The Clown

174 15 0
                                    

Badut. Aku bukan seorang anak yang menyukai badut, aku membenci mereka. Mereka menyeramkan, meskipun keberadaan mereka ditugaskan untuk menghibur, tapi tetap saja, untukku, orang yang tidak menyukai badut, mereka sangat menyeramkan.

Namaku adalah Kevin, sekarang aku berumur 19 tahun. Dan hanya karena aku takut kepada badut, kalian tidak bisa menyebutku sebagai anak-anak. Karena ketakutanku ini sudah ada sejak aku masih kecil. Entah, apa yang membuatku tidak menyukai mereka, intinya aku hanya tidak menyukai mereka.

Pernah ada suatu berita tentang kasus pembunuhan, dan diduga tersangka pembunuhan itu adalah seseorang yang mengenakan pakaian badut. Berita ini bukanlah awal aku membenci badut, aku hanya memberi tahumu saja, dan ingat bahwa aku tidak menyukai badut sejak masih kecil. Pernah suatu ketika saat hari ulang tahunku yang ke 9 tahun Ayahku memanggil seorang badut. Dia datang untuk memeriahkan hari ulang tahunku, cukup banyak anak yang terhibur kepada badut itu, tapi tidak denganku. Aku hanya berdiri dibelakang Ayahku, dengan takut menatap sang badut yang melakukan aksinya. Ayahku selalu bilang, bahwa badut itu baik, dan bukan orang jahat. Tapi tetep saja, aku tidak menyukai mereka.

Aku selalu ingin memberitahu kepada orang-orang tentang kejahatan para badut. Dibalik wajahnya yang penuh ceria, sebenarnya mereka sangat jahat! Mereka tidak menyukai anak-anak, mereka membencinya!

Meskipun aku tidak pernah melihat dengan mata kepalaku sendiri tentang badut yang membunuh. Tapi aku bisa merasakannya, aku merasakan hawa membunuh para badut. Mungkin hanya aku yang merasakannya, ini, ini, ini sangat nyata, sangat realistik, seperti aku berada di tempat kejadian.

Suatu ketika saat aku baru bangun tidur aku mencium bau amis, seperti bau darah. Dengan perasaan panik aku segera menelusuri rumahku dan mencari asal bau tersebut. Saat aku berada di tempat asal bau tersebut, aku melihat orang tuaku tergeletak di lantai dengan penuh bercak darah, dan aku melihat ada sebuah hidung badut yang tergeletak disampingnya. Aku segera melapor Polisi dan Polisi segera mengevakuasi mayat kedua orang tuaku dan memeriksaku.

Semakin hari aku semakin tidak tenang, ketakutanku terhadap badut semakin besar. Aku merasa tidak aman, aku merasa seperti sedang dihantui oleh para badut tersebut. Aku hanya bisa bersembunyi di dalam rumahku tanpa keluar rumah, setiap pagi setiap aku bangun tidur aku selalu mencium bau yang amis, seperti bau darah. Dan aku merasa bahwa badut-badut itu semakin dekat denganku. Aku melihat berita, ternyata ada kasus pembunuhan lagi, pembunuhan yang sama oleh seseorang yang mengenakan kostum badut. Bahkan, Polisi sampai sekarang belom bisa menangkap badut sialan itu.

Saat aku sedang tidur, tiba-tiba saja aku mendengar suara gebrakan pintu, aku sangat ketakutan. Aku melihat keluar jendela dan ternyata ada banyak sekali mobil Polisi yang mengepung rumahku. Mungkinkah? Mungkinkah badut itu berada dirumahku? Aku segera berlari menuju pintu keluar, aku berlari dan bertemu dengan Polisi. Aku pun segera menghampirinya, namun, Polisi itu malah menodongku dengan pistol, aku bertanya pada Polisi itu tapi dia tidak menjawab, dia hanya menyuruhku mengikutinya, dan akhirnya aku pun pergi bersama Polisi tersebut.

Saat sampai di kantor Polisi, aku dibawa kesebuah ruangan tertutup yang sangat gelap, tidak ada pencahayaan sama sekali. Tapi, tiba-tiba lampu menyala dan ada seorang petugas Polisi berbadan besar di dalam ruangan itu bersamaku. Dia menanyakan beberapa pertanyaan padaku tentang badut yang membunuh para korbannya. Aku hanya bingung dan tidak mengerti tentang pertanyaan tersebut. Namun, Polisi itu tetap membentakku dan menanyakan hal yang sama.

Setelah cukup lama berada diruangan itu, dan aku tidak bisa menjawab pertanyaannya, akhirnya Polisi tersebut meninggalkanku diruangan itu sendirian. Cukup lama aku berada diruangan itu, aku hanya berdiam diri saja dan mencerna pertanyaan Polisi itu, aku tidak mengerti kenapa dia memanggilku?

Setelah beberapa jam menunggu akhirnya ada seseorang yang masuk ke ruanganku, seorang Perempuan, dia membawa sebuah amplop yang berisi sebuah flashdisk yang ternyata berisi rekaman CCTV tentang pembunuhan badut itu. Disitu terlihat, bahwa akulah yang menjadi badut. Bagaimana bisa? Sedangkan aku sendiri membenci badut. Akhirnya wanita itu pun menjelaskan semuanya, dan dia mengatakan bahwa aku memiliki kepribadian ganda. Akulah badut itu dan akulah pembunuhnya. Aku terdiam mendengar penjelasan tersebut. Tiba-tiba saja, aku merasakan sakit di kepalaku, di dalam kepalaku aku melihat bayang-bayang seorang badut yang membunuh para korbannya, aku melihat dia membunuh kedua orang tuaku.

Dan akhirnya, aku mengingat semuanya. Akulah badut itu, akulah yang membunuh mereka. Dan perlu kau ketahui, aku tidak membenci badut. Tapi aku, membenci diriku sendiri yang menjadi badut. Aku pikir, tidak ada salahnya menjadi badut, kau hanya harus berfikir bagaimana cara menjadi badut yang menyenangkan.

The End.

Creepystory IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang