Friends?

293 23 0
                                    

"Nak! kita mempunyai tetangga baru." Tiba-tiba ibuku meneriakiku membuat lamunanku pecah.

"Nak, perkenalkan, mulai hari ini kita mempunyai tetangga baru, Ibu harap kalian bisa akrab dan bermain bersama. Ayo perkenalkan dirimu."

Sambil mengulurkan tangan kepada seorang anak di depanku, dan aku mulai mengenalkan diriku padanya, "Hai, namaku Harry. Senang berkenalan denganmu."

Kupikir dia anak yang pemalu, menurutku untuk apa dia malu? Padahal kita sesama lelaki. Akhirnya dengan mata dingin dan suara pelan dia menjabat tanganku sambil berkata, "Namaku Louise," jawabnya singkat.

Beberapa saat kemudian, orang tua kami meninggalkan kami berdua agar bermain bersama. Karena aku orang yang tidak suka pilih-pilih soal teman aku tidak memedulikan sifat dinginnya itu dan berusaha mengajaknya bermain.

Saat malam ibuku bertanya padaku tentang anak baru itu. "Nak bagaimana keadaanmu dengan anak itu? Apakah dia anak yang baik?"

"Iya, Bu, dia anak yang baik menurutku, namun dia selalu terlihat seperti pemalu atau pendiam."

"Nak, kau harus menjadi teman dia, kamu tidak boleh memusuhi atau menjauhi dia, orang tua dia bilang pada Ibu bahwa dia mengalami sedikit gangguan mental, tapi sebenarnya dia hanya membutuhkan teman, kau harus menjadi teman dia."

"Baiklah, Bu, aku akan berusaha baik dengannya."

"Anak pintar."

***

Pagi hari tiba dan aku sudah bersiap-siap berangkat ke sekolah, aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan teman-temanku di sekolah, karena terlalu lama liburan kenaikan kelas.

"Nak, ada temanmu!" teriak ibuku.

"Teman??" Tidak seperti biasanya ada yang ingin berangkat denganku.

"Nak, mulai sekarang kau akan menjadi teman sekolahnya Louise, kau akan berangkat bersamanya. Bersikap baiklah pada dia."

"Baik, Bu!"

Akhirnya kami sampai di sekolah, aku dan Louise satu kelas, dia segera memperkenalkan dirinya di depan kelas dengan sedikit malu-malu.

"Ah, sial mengapa aku bisa sekelas dengan Nial dan Liam," pekikku dalam hati.

Mereka berdua adalah anak berandal di kelas, seharusnya mereka sudah lulus dari sekolah namun karena kenakalan mereka, membuat mereka tinggal kelas. Aku harap dia tidak akan macam-macam dengan Louise.

"Baiklah Louise, sekarang kau bebas duduk di mana saja yang kau suka," ucap guruku pada Louise, setelah selesai perkenalan.

"Hoi anak baru! Kenapa kau tidak duduk di sini saja? Di sini kosong," teriak Liam di belakang kelas menunjukkan bangku kosong di sebelahnya.

Namun sebelum itu aku sempat melarangnya, aku takut kalau nanti Louise menjadi korban bully mereka, namun karena tidak ada bangku kosong yang lain akhirnya aku membiarkan dia duduk di belakang.

Istirahat tiba dan aku melihat Louise sedang dikerubungi oleh Nial dan Liam. Sial!

"Hey berhenti! Apa yang kau lakukan?" aku melarang mereka

"Kau kutubuku lebih baik diam saja! Jika tidak ingin terjadi apa-apa, aku hanya meminta sedikit uang jajan dia, bukankah bangku kami bersebelahan? Dan itu artinya dia adalah temanku juga!" ucap Liam.

"Tidak! Lepaskan!"

Liam mendorongku dan membuatku jatuh, aku bangun dan memukul mereka berdua dan membela Louise. Hingga akhirnya perbuatan itu membawa kami pada ruang guru, aku mengadu pada guruku, dan guruku memberikan hukuman pada Liam dan Nial.

Creepystory IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang