Judul bab kemarin "Orang Misterius" aku ganti jadi "Mawar Misterius" ya, dan ini bagian b-nya. Happy reading^^ 👈imut ya emotnya
......
"Bel woy, lu denger gue gak sih"
"Bentar Nan, gua masih belum bisa percaya" ucap Bela lemas.
"Etdah ni anak dibilangin juga, sumpah deng Dalvin yang nolongin lo"
"Ini Gila"
"Iya elo gila" celetuk Nanda kemudian menghempaskan tubuhnya di sofa hijau yang sudah tersedia di kamar rumah sakit.
Tok tok tok.
Nanda menoleh ke arah pintu yang barru saja diketuk. "Masuk aja, nggak dikunci" ucapnya agak keras. Namun sesaat kemudian suara ketukan pintu terdengar lagi. Sepertinya orang itu tidak mendengar teriakan Nanda.
"Yaelah." Nanda memutar bola mata.
"Bukain Nan."
"Mager gue, baru juga duduk"
"Bukain ga?"
"Nggak lha! males"
"Serius ga mau?"
Nanda mengangguk.
"Oiya kemarin gue liat lo jalan sama Radit? Kayaknya Jos harus tau nih"
"Sialan, mainnya curang." Mau tak mau Nanda bangun, ia tak ingin kisah cintanya dengan Jos berakhir hanya karena ia selingkuh sehari saja. Cewek itu kemudian melangkah gontai menuju pintu sambil mendumel kesal. Bela memang selalu menyebalkan bila sedang sakit.
Alis Nanda menyatu saat ia membuka pintu dan tak ada orang di luar. "Lah?"
"Kenapa?"
"Nggak ada orang" sahut Nanda celingukan, kepalanya menyembul keluar, mencari sosok yang hendak bertamu, mungkin.
"Momma kali"
"Bukan, itu Tante lagi nelfon" Nanda menunjuk Rani yang sedang duduk serius di kursi panjang dengan dagunya.
"Orang iseng, udah biarin aja"
Nanda berdecak kesal. "Gue kepret juga tu orang." Padahal tadi dia sedang malas untuk membuka pintu.
Alisnya terangkat saat ia tak sengaja melihat sesuatu berwarna merah terletak di lantai dekat kakinya. "Apaan nih?" Nanda menunduk kemudian mengambilnya. "Mawar?" Bisiknya penuh tanya. Nanda kembali berdiri. Matanya memicing melihat seseorang yang tengah berlari menjauh dengan kepala tertutup topi. Cukup lama otaknya loading untuk merangkai semuanya menjadi sebuah kejadian yang rinci. Dan pada akhirnya Nanda mengerti, ditunjukan dengan kepalanya yang mengangguk dan bibir tersenyum puas.
"Cewek cakep emang punya banyak secret admirer ya," gumam Nanda sedikit geli namun ingin. Pintu kembali ditutupnya. Cewek itu mengangkat bunga ditangannya tinggi-tinggi bermaksud menunjukannya pada Bela. "Ternyata yang tadi tuh kerjaannya fans lo." Nanda melempar bunga itu ke arah Bela.
Dengan sigap Bela menangkap mawar merah yang terbungkus plastik bening dengan pita dibagian bawahnya itu. "Mereka gatau apa ya, gue itu makannya nasi bukan bunga"
"Dia ngasi bunga bukan buat lo makan geblek"
"Get well soon" Bela membaca keras-keras tulisan di kertas putih yang menempel pada plastik mawar itu. "Strip G" lanjutnya.
"G?" Nanda mendekat.
"Iya G, pake inisial nih"
"G siapa ya?" Pikir Nanda penasaran. Mereka berdua terdiam, bergulat dengan pemikiran masing-masing. Menebak dalam hati siapa sebenarnya pengirim bunga bernama G ini.
"Cepet banget dia tahu gue abis kecelakaan" komentar Bela.
"Nah!" Nanda menjentikkan jari membuat Bela mengernyit heran. "Gue tau ini siapa yang ngasi" katanya tersenyum bangga.
"Siapa?"
"Dalvin"
"Lo sehat nggak sih Nan?" Tanya Bela gemas.
"Ihhh seriusssss, yang tau lo sakit cuma gue, nyokap lo dan Dalvin. Itu doang Bel"
"Cukup deh Nan. Jangan ngayal kejauhan. Gue ngantuk, mau tidur." Bela meletakkan bunga itu di atas nakas. Ia merebahkan badan, menarik selimut kemudian tidur membelakangi Nanda yang menurutnya sudah mulai tidak waras. Sejak tadi Nanda terus menerus menyebut Dalvin, jujur saja Bela capek mendengarnya. Otaknya saja masih belum bisa menerima kenyataan bahwa yang menolongnya adalah Dalvin, dan sekarang Nanda menambah pusingnya dengan dugaan-dugaan tak berlandasan itu.
Bela melirik Nanda dengan sudut matanya. "Lo pulang gih, beli aqua biar fokus. jelas jelas huruf awal namanya Dalvin itu D bukan G" ucap Bela sedikit kesal.
Nanda melipat tangan di depan dada. "Satu hal yang lo nggak tau Bel, nama panjangnya Dalvin itu Gracious Dalvin. Jadi huruf awal namanya yang asli itu G bukan D. Nggak menutup kemungkinan kalau si pengirim bunga ini dia."
TBC
Mau nanya apa yang bikin kalian suka sama cerita ini?
Harus dan wajib jawab #maksa
Btw sori kalo pendek:(
Aku mau mandi dulu yah, mau pergi skula:*
Tebak kuy siapa yang ngirim bunga hahah
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Heart, Why Him?[Completed]
Ficção AdolescenteDear Heart, Why Him? "Ketika benci mengundang cinta" a story by Haula S "Pelajaran yang Bela dapatkan saat mencintai Dalvin adalah jangan mengharapkan sesuatu yang indah saat jatuh cinta, tapi sibuklah mempersiapkan hatimu untuk menghadapi ser...