A Ghost Story

337 32 0
                                    

Hari ini aku mengunjungi ibuku yang sedang dirawat di rumah sakit jiwa. Aku merasa iba melihat ibuku yang telah berubah menjadi seorang yang tidak waras. Setiap kali dia melihatku dia akan selalu berteriak-teriak dan berkata, "Maafkan aku, aku tidak pernah melakukan hal itu padamu, itu adalah sebuah kesalahan!" Dan dokter selalu menenangkannya saat dia menjadi seperti itu.

Hari selalu berganti dan aku tidak pernah absen mengunjungi ibuku, semakin hari aku lihat keadaan ibuku semakin memburuk. Mungkinkah ibuku akan menjadi seperti ini selamanya? Andai saja aku bisa berbicara dengannya aku ingin dia tahu, bahwa aku telah memaafkannya, dan aku ingin kehidupanku kembali normal. Namun itu tidak akan mungkin terjadi.

Setiap kali ibuku melihatku, dia selalu  tidak sadarkan diri, pingsan. Mungkin bertemu langsung dengannya akan membuat penyakitnya lebih parah.

Aku akan menceritakan sedikit kisah tentang keluarga ku dulu, sebelum ibuku mengalami hal ini.

***

Dulu saat kami masih menjadi satu keluarga kami bukanlah keluarga yang akur, ibu dan ayahku selalu bertengkar, dan sudah berkali-kali mereka mengucapkan kata cerai. Namun, karena adanya dirikulah yang membuat mereka semua tetap bertahan.

Ibu dan ayahku selalu bertingkah baik padaku, meskipun mereka berdua saling membenci, dan mereka sangat sayang padaku. Semakin aku bertambah besar keakuran keluargaku semakin tidak terlihat, mereka mulai hidup sendiri-sendiri dan tidak pernah berkomunikasi satu sama lain.

Saat aku sudah besar orang tuaku akhirnya memutuskan untuk bercerai, dan mereka memperebutkan hak asuh anak. Namun saat itu ayahku lah yang mempunyai hak untuk mengasuhku. Akhirnya aku berpisah dengan ibuku.

Beberapa bulan kemudian aku mengunjungi ibuku, saat aku datang ke rumahnya dia tidak ada.

"Mungkinkah dia di rumah Nenek?" kataku.

Benar saja, saat aku ke rumah nenekku, ibuku ada di sana, dan nenekku bilang semenjak kami berpisah, ibuku selalu menjadi penyendiri. Aku berusaha menemuinya dan mengajaknya bicara dia terlihat senang saat aku menemuinya, dan aku sangat senang bisa menemui ibuku. Ibuku selalu menyayangiku bahkan saat bertemu denganku dia tidak berhenti memelukku.

Beberapa jam kemudian ayahku menelponku dan menyuruhku untuk pulang, namun aku bilang padanya bahwa aku ingin sedikit lebih lama dengan ibuku.

Tak lama setelah itu ayahku datang ke rumah nenekku dan membawaku segera pulang, ibuku yang sedang dalam keadaan seperti itu tidak bisa melawan ayahku.

Saat sampai di rumah, ayahku memarahiku dan melarangku untuk bertemu dengan ibuku lagi, atau dia akan mengurungku.

Pukul dua belas malam aku terbangun dari tidurku karena aku bermimpi buruk, aku segera turun dan mengambil minuman. Saat aku melewati kamar ayah aku melihat pintunya terbuka, dan aku melihat seperti sesosok wanita yang ingin membunuh ayahku.

"Tidak!" aku berteriak menghentikannya.

Namun saat dia menoleh ke arahku itu adalah ibuku!

Saat itu juga ayahku bangun dari tidurnya dan melawan ibuku. Ibuku menusuk ayahku dan mengenai tangannya dan membuatnya mengeluarkan banyak darah. Saat ibuku ingin menusuk ayahku aku menghalanginya dan tusukan itu mengenai perutku, lalu dengan sigap ibuku kembali menusuk ayahku.

Saat aku hampir hilang kesadaran aku bisa mendengar ibuku meminta maaf dan melihat ibuku menangis, menyesal bahwa dia hanya ingin membunuh ayahku.

***

Semenjak itulah ibuku menjadi gila karena kematianku, dan mungkin ini terakhir kalinya aku menampakkan diriku pada ibu, aku hanya ingin bilang bahwa, "Aku menyayangimu, Ibu." Dan perlahan tubuhku menghilang seperti asap.

The End

Creepystory IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang