Part 20 - Abram 'feeling'

17 3 0
                                    

Hallo, Happy Reading!

Sorry for any typo~


-----



Setelah itu Rico kembali melihat kearah Gita yang mukanya di tekuk dengan bibir yang kerucutkan kedepan.

Rico tersenyum dan membelai pipi Gita sambil berkata "becanda Gita! Jangan ngambek terus dong! Bibirnya jangan di monyongin kek gitu jelek tau gak!"

Gita tidak menggubrisnya.

"atau mau gue cium nih biar gak ngambek lagi? Oke gue cium sekarang!" baru saja Rico ingin mendekatkan wajahnya sudah ditahan dengan jari telunjuk Gita.


RICO ADRIANS POV

"atau mau gue cium nih biar gak ngambek lagi? Oke gue cium sekarang!"

Baru aja gue mau mendekatkan wajah gue udah ditahan dengan jari telunjuk Gita dengan wajah kagetnya.

Haha lucu sekali!

Entah kenapa gue seneng banget ngeliat wajah dia yang kesal, menahan malu dan pasti pipinya akan memerah setelahnya.

"eh eh mau ngapain lo kampret? Enak aja lo mau main nyium-nyium gue! Dasar omes" ucap Gita kesal sambil menahan malu. Dan ternyata.. ternyata...

Betul dugaan gue!

Pipinya kembali memerah kawan!

Pipinya merah! Dan itu karena gue!

Dia malu sama gue, haha bahagia banget lihat mukanya yang kek gitu. Lucu!

Gue hanya bisa terkekeh menanggapinya "nah gitu kan enak dilihatnya! Gak ngambek lagi terus gak manyun kek tadi, kan ini keliatan lebih cantik" ucap gue sambil mengedipkan sebelah mata gue yang spontan buat semburat merah lebih banyak di wajahnya. Haha!

RICO ADRIANS POV END


"eh eh mau ngapain lo kampret? Enak aja lo mau main nyium-nyium gue! Dasar omes" ucap Gita kesal sambil menahan malu dan ternyata pipinya kembali memerah.

Melihat itu Rico hanya terkekeh "nah gitu kan enak dilihatnya! Gak ngambek lagi terus gak manyun kek tadi, kan ini keliatan lebih cantik" ucap Rico sambil mengedipkan sebelah matanya yang spontan membuat semburat merah lebih banyak di wajah gadis itu.

aaaakh..... Mama! Anakmu mau pinsan dengernya~

Setelah itu mereka semua kembali bercengkerama saling membagi kebahagiaan dan kesedihan bersama.

Dan yang paling membuat mereka merasa nyaman adalah Gita yang siap sedia mendengarkan curahan hati para cowok-cowok jones dan dengan senang hati memberikan tanggapan serta masukkan untuk para sahabat cowoknya itu.

Dimulai dari ada yang curhat tentang gebetan yang gak peka-peka, guru yang bukannya didalam kelas untuk mengajar malah curhat tentang masa mudanya, dan teman sekelas yang sukanya molor tiap hari sambil ngeluarin banyak iler diatas mejanya.

eww menjijikkan!

sama ada yang curhat tentang kejombloan akutnya. Haha! Lucu sekali mereka.

Tanpa terasa hari sudah mulai gelap, mereka kembali kerumah masing-masing untuk membersihkan diri dan setelah itu kalau jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.

The Stupid FeelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang