Bab 18 -Kabar buruk tentangnya

873 41 1
                                    

Aku masih menitihkan air mata. Sekarang menunjukkan pukul 3 malam. Aku belum bisa tidur. Karena memikirkan Genta. Tapi kenapa tiba-tiba perasaan ku tidak enak akan Genta. Genta juga tidak memberikan pesan kepadaku. Padahal biasanya dia akan memberikan aku pesan. Sekarang dimana dia?.

Mataku sangat bengkak. Untung saja besok tidak sekolah. Pasti jika sekolah mereka akan bertanya kepada ku. Kenapa mataku bengkak dll.

-PAGI-
Aku bangun tidur. Menunjukkan pukul 9 pagi . Memang aku sangat malas malasan jika hari libur.

Aku mengecek hapeku. Belum ada pesan dari Genta. Aku pergi mandi. Sesudah mandi aku duduk dikursi meja belajarku sambil membaca buku. Tiba-tiba kak alif berteriak dari bawah.
"Leta cepatlah turun ada yang mencarimu!!"teriak kak alif sambil memanggilku.
"Iyaa sebentar"ucapku kepada kak alif.

Akupun menuruni anak tangga. Aku mengira-ngira bahwa yang datang adalah Genta. Tapi dugaan ku salah yang datang bukan Genta melainkan sepupunya. Kulihat wajahnya tampak panik dan cemas.
"Aku Lia kak, kak Alleta?"tanya Lia kepadaku.
"Kamu adeknya Genta yah?"tanya ku kepada Lia.
"Iya kak,aku ingin memberitahu sesuatu"ucap Lia kepadaku.
"Ada apa?"tanya ku kepada Lia.
"Ini soal kak Genta"jawab Lia kepadaku.
"Genta?"tanyaku kepadanya.

Dia berkata akan menceritakan nya didalam mobil saja. Dia ingin membawaku kesuatu tempat. Aku pun langsung naik ke mobilnya dan dia mulai berbicara.
"Kak Genta,tadi malam kecelakaan!"ucap Lia yang membuat diriku kaku lemas dan menitihkan air mata.
"Apa?kamu serius?"tanyaku kepada Alleta sambil menitihkan air mata.
"Iya kak,aku gak mungkin bohong"kata Lia kepadaku.
"Genta dimana?"tanyaku kepada Lia.
"Dia ada dirumah sakit. Aku akan membawa kak Alleta kesana. Ini atas perintah kak Genta"ucap Lia kepadaku.
"Dia sudah sadar?"tanyaku kepada Lia.
"Sudah tapi kak Genta masih terbaring lemah"jawab Lia kepadaku.

Lia pun membawaku menggunakan mobil milik Genta. Diperjalanan pikiran bercampur aduk. Disatu sisi aku memikirkan mengapa Genta kecelakaan. Apa gara-gara aku?. Apa karena dia mengejar ku semalam. Itulah dia hilang kontak. Aku merasa bersalah kepada diriku. Karena sebab diriku Genta jadi kecelakaan. Aku menangis didalam mobil. Bukan lagi menitihkan air mata. Tapi menangis sekencang-kencangnya. Lia menatapku dia merasa tidak tega melihatku menangis dia mencoba menghiburku dia mencoba menenangkan ku tapi tetap saja aku menangis. Aku merasa bingung. Mengapa tadi malam aku begitu egois kepada Genta. Seolah-olah Genta adalah pacarku yang telah tega membohongiku. Padahal aku dan Genta hanyalah berteman biasa tidak ada yang special diantara kami.

Aku mulai mengakui perasaanku kepada diriku sendiri. Bahwa aku sekarang tidak hanya kagum padanya. Tapi aku telah jatuh cinta kepadanya. Apakah aku harus mengatakan hal itu? Agar dia merasa baikan. Mungkin aku harus melakukan itu. Mengungkapkan perasaan ku yang sebenarnya kepada Genta.

Aku dan Lia telah sampai dirumah sakit. Lia menunjukkan jalan dimana ruangan Genta dirawat. Akhirnya aku sampai diruangan nya. Aku membuka pintu ruangan nya dengan tangan yang bergetar. Dan aku melihat Genta. Tengah berbaring lemah ditempat tidur. Tangan sebelah kirinya di perban. Kata Lia dia patah tulang. Dan wajahnya terlihat banyak luka-luka yang menurut ku tidak terlalu parah. Tapi dia menutup matanya. Mungkin saja dia tertidur sekarang.

Aku melihat Dimas tengah duduk disofa bersama Tasya. Lia pun berkata untuk menyuruh mereka keluar. Biarkan aku bersama Genta berdua saja didalam ruangan. Dimas , Tasya,  dan Lia pun keluar. Kini hanya aku dan Genta yang ada disitu.

Aku perlahan-lahan berjalan menuju ranjang Genta. Kaki bergetar rasanya ingin pingsan mencoba menahan semuanya.
Terlihat Genta sedang tertidur. Aku duduk di kursi samping ranjang Genta.

Dan aku mulai berbicara. Aku memegang tangan Genta yang sebelah kanan. Dan menggemam nya. Aku mulai berkata.
"Gen,asal kamu tau aku sekarang tidak hanya kamu padamu"
"Tapi aku juga mencintaimu Genta. Aku mohon kamu cepat bangun. Aku disini jangan tidur. Mungkin aku menganggumu. Tapi kumohon bangunlah sebentar" Aku menitihkan air mata.
"Genta aku mencintaimu"

Aku menundukan kepalaku sambil menangis. Aku terlarut dengan kesedihanku. Dan tidak lama kemudian tangan Genta bergerak. Dan dia membuka matanya. Tampak dia tersenyum kepadaku. Aku meneteskan airmata. Dia mengangkat tangannya yang kaku itu dengan tenaganya. Lalu dia menghapus air mataku. Dia berkata.
"Alleta jangan nangis"ucap Genta secara pelan.
"Iya iya gen aku gak bakalan nangis"kataku kepada Genta.
"Gen kenapa bisa begini?"tanya ku kepada Genta.
"Rem motorku blong"ucap Genta dengan suara pelan.
"Ini semua salahku!"ucap ku kepada Genta.
"Tidak,hanya aku yang salah. Karena aku mengejar mu tanpa tau rem motorku blong dan akhirnya menabrak"kata Genta kepadaku.

Walaupun Genta mengatakan itu. Tapi hatiku masih berkata bahwa akulah yang telah menyebabkan Genta kecelakaan. Aku menunggunya dirumah sakit. Aku menyuapinya makanan. Aku menjaganya. Sampai malam pun tiba..
Dan akhirnya aku harus pulang kerumah. Aku diantar olah Dimas dan Tasya.

Haihai!!!
Maaf gak update selama beberapa hari lamanya. Dikarenakan aku sibuk!.
Tapi kalau nanti -nanti aku gak sibuk janji deh bakalan update bab selanjutnya okok??..
Jadii dibab iniii Genta😢😢pokoknya bacalah dulu..(pemaksaan)..
Maaf yeee dah buat kalian nungguu,, seperti apa yang aku bilang aku ngeupdate ceritanya gak tentu,,,,,

Kalau kalian mau liat aku disosmed:
Instagram: @nasywa.amelsya
Idline: nasywaamelsya
Okkkk see youu disana😂😂😄😍😍😘.

Haruskah diakhiri? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang