin menemuinya.

"Sayang, maaf aku menyuruhmu repot-repot datang ke sini," sapaku ketika pacarku telah sampai kepadaku.

"Ya, tidak apa-apa," jawabnya.

"Aku ingin berbicara sesuatu denganmu." Aku memasang muka serius.

"Bicara apa? Katakan saja." Pacarku telihat mengangkat sebelah alisnya.

"Maaf sayang, sepertinya kita harus mengakhiri hubungan kita."

"Tapi, kenapa?!" sontak ia kaget.

"Aku merasa ada yang tidak beres denganku, belakangan ini aku selalu berpikiran hal-hal aneh."

"Oh tidak apa-apa sayang, itu tidak akan mempengaruhi hubungan kita."

"Tapi maaf! Aku tidak bisa melanjutkanya, karena mungkin aku seorang psikopat!"

"Kau ... apa?! Jadi seperti itu!"

Tiba-tiba dia memukulku dengan batu, dan membuatku pingsan. Saat aku sadar aku berada di suatu ruangan, dan aku terikat dengan tali di leherku, tanganku dan kakiku.

"Di mana ini?!" tanyaku.

"Hai sayang, kau sudah bangun!"

"Di mana aku?! Apa yang kau lakukan padaku?!"

"Oh tidak ada, aku hanya ingin menunjukan sesuatu padamu, kau tahu kita mempunyai hobi yang sama, kita sama-sama terobsesi dengan hal yang sama. Aku muak dengan kepura-puraan ini!"

"Maksudmu?" aku heran.

"Yah, jika kau berpikir dirimu adalah psikopat kau salah besar!!"

"Jangan-jangan kau!"

"Yah, benar! Aku adalah psikopat! Dan aku akan menunjukkan padamu bagaimana seorang psikopat menyayangi kekasihnya." Dia mengambil gergaji dan segera memotong kakiku. "Kau tahu sayang kalau aku sangat mencintai dirimu, dan aku tidak ingin kau pergi ke manapun, jadi aku memotong kakimu." Dan dia pun memotong tanganku. "Aku tidak ingin kau menyentuh wanita lain, jadi aku memotong tanganmu, ha-ha!!"

Aku tidak kuat menahan rasa sakit, dengan banyak darah yang keluar dari tangan dan kaki ku.

Tiba-tiba pacarku berkata, "oops, aku melupakan suatu hal."

Tiba-tiba dia menusuk kedua mataku, "AAARRRGGGHHH!!!"

"Maaf sayang, tapi aku tidak akan rela jika kau melihat gadis lain selain diriku! Aku mencintaimu!"

The End

Creepystory IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang