Bab 17 -Genta Version(4)

1K 57 5
                                    

Aku masih mengejar Alleta. Bodohnya diriku mengejarnya dengan berlari. Tidak mungkin aku bisa menghalang taksi  tersebut. Aku berlari menuju parkiran untuk mengambil motorku. Untung saja malam ini aku mengunakan motor. Aku mengejar taksi yang membawa Alleta. Pikiran ku sekarang hanya tentang perkataan Alleta. Kenapa bisa Alleta tahu kalau bukan keluargaku yang berobat melainkan diriku. Aku hanya memikirkan itu.

Motorku berjalan sangat laju. Sialnya aku kehilangan taksi yang membawa Alleta. Motorku yang laju. Akhirnya membuat ku ingin memberhentikan motorku. Dikarenakan aku patah semangat. Ketika hendak aku ingin menghentikan motor ku. Tidak bisa. Motorku tidak bisa berhenti. Ternyata rem ku blong. Aku mengingat bahwa terakhir kali aku memakainya rem nya sudah memang blong. Aku melupakan itu karena terlalu memikirkan Alleta.

Motorku tidak bisa berhenti dan akhirnya motorku menabrak mobil yang sedang parkir dipinggir jalan. Penglihatan terakhir ku hanyalah kerumunan orang yang datang mendekat.

Aku membuka mataku perlahan-lahan rasanya membuka mata saja sangat sakit. Aku mencoba mengerakkan kaki ku. Masih bisa bergerak walaupun sangat sakit. Tapi ketika tangan sebelah kiri ku. Kugerakkan dia tidak bisa bergerak. Rasanya kaku saja. Wajahku juga rasanya kaku. Aku perlahan membuka lagi mataku walaupun sangat sakit. Aku melihat Lia sepupuku. Dan Dimas.

Seluruh ruangan yang aku lihat berwarna putih. Sepertinya aku sedang berada dirumah sakit. Ya benar aku dirumah sakit tapi kenapa?. Aku mencoba mengingat kejadian yang sebenarnya terjadi padaku.

Aku berusaha keras dan akhirnya aku mengingat. Terakhir kali aku mengejar taksi yang membawa Alleta. Saking lajunya motorku aku hendak ingin memberhentikan motorku. Tapi tidak bisa aku lupa jika motorku. Remnya blong. Dan aku menabrak mobil.

Aku melihat Lia yang tengah menetaskan air mata. Tapi dimana Alleta?. Apakah dia tidak tahu aku kecelakaan.
"Kak gen, kenapa bisa kayak gini?"tanya Lia kepadaku.
Aku tidak bisa berbicara. Aku hanya bisa menggunakan bahasa isyaratku. Aku menanyakan dimana Alleta.
"Kak aku bakalan kerumah kak Alleta besok pagi. Sekarang sudah jam 2 malam"ucap Lia kepadaku.

Tampak Dimas yang sedang tertidur di sofa ruanganku.

Hai hai sebelumnya, gatau kenapa aku pengen updatenya pagi-pagi ekkkw. Jadi dibab ini aku buat bagian Genta. Tapi kalau pendek maaf banget. Makanya tunggu aja tuh cerita nya. Aku bakalan update lagi kok 👌tenang aja janji deh tapi gatau maunya kapan. Sampai situ dulu yah. Byeee semuaaa
JANGAN LUPA VOTE,KOMEN,DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KAMU.
Byee salam dari caca😄😘😍

Haruskah diakhiri? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang