Aku terbangun dari tidurku. Sekarang sudah 2 hari aku tidak kerumah sakit, aku akan kesana hari ini, mungkin genta udah sedikit bisa beristirahat.
-dirumah sakit-
Ketika sampai di depan kamar genta, aku melihat ada brian dan mamanya. Mereka sama sama melihatku dan memanggilku.
"Alleta ,akhirnya kamu datang nak"ucap mama genta.
"Iya tante, tante apa kabar?"jawabku singkat sambil tersenyum.
"Tante sehat, kamu tau ? Sudah 2 hari genta nyariin kamu, tante suruh brian nelpon juga gak aktif , kenapa kamu baru datang sekarang?" Tanya mama genta dengan wajah penasaran.
"Leta sengaja tante gak datang, biar genta bisa istirahat dulu 2 hari"ucapku kepada mama genta.
"Yaudah ,kamu masuk sana nak untung dia tidak tidur" ucap mama genta.
Ketika aku ingin membuka pintu. Brian memanggilku.
"Leta sebentar" teriak brian.
"Kenapa?"tanyaku padanya.
"Genta bakalan dioperasi besok, jadi hari ini hari terakhirmu sama genta yang sekarang"ucap brian.Ucapan brian membuatku ingin mati saja, kenapa tidak dari 2 hari kemarin aku bersama genta, sekarang tibalah hanya ini hari terakhirku bersama gentaku.
"Alleta, kamu yang sabar yah nak, nanti kalau genta bakalan lupa kamu, kita sama - sama buat genta ingat lagi yah"ucap mama genta sambil menenangkan ku.
Tanpa basa - basi, aku langsung masuk kedalam kamar rawat genta.
Dan dia terlihat kaget melihatku, untung saja dia tersenyum melihatku. Aku berlari dan langsung memeluknya yang sedang terbaring, aku memeluknya erat, seerat - eratnya sampai dia berkata.
"Buset let, aku gak bisa nafas" ucap genta sambil tersenyum.
"Genta ,aku sayang kamu, aku cinta kamu, aku mau kamu gak bakalan lupa sama aku gen"ucapku sambil menangis.
Dia langsung melepaskan pelukan ku dan berkata.
"Siapa yang bakalan lupa sama kamu? Bagaimana bisa aku lupa sama kamu leta" ucapnya yang menenangkanku.
Tetapi percuma saja, jika dia nanti harus dioperasi dia juga bakalan lupa.
"Aku takut, aku takut kamu bakalan gak kayak gini lagi sama aku gen, gen kamu tau? Kamu akan dioperasi dan katanya kamu bakalan amnesia total gen, pasti kamu bakalan lupa sama aku"ucapku sambil menangis menatapnya.
"Kamu doain yah semoga operasi ku lancar, masalah jika aku lupa kamu atau tidak ingat kamu siapa, jangan dipikirin leta, aku yakin kamu jodoh aku, jadi pasti ada cara tuhan buat aku ingat lagi sama kamu"ucap genta kepadaku.
"Aku yakin gen kamu gak akan lupain aku. Sekarang sebelum kamu operasi besok, aku mau kita habiskan waktu satu hari ini bersama"ucapku yang meneteskan air mata.
Tangan genta langsung sontak menghapus air mataku yang jatuh.
"Baiklah alleta"ucapnya.Hari terakhirku dengan Genta , kami tidak bisa kemana - mana hanya menghabiskan waktu berdua. Aku membawa headshet dan memasangkan nya 1 ketelinga genta dan satu ditelingaku. Kami mendengar lagu bersama , bercanda tawa bersama, berbagi cerita bersama. Sejujurnya yang aku inginkan sekarang adalah dia baik - baik saja setelah operasinya aku mau dia sembuh total, tetapi jauh dilubuk hatiku yang paling dalam aku tidak ingin genta lupa dengan ku , selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruskah diakhiri? [✔]
Teen FictionCompleted ✔ Hanya kisah seorang gadis bernama Alleta yang jatuh cinta pada lelaki bernama Genta. Lelaki yang sangat dingin, cuek dan bersifat tertutup. Tapi mampu membuat seorang alleta luluh padanya. Akankah mereka memiliki akhir yang bahagia? Ata...