12. Don't Let Me Down

369K 27.9K 4.8K
                                    

- Friendzone adalah ketika lo baper saat cowok yang lo suka baik sama lo, padahal sih baik karena dia nganggep lo itu temen. -

[Pesan dari quotes di atas adalah jangan cepet baper kayak Haula😂😂]

●●●

And I'm stuck in the friendzone again and again - 5SOS

"Nanda mau kemana?" Bela meneriaki Nanda yang sudah keluar dari mobil dan berlari menuju toko bunga tempat dimana Jos berada. Khawatir dengan sahabatnya, Bela kemudian mengikuti jejak Nanda.

Kini hanya tinggal Dalvin seorang diri di dalam mobil. Ia masih belum mengerti apa yang sedang terjadi sebenarnya. Cowok itu mematikan mesin mobil kemudian ikut keluar. Rasanya ia tak bisa hanya menonton dari dalam.

Pemandangan mengejutkan menyambut Dalvin di depan pintu masuk toko bunga. Nanda menampar pipi Jos dengan air mata yang mengalir di pipinya. Sementara Bela berdiri tak jauh dari mereka. Dalvin kemudian menghampiri Bela, memandangi cewek itu. Ada yang aneh dari Bela, tangannya bergetar.

"Nda kok lo bisa disini?" Jos terlihat panik. Ia menangkup pipi Nanda dengan kedua tangan.

"Kenapa lo jahat?" Tanya Nanda dengan suara parau.

"L-lo udah tau?" Jos bertanya gugup. Cowok itu menunduk memandangi setangkai mawar yang dibelinya ada di lantai, mawar itu terjatuh saat Nanda tiba-tiba datang. Tangan Jos perlahan turun, tak lagi menangkup pipi kekasihnya. "Sorry."

Nanda tercekat, tangisan membuat suaranya tak bisa keluar. Meskipun ia sering menerima tawaran cowok lain yang mengajak jalan, dalam hati Nanda, ia tetap menyayangi Jos dengan tulus. Ini benar-benar di luar dugaan Nanda. Semuanya melenceng dari perkiraannya.

Kaki Nanda mundur perlahan. Ia ingin ini semua hanya mimpi. Jos tidak boleh suka Bela. Bela adalah sahabatnya sendiri. Nanda berbalik, matanya bertemu dengan pupil hitam Bela. Rupanya cewek itu juga sudah mengerti. Ada jejak air mata di pipi Bela. Nanda ingin memeluk sahabatnya itu, tapi tak bisa karena ada rasa sakit yang menahannya. Ia kemudian berlari keluar.

Dalvin memandangi Jos dan bunga yang terjatuh. Otaknya terasa pusing. Ingin Dalvin berteriak dan bertanya sebenarnya apa yang terjadi. Tapi itu tidak mungkin. Sudut matanya melirik Bela. Muncul setitik rasa kasihan melihat cewek disebelahnya itu menangis.

"Bela gue minta maaf." Jos maju mendekat.

Bela berdecih. Mengusap air matanya. "Minta maaf? Lo pikir setelah ini persahabatan gue sama Nanda bakalan baik-baik aja?"

"Makanya gue minta maaf."

"Enak banget lo ngomong."

"Lo masih bisa cari temen yang lain Bel."

Plak!

Bela menampar Jos dengan penuh emosi. Apa dia fikir nyari sahabat sebaik Nanda segampang minta telolet di pinggir jalan.

"Bel gue minta maaf, please jangan benci sama gue." Jos meraih pergelangan tangan Bela.

"Lepasin!" Bentak Bela kemudian berusaha menarik tangannya.

"Nggak, Bel gue suka sama lo udah lama. Gue udah berjuang dan lo gaboleh benci sama gue gara-gara hal sepele kayak gini."

Bela berontak. Berusaha melepaskan genggaman tangan Jos. Sayangnya jari Jos terlalu kuat untuk Bela lawan. "Lepasin gue."

"Nggak sebelum lo maafin gue, dan nggak benci sama gue lagi. Biarin aja kita disini sampe malem, sampe pagipun nggak apa."

"Lepasin tangan cewek gue sekarang atau lo mau berurusan sama gue?"

Dear Heart, Why Him?[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang