Bab 19 -Genta Version(5)

1K 54 0
                                    

Aku barusan mendengar Alleta. Mendengar dirinya mengungkapkan perasaan nya. Alleta mengatakan jika dirinya mencintai ku. Ya aku benar-benar mendengar nya. Aku yakin dia berpikir jika aku tidak mendengar nya karena sedang tertidur. Padahal aku telah bangun. Ketika mendengar suara Lia datang. Aku hanya sengaja menutup mataku. Seolah-olah aku tidur. Padahal tidak.

Alleta benar-benar mengatakan nya hal yang selama ini aku tunggu. Rasanya aku telah kembali pulih. Alleta telah pulang 1 jam yang lalu karena Alleta akan sekolah besok. Sekarang juga pukul 11 malam. Aku masih memikirkan hal yang Alleta katakan tadi.

Aku mengingat kembali.
Alleta bertanya kenapa diriku bisa jadi seperti itu?. Aku hanya berkata itu kesalahan ku saja. Karena aku tidak bisa menjaga diriku sendiri. Karena motor ku rem nya blong.

Alleta berkata bahwa diri nya yang bersalah karena dirinya. Aku jadi mengejarnya. Tapi bukan. Itu bukan salah Alleta.
Hanya diriku saja yang lalai.

Lia masuk ke ruangan ku. Dia barusan pergi membelikan ku nasi goreng kesukaanku.
"Kak gen ini nasgornya. Makan gih!"ucap Lia.
"Eh lo kata gue bisa nyuap sendiri!"jawab ku.
"Oh gak bisayah. Sini aku suapin"ucap Lia sambil tertawa.

Lia menyuapi ku nasgor kesukaanku aku memakannya sampai habis. Dan menyuruh Lia untuk tidur.

Untung saja hapeku masih bisa digunakan. Aku mengirimkan pesan kepada Alleta. Walaupun tangan sebelah kiriku masih kaku. Tapi bisa bergerak perlahan-lahan. Tangan kanan ku masih bisa digunakan.

Genta: Alleta?

Alleta: Genta?kamu

Genta: Iya ini aku

Alleta: Kamu sudah?bisa memegang hape

Genta: Bisa tapi masih kaku.

Alleta: Cepat sembuh gen.

Genta: Iya Alleta. Kamu kenapa belum tidur?

Alleta: Aku masih memikirkan kamu.

Genta: Tidurlah leta.

Alleta: Kamu juga. Malam gen. Byee.

Genta: Siap!malam let. Byee.

Aku pun menyimpan hapeku dibawah bantal. Tiba-tiba hapeku kembali bergetar. Tidak mungkin jika itu Alleta. Aku membukanya. Itu sebuah pesan dari nomor asing. Nomor luar negeri. Siapa? Yang punya nomorku hanya adik dan mama ku saja dari luar negeri. Aku punya saudara kembar. Namannya Brian imanuel. Dia juga tinggal di France. Bersama mama tapi kemarin. Pas aku ke france dia sedang tour sekolahan. Dan aku menebak jika dia yang mengirimkan aku pesan....

Brian: Hello!

Genta: BRIANNN!!!

Brian: Yeah...Genta

Genta: Lo dapet darimana nomor gue.

Brian: Dari Kenzie

Genta: Oh Kenzie. Apa kabar lo?

Brian: Baik aja. Lo tuh yang gue khawatirin. Kata mama lo baru-baru aja ke France. Mau berobat. Sakit lo gak ilang-ilang ih.

Genta: Ya beginilah. Gue mau ngomong sama lo. Tentang keadaan gue sekarang. Lia gak cerita sama lo?

Brian: Lia gak cerita apa2 punya nomor gue aja kagak -_-.

Genta: Bagus deh. Tuh anak juga bagus.

Brian: Lo kenapa gen?

Genta: Gue kecelakaan rian.

Brian: What??Serius?kenapa bisa.

Genta: Udah baikan kok gue. Tangan gue sebelah kiri kayak patah gitu tapi agak kaku.

Brian: Gws saudara kembar ku hahaha.

Genta: Jangan kasitau mama ntar mama nyuruh aku ke france lagi.

Brian: Sip ngapain lo?betah banget di indo ada penyemangat?.

Genta: Adalah. Namanya Alleta.

Brian: Kalah deh. Gue aja belom punya.

Genta: Kasihan lo. Gue mau tidur dulu byee.

Brian: Yaelah. Byee.

Aku sangat akrab dengan saudara kembar ku itu.
Brian mukanya sama dengan aku. Tapi beda sifat denganku. Aku yang gak cool berbanding terbalik dengan Brian. Brian orangnya cool banget. Memang aku pernah cool. Tapi tidak se cool Brian.

Haihaii💞
Maaf lumayan lama gak nge-update.
Aku lagi sakit fisik ditambah(+) sakit perasaan dll 😂.
Jadi harus memulihkan diri terlebih dahulu.
Yaa tapi pokonya nda usah banyak bacot lagi aku, baca yah ceritanya.
VOTE + KOMEN + SHARE 💕💕💕💕💎💕💕
BYEEE SEE U NANTIIII

Haruskah diakhiri? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang