Pagi ini aku bakalan pergi sekolah. Tapi bedanya, aku tidak diantar oleh pak tarjo melainkan oleh Genta. Bukan diantar sih, tapi bareng. Dia lebih memilih naik mobil untuk menjemputku. Aku tidak tahu alasannya, biasanya dia cuma memakai sepeda motornya. Dia mengetuk pintu dan aku membukakannya. Tampak wajahnya yang keliatan sumringah menatapku.
"Pagi, ulet"ucap Genta.
"Ha?aku ulet yah"jawabku sambil merengut.
"Unyu Leta wkwkkw"jawab Genta sambil tertawa.
"Kamumah, gombal mulu"ucapku malu-malu.
"Ya emang harus gitu,tugasku adalah membuatmu bahagia, dan dengan cara itu kamu bahagia, makanya aku gombal mulu,hehhee"kata Genta yang membuatku tersanjung lalu tersenyum.
"Yaudah, kamu udah sarapan belom?"tanyaku padanya.
"Sepertinya belum"ucap Genta.
"Kok sepertinya?yang pasti dong"ucapku.
"Umm belum"jawabnya pelan.
"Ayo makan dulu, bru kamu minum obat, bawakan obat nya?"tanyaku.
"Bawa let,okok"jawab Genta.Aku dan Genta berjalan menuju meja makan. Dan saat aku ingin duduk kak alif sudah duluan mengambil tempat yang ingin aku duduki. Sehingga membuat emosi ku terpancing.
"Kakk alif!!!apaan sih"teriak ku yang membuat Genta dan kak alif tertawa.
"Dih,kenapa lu?"tanya kak alif santai.
"Aku yg harusnya duduk disitu karena aku duluan"jawabku tegas.
"Lah,kan gue yang luan duduk ya guelah yang duduk disini"ucap kak alif enteng.
"Gentaa, liat tuh kak alif nyebelin"adu ku pada Genta.
"Kan emang bener let, kalau kak alif yang duluan"bela Genta.
"Nahh memang"ucap kak alif sambil tertawa pada Genta.
"Iiih kesel plus nyebelin kok kamu malah bela kak alif,bukan nya aku"ucapku sambil merengut.
"Lah,dia yang bener Leta sayang"jawab Genta tersenyum.
"Yaudah, kalau gitu aku duduk dikursi yang itu aja"sambil menunjuk kursi yang berada jauh dari Genta dan kak alif.
"Kok lu malah disitu???"tanya kak alif.
"Serah gueee"ucapku sambil marah.Aku, Genta dan kak alif pun sarapan pagi sama-sama. Masih dengan perasaan yang tadi, aku masih ngambek sama Genta. Jadi aku tidak membantu nya untuk minum obat. Aku bermain hape diruang tamu. Aku melihatnya di meja makan sedang minum obat. Aku melihatnya, ketika dia tidak melihatku. Ketika selesai, dia langsung menyuruhku untuk duluan keluar dan langsung masuk kedalam mobil. Akupun masuk kedalam mobil. Dia masuk..
"Kamu masih ngambek?"tanyanya pelan.
"TAU,menurut lo?"ucapku.
"Nah masih tuh, kalau kamu lagi ngambek sama aku pasti panggilan 'kamu' berubah jdi 'lo' "jelas Genta.
"Nah kalau lo udah tau ya gak usah ditanya"aku menjawab dengan judes.Sepanjang perjalan Genta selalu menarik perhatian ku agar aku tidak marah lagi kepadanya. Mulai dari belaga sakit perut, puter lagu diradio yang sama sekali aku ngak suka, dan masih ada lagi. Untungnya, aku tidak tertarik , aku hampir saja tertarik tapi langsung mengingat kejadiaan tadi yang membuat ku ngambek.
Aku dan Genta telah sampai disekolah. Aku turun dari mobil bersama Genta dan ,tampak dari jauh ada Tasya yang sedang berjalan dengan dave. Yang membuat aku dan Genta bingung kenapa harus dave? Bukannya Dimas.
Mungkin hal ini yang akan Tasya ceritakan. Tasya melihatku dan lari meninggalkan dave lalu memelukku erat.
"Letta, aku kangenn lettt"ucap tasya sambil berteriak.
"Samaa"ucapku pelan.
"Iyaa let"jawabnya.
"Btw,kok lo jalan sama dave tadi?"tanyaku.
"Adaa yang mau aku ceritain,ayok"ajaknya akupun meninggalkan Genta yang sedang bicara dengan dave.Akhirnya jam istirahat pun tiba ,Tasya mengajakku duduk dikursi depan kelas, dan dia mulai bercerita.
"Jadi, aku merasa aku dan Dimas gak cocok let, gak sehati gitu, terus saat aku sama dia, kamu terlupakan. Maafinaku yah"ucap Tasya kepadaku.
"Gak apa kok, trus davenya?"tanyaku penasaran.
"Dave? Dia lagi dekat sama aku let, gak apaapakan?"tanya Tasya.
"Lah kok gitu, ya gak apa"jawabku.
"Btw,kok lo? Bareng Genta..tumben?"tanya Tasya kepadaku.
"Aku sama Genta udah jadian"ucapku pelan.
"Haaah?serius demi apa lo???"tanya Tasya serius kepadaku.
"Ya demi demi lah wkww"ucapku sambil tertawa.
"Dih, brrti gue bakalan jadi obat nyamuk kalau kalian lagi beduaan"ucap Tasya.
"Yaa gak lah, aku lagi ngambek sama dia"ucapku.
"Kok?"tanyanya penasaran.
"Biasalah, dia ngebelain kak alif daripada gue"kataku kepada Tasya.
"Oh bentar lagi baikan kok"ucapnya yakin.
"Bentar,gue bantu lo dama dave,diakan temen gue dari kecil wkwkw"kataku kepada Tasya.
"Waaah makasih Letta muaachh"ucap Tasya.Jam pulang, aku berjalan keluar kelas. Dan dari tadi tidak habisnya Genta memanggilku. Aku tidak menjawabnya. Hingga akhirnya, dia datang didepan ku dan langsung menggendongku dibahunya. Sehingga banyak anak-anak yang melihat dan mulai berbisik-bisik.
Akupun berkata...
"Ehh lo apaan sih?"tanyaku sambil berteriak.
"Pliss maafin aku let, aku salah"kata Genta.
"Yaudah deh, kamu jangan ulangin yah"jawab ku.
Setelah aku berkata itu. Genta langsung menurunkan ku. Akupun bingung, padahal yang tadi itu seru. Dia menggengam tanganku erat. Intinya adalah aku bahagia bisa bersamanya dan aku minta sama tuhan agar tidak mengambilnya....Hai temen2 , maaf aku kalau update ini slowrespon karena lagi sibuk-sibuknya mau UN , ntar kalau misalny udh selesai UN bakalan cepet2 update trus.
Thx yg udh baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruskah diakhiri? [✔]
Novela JuvenilCompleted ✔ Hanya kisah seorang gadis bernama Alleta yang jatuh cinta pada lelaki bernama Genta. Lelaki yang sangat dingin, cuek dan bersifat tertutup. Tapi mampu membuat seorang alleta luluh padanya. Akankah mereka memiliki akhir yang bahagia? Ata...