Bab 29 -Makin buruk

478 20 0
                                    

Hari ini aku bergegas pergi ke rumah sakit untuk kembali menjenguk genta.  Aku harap kali ini aku telah bisa masuk keruangan genta dirawat. Aku meminta kak alif untuk mengantarku kesana.
"Kak aliff! manasih?"teriak ku kencang.
"Apaan let? Pagi -pagi udah teriak -teriak aja lu"kata kak alif.
"Etdah! Pagi? Liatt jamm itu udah jam 12 siang"ucapku kesal.
"Astagfirullah aladzim, untung hari libur"leganya.
"Kalau bukan habis juga lu ahahha"aku berkata sambil tertawa .
"Yaudah, to the point aja deh? Knpa manggil gua? "Tanya kak alif.
"Antarin gue kerumah sakit! Sekarang. Gak pake lama! "ucapku keras.
"Santai aja kali!,btw Siapa Yang sakit?"
"Genta kak :( dia drop lagi"ucapku sedih .
"Ok tunggu gua diruang tamu"ucap kak alif.

-15 menit kemudian-

Kak alif pun datang dengan menuruni anak tangga ,dan berkata.
"See? Gua cepet kan ahah!"katanya.
"Yaudah, cepetan"jawabku.

Kak alif pun langusng naik ke mobil nya, dan akupun bergegas naik dan menuju kerumah sakit genta dirawat.

-dirumah sakit-

Aku pun berjalan ke ruangan ICU tempat genta kemarin ,dirawat.  Sampai disana?  Aku tidak melihat genta ruangan itu tampak kosong, sunyi, dan rapi karena telah dirapikan oleh suster. Aku merasa kebingungan.  Aku mengeluarkan hapeku dan langsung menelpon brian.

Panggilan ke1 tidak diangkat, ke2 tidak, ke3 tidak.. Dan pada akhirnya pada panggilan ke 6 dia mengangkatnya..

Alleta: Hallo brian !

Brian: Iyaa let?

Alleta: Aku dirumah sakit nih, kok gaada genta di ruang icu.

Brian: genta telah dipindahkan diruang VVIP,let tadi malam .

Alleta: Lo bisa gak? Ketemu gue disini trus anterin gue?

Brian: Sorry banget, gue lagi disingapura let beliin obat buat genta karena stok dijakarta udah habis.

Alleta: Oh aku bakalan ke resepsionisnya an.

Brian: Ok, byee.

Sambungan telpon pun terputus.

Ternyata genta telah dipindahkan keruangan VVIP berarti keadaan sudah membaik karena telah pindah keruangan biasa. Akupun menuju keresepsionis, dan aku jalan menuju ruangan genta.

Didepan ruangan aku melihat Kenzie adik genta. Dan menyapaku ..
"Hai! Kak letta"ucapnya
"Hai kenzieee kangen!! "Ucapku
"Sama kak ,Kakak kesini mau lihat kak genta?"tanyanya.
"Iya Ken, genta adakan didalam"tanyaku.
"Adakok kak"jawabnya.
"Tapi kok kamu diluar kenapa gak masuk jagain didalam aja?"tanyaku.
"Kata dokter memang boleh masuk kak tapi cuman 10 menit, soalnya kak genta lagi koma kak :("ucapnya sembari meneteskan air mata.
"Apaaaa!!! Bukanny dia sudah dipindahin kesini? Berarti kan dia udah membaik kok malahan komaa kenzieee"ucapku histeris meneteskan air mata.
"Iya kak iyaa, kak genta sengaja dipindahkan disini agar mendapat kan penangan yang lebih baik dan private kak"ucap kenzie menangis.
"Kenzieeeee. Gentaaa :((("aku teriak sambil menangis.
"Tapi semalam kak genta sempat ngomong kak, dia bilang
Kenzie kalau kak alleta datang bilang gini jangan sedih sedih kakak cuman sakit gini doang kok, jangan nangis nanti kak genta nya sedih kalau dia nangis, walaupun mungkin nanti besok kakak nga sadarkan diri atau koma. Kakak bisa dengerin tangisnya alleta jika dia datang, karena hati dan jiwa kakak udah nyatu sama alleta, begitu kata kak genta kak jadi kakak jangan nangis dong"ucap kenzie.
"Kenzie tapi aku nga bisa nahan semuanya ,aku mau masuk"ucapku.
"Tapi kakak bolehnya cuman 10 menit aja ya"kata kenzie.

Akupun masuk kedalam ruangan genta, aku melihat genta tampak berbaring lemah tak berdaya dan menutup matanya yang Indah itu sambil dibantu oleh berbagai macam alat pernapasan, genta sangat sangat pucat.  Aku tidak bisa menahan itu, dan akhirnya aku menangis sekeras-kerasnya didepan genta.
Dan mengatakan.
"Gen! Kamu harus kuat, kamu harus bangun gen, aku ngak mau kamu baring terus kayak gini, aku pengen main hujan lagi sama kamu, aku pengen makan malam sama kamu,  aku pengen kamu buatin aku nasi goreng kesukaanku, aku pengen numpahin siomay aku keseragam kamuu gentaaa bangunn!! "Ucapku berteriak sambil menangis .

Aku melihat mata genta meneteskan air mata, astaga tuhan ternyata benar dia beneran sedih ketika aku menangis apalagi didepannya ,akupun melap air mata yang jatuh dari matanya . Aku sedih melihat keadaan genta, tapi aku harus kuat agar genta tidak sedih dan bisa terus berjuang...

10 menit telah berlalu, aku diminta untuk keluar ruangan.  Akupun keluar, dan berpamitan dengan kenzie... Dan pulang ...dengan mata yang bengkak

Tbc.

Haruskah diakhiri? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang