Bab 9 -Genta Version

1.4K 56 0
                                    

Rasanya setelah melihat Alleta diriku kembali bersemangat. Aku hanya ingin selalu bersama Alleta, selalu didekat Alleta. Aku yakin bahwa Alleta bertanya-tanya didalam hatinya. Mengapa aku terlihat pucat. Mengapa aku tidak seperti biasanya. Aku yakin,karena tatapan Alleta itu berbeda ketika melihatku. Aku menatap bola matanya yang Indah, yang menatapku dengan sejuta pertanyaan yang tidak satu pun iya tanyakan kepadaku.

Mungkin aku akan menjawab pertanyaan Alleta itu suatu hari nanti. Karena aku belum siap memberitahu Alleta. Aku sebenarnya masih harus dirawat di France. Tapi, demi Alleta aku pulang kembali ke Jakarta. Kenapa aku dirawat? Karena aku divonis penyakit yang sulit untuk disembuhkan. Jadi,aku menjalani perawatan yang intensif disana. Disana adik dan juga mamaku. Mereka yang menjagaku ketika disana.

Aku tidak akan menyebutkan jenis penyakit yang kualami. Bahkan,untuk menyebutnya kepada diriku saja, membuatku takut dan gelisah. Apa jadinya jika aku memberitahunya kepada Alleta.

Mama dan adik ku terus-terusan mengajakku untuk pindah ke France. Karena katanya disana lebih baik perawatannya. Yah mungkin aku bisa sembuh jikalau disana. Tapi aku menolak ajakan mama. Karena aku telah menemukan kebahagiaan ku dijakarta. Memang benar bahagia ku itu sederhana. Hanya dengan melihat senyum manis dari Alleta. Aku langsung semangat! Dan merasa bahwa diriku tidak mempunyai penyakit apa-apa. Jika aku pindah ke france. Aku akan kesepian dan peluang memparahnya penyakitku akan semakin besar. Karena tidak ada yang membuat ku bahagia disana. Tidak ada yang membuatku semangat. Tidak ada senyum manis yang kulihat disana. Intinya, diriku tidak merasa bahagia disana. Bahkan, ketika aku perawatan selama berminggu-minggu saja aku telah merindukan Alleta. Apalagi jika aku akan pindah kesana. Aku terus-terusan menolak ajakan mama untuk pindah ke France.

Walaupun telah jalan bersama Alleta tadi. Tapi aku masih ingin bersama nya. Entah, kenapa ketika aku didekatnya aku menjadi semangat. Aku lupa akan penyakitku. Aku merasakan perasaan yang berbeda ketika aku didekat Alleta. Apakah ? Perasaan itu bernama Cinta  aku masih bertanya-tanya. Apakah aku mencintai Alleta? Tapi kenapa bisa.

Berawal dari duduk sebelahan bersama Alleta. Aku sama sekali tidak tertarik kepada Alleta. Sedikit saja itu tidak mungkin, tapi mengapa sekarang berbeda?. Aku juga masih ingat ketika Alleta menumpahkan siomay nya dibaju seragamku, masih ingat sekali. Aku langsung marah kepadanya. Karena,baru hari pertama aku sekolah sudah ada cewek nyebelin yang ganggu aku. Dia merasa sangat bersalah aku melihat matanya. Dia berkata aku tidak mendengarkanya dengan istilah aku mengacangin dirinya. Aku sama sekali tidak menatap Alleta disekolah berbicara padanya saja aku tidak ingin. Lalu, pada akhirnya aku memaafkan nya. Di karena kan, aku bersalah karena telah melemparkan bola tidak sengaja dikepalanya hingga dia masuk UKS. Mulai kejadian itu, aku "Genta" mulai peduli kepada Alleta. Entah apa yang membuatku peduli kepadanya.
Alleta menurutku cewek yang unik yang berbeda daripada lain nya yang membuat diriku semakin tertarik padanya. Awalnya aku tidak tertarik padanya tapi sekarang berbeda.

Memang benar Cinta itu bisa datang tanpa kita rencanakan. Aku sungguh menyukai Alleta. Aku mencintai nya.
Tapi pertanyaanku sekarang adalah.
Apakah Alleta menyukai ku?
Apakah Alleta mencintai ku?

Aku rasa dia belum mencintai ku hanya, kagum padaku saja. Aku akan membuat dirinya jatuh Cinta kepadaku. Seperti dirinya, yang membuat diriku jatuh Cinta padanya.

Haruskah diakhiri? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang