Part 32 - Sebuah Rahasia

36 4 0
                                    

Happy reading~

sorry for any typos.


***



Sore tadi Abram baru sampe dirumahnya karena baru pulang dari sekolah dan langsung segera pulang. Dan disinilah Abram duduk berdua dengan Fadil seraya menunggu para sahabat mereka datang.

Dari arah belakang Fadil, Abram bisa melihat bayangan seorang cewek dengan rambut diikat berjalan kearah mereka. Tidak perlu ditebak sudah pasti cewek itu adalag Gita.

Dan benar, sedetik kemudian wajah Gita muncul dari kegelapan menampakkan wajah datarnya.

Gila, baru nyampe mukanya udah ditekuk aje. Ucap Abram dalam hati

Mata Abram mengikuti langkah Gita yang berjalan duduk disamping Fadil, dan bersandar di sandaran tempat duduk.

"mana yang lain?"

"belom nongol"

"susah ye, itu manusia kampret mandinya mereka berapa jam sih? Masa gue lebih cepet daripada mereka!" kesal Gita.

"ya, lo taulah Git. Para pangeran" jawab Fadil.

"kenapa muka lo Git? Kok ditekuk gitu? Ada masalah?"

"gak"

"serius?"

"iye"

"jinjja?" Fadil ikut menimpali.

"jijik lo gak cocok ngomong bahasa korea anjir!" umpat Gita.

"kenapa gak cocok? Muka gue udah cocok kok jadi boyband korea apalagi badan gue tinggi berotot gak lembek sama idung gue nih tinggi sampe nagalahin tinggi idungnya si Rico sama si Harry apa namanya? Potter? Sti sti apa?"

Anjir kenapa jadi bahas Rico sih? Umpat Gita dalam hati.

"Harry Styles! Anjir lo ngomong sti sti ndasmu. Itu juga Harry Potter ketek lo"

"hahahahah. Iyadeh gue gak tahu kan"

"ya kalo gak tahu gak usah nyebut namanya"

"dasar ye, gue yang nanya Gita nah sekarang malah lo yang ngomong sama dia" ketus Abram.

"lo ngomong apa emangnya? Lo kan udah nanya tadi"

"kan gue nanya serius? Terus si pantat nyoa main nyosor aja"

"hm, gue gak apa-apa"

"lo gak bohong?"

"gak lah"

"yaudah" setelah itu mereka bertiga sibuk dengan kegiatan masing-masing sambil menunggu kawannya lengkap.

"helaw everybuady! Marchel yang tampan beserta babu telah tiba"

"baru nongol"

"iyalah, gue sama bab-adaw sakit pala gue anjir!"

"lo kalo ngomong tuh otak dipake! Sejak kapan gue jadi babu lo?"

"sejak kini"

"anjir"

"lo kalo gaje kayak gini lagi gue hajar lo, serius"

"eh iya deh gak becanda gue Ric! Elah"

"becanda lo gak lucu bangke"

"sorry aja dah"

"baru nyampe juga lo bertiga, emang ya para pangeran tepat waktu sekali" sindir Gita.

"hehe, iya sorry gue sama Juna baru selesai makan terus si Urfan juga baru nongol jadi kita bertiga langsung kesini" jawab Aditya.

The Stupid FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang