Prolog

382 17 3
                                    




Disebuah ruangan, terlihat dua orang anak manusia sedang membicarakan tentang masa lalu yang masih terlihat abu-abu bagi sang gadis.

"yang waktu malam itu, lo ngomong serius?"

"please jawab, gue pengen tau yang sebenarnya! Ric, itu beneran?" -Gita Aurelia-

"Ya, kali!" -Rico Adrians-

"gue, gue akuin gue salah! Dan gue nyesel waktu itu gue nggak tau kenapa gue gak dengerin lo ngomong serius. Entah kenapa gue bego banget malam itu yang malah asyik dan focus sama game sialan yang ada di handphone lo itu dan acuin pas lo ngomong" -Gita Aurelia-

"YA! Itulahh! Lo emang bego! Lo itu tolol! Lo goblok! Lo oon! Lo budeg! Lo tai! Puas?"

"udah tau gue ngomongnya serius malah lo acuin gue!" -Rico Adrians-

"gue nggak tau! Gue nggak tau harus apa!" –Gita Aurelia-

"terus sekarang, elo nya mau apa? gue udah gini―udah punya cewek" –Rico Adrians-

"gue nyesel" gumamnya tanpa suara agar tidak terdengar oleh cowok yang duduk berada tidak jauh darinya.


Setelah itu, suasana menjadi hening selama beberapa saat, kemudian mereka berdua kembali bercerita.

"udah lewat juga―siapa suruh lo gak peka" gumaman pelan Rico tapi masih bisa terdengar oleh Gita.

"ciee yang udah ngode tapi dicuekin" sindir Gita, setelah mendengar sindiran itu wajah Rico tiba-tiba memerah menahan malu. Sial! Ternyata gumamannya terdengar oleh Gita.

Akhirnya, mereka berdua kembali tertawa bersama karena gurawan yang dilemparkan mereka secara bergantian.

Dan disaat sesi cerita yang serius Rico akan mendengarkan dengan saksama apa yang diceritakan oleh Gita tanpa berkedip agar tidak melewatkan satu katapun yang keluar dari mulut Gita.

Sampai mereka berdua tidak sadar kalau ternyata jam sudah menunjukkan pukul 21:55 malam yang artinya mereka telah menghabiskan waktu 3 jam dan itu artinya juga Rico harus segera pulang kerumahnya.

Lebih tepatnya Rico punya janji dengan temannya yang hampir saja dilupakannya kalau temannya itu tidak menghubunginya lagi.

"shit! Tuh kan gue hampir lupa janji gue ama temen gue! Mampus bisa digigit guenya nih!" umpat Rico sambil mengacak rambutnya asal yang mana membuat Gita terkekeh geli melihat tingkah sahabat sekaligus cowok yang dicintainya selama 3 tahun ini.

"Haha lucu yaa saking asiknya dia ngomong sama gue sampai lupa dengan janjinya dengan temannya itu. Pake bilang bisa digigit lagi! Emangnya temennya itu Edward Cullen?" kata Gita dalam hati.


***

Hello Guys! ini adalah cerita pertama aku~

aku harap ada yang suka sama cerita aku. jangan lupa coment, vote dan share :)

don't be silent readers. Enjoy!

The Stupid FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang