Part 14 - Selamat Jalan Kekasih

74 3 2
                                    

Gita kembali melanjutkan nyanyiannya di lagu berikutnya, dan di ikuti oleh Rico.


Kita harus menerima bahwa memang tak ada kisah yang bisa sempurna

Seperti yang slalu di impikan, dan mimpi tak selalau jadi kenyataan

Ada awal dan nada akhirnya, yang mungkin tak dapat terurai semua

Ada duka, ada bahagia yang mugkin tak akan pernah terlupa dan hatiku berkata

Selamat jalan kekasih . . .

Manis yang berujung perih

Kisah yang sungguh terlalu indah kini semua berakhir sudah

Selamat jalan kekasih . . .

Walau terasa sangat perih namun ku pasti coba untuk jalani ini semua


Dan nyanyian kembali dilanjutkan Gita, dengan tambahan suara dari mereka semua.


Sekian lama sudah kita tlah bersama

Lewati cerita yang kita rangkai berdua

Tak pernah terlintas semua kan berakhir

Saat kau mendua hancurkan segala

Ku akui aku memang terlanjur lemah tak mampu puaskan lagi semua inginmu

Apakah selamanya cinta harus memberi

Bukankah kita terlahir untuk berbagi

Benarkah diriku yang memag sudah tak mampu

Ataukah engkau yang tak pernah menginginkan ku lagi

Harusnya ku sadar semua menjadi terpaksa dan aku terlalu, ku terlalu sayang

Tak pernah terlintas semua kan berakhir saat kau mendua hancurkan segala


Disaat lirik kedua terakhir, Gita tidak tahan akhirnya gadis itu menangis di bahu Rico.

Kembali teringat perkataan cowok itu yang mengatakan kalo dia terpaksa melakukan itu, karena dia kasihan. Kasihan!

Rico yang melihat itu langsung menarik Gita kedalam pelukannya, ditenangkannya gadis itu.

"hushhh. Udah gak usah nangis lagi yaa"

"Gita yang gue kenal gak cengeng kek gini loh"

"Gita yang gue kenal itu, dia orangnya cantik dan periang gak kenal yang namanya sedih apalagi nangis kek gini. Gak bagus ah jelek tau gak muka lo" tukas Rico bertubi-tubi untuk membuat Gita berhenti menangisi cowok brengsek seperti Al.

"iya nih, lo bener Ric! Gita yang kita kenal itu gak cengeng kek gini. Kemana Gita yang jahil? Kemana Gita yang periang? Kemana Gita yang suaranya cempreng kek kaleng rombeng? Ke- adaww sakit bego!" seketika kata-kata Marchel terpotong akibat geplakan keras dikepalanya dan pelakunya siapa lagi kalo bukan Gita.

Gita melotot kearah Marchel "apa lo bilang? Suara cempreng kek kaleng rombeng? Mau dijahit apa tuh mulut"

"hahha. Yee maaf Git becanda kan gue pengen buat lo ketawa dan apa lo jadi gak nangis lagi kan sekarang? Yah biarpun kepala gue yang jadi korban geplakan maut lo" cibir Marchel sambil memanyunkan mulutnya kedepan.

The Stupid FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang