Bab 10 -Bersama kamu

1.5K 64 0
                                    

Pagi ini berbeda dengan hari-hari biasanya, karena biasa yang mengantarkan aku kesekolah adalah pak tarjo. Tapi sekarang yang mengantarkan aku sekolah adalah kak alif. Dia sengaja ingin mengantarkan ku. Hanya untuk sekedar memamerkan wajahnya yang tidak ganteng menurutku. Tetapi menurut banyak orang ganteng. Katanya sih dia ingin mencari pacar disekolahku. Tapi aku melarangnya.

Aku pun sampai disekolah. Tujuan pertamaku adalah untuk bertemu dengan Genta.
Aku mencari Genta disekitar koridor, dia tidak ada. Aku mencarinya di perpustakaan dia juga tidak ada. Lalu dimanakah Genta? Apakah Genta belum turun sekolah. Aku menunggunya dikelas. Dikelas ada Dimas dan Tasya. Seperti biasanya mereka berduaan. Semenjak Tasya dan Dimas berpacaran. Aku dan Genta lebih sering dicuekin ataupun dikacangin sama mereka berdua. Aku tidak berbicara sama sekali pada Tasya begitupun dengan Dimas. Karena aku tidak mau menganggu mereka berdua.

10 menit aku menunggu Genta akhirnya datang. Berbeda dengan kemarin, wajahnya sekarang tidak terlalu pucat biasa-biasa saja. Sedangkan kemarin, wajahnya super pucat. Aku pun lega telah melihat Genta. Genta datang dan duduk di sebelah ku kami pun berbincang...
"Alleta?kamu menungguku ya?"tanya Genta kepadaku. Dan mau tidak mau aku harus berkata jujur padanya. Karena aku tidak ingin membohongi nya.
"Iya Genta,aku menunggumu" jawabku dengan pelan yang membuat Genta tersenyum.
Senyuman Genta sangat Indah. Sehingga,sulit untuk dilupakan dalam ingatanku.
Kami berbicara, walaupun ada guru yang mengajar kami tetap berbicara. Tidak memperdulikan keadaan disekitar kami berdua.

Akhirnya, tibalah waktunya kami istirahat. Genta menarik tanganku. Dan membawaku kesuatu tempat. Tapi itu bukan kantin. Bukan perpustakaan dan apalah itu. Dia menutup mataku dengan selembar kain. Dia mengengam tanganku. Untuk menunjukan jalan.
Akhirnya langkah ku berhenti. Artinya kami telah sampai. Gentapun membuka kain yang menutupi mataku. Ternyata, Genta membawa ku ketaman dibelakang sekolah. Taman yang jarang atau sama sekali tidak pernah didatangi oleh murid-murid. Karena Taman disini sangat kumuh dan kotor. Tapi penglihatan ku berbeda. Taman tersebut rapi, bersih, dan dihiasi dengan balon-balon. Dan ditengah Taman . Ada sebuah bangku yang didesain berbentuk love. Dan Genta menarik tanganku untuk duduk disana. Aku sangat bahagia. Melihat itu semua. Genta pun berkata...
"Alleta,kamu suka?"tanya Genta kepadaku.
"Umm..aku suka" kataku dengan kaku kepada Genta.
"Santai saja Alleta, kita akan bersama-sama disini. Hingga pulangan"kata Genta dengan enteng.
"Bagaiamana dengan pelajaran?"tanyaku kepada Genta.
"Aku diberitahu tadi oleh bu serly bahwa dia tidak masuk sampai pulangan,jadi kita akan disini,lebih lama"jelas Genta kepadaku.
"Baiklah Genta"ucapku kepada Genta.

Yang aku lakukan dengan Genta disana banyak. Aku berfoto dengan Genta. Aku mendengarkan lagu dengan Genta lewat headset. Sebelah kiri untuk diriku dan sebelah kanan untuk Genta. Rasanya aku semakin dekat dengan Genta. Dan aku rasanya tidak ingin suasana tersebut berakhir.
Dan ternyata Genta sudah menyediakan makanan. Genta membawa nasi goreng. Nasi goreng tersebut dibukanya dihadapanku. Diatas nasi goreng tersebut ada telur yang dihias dengan menggunakan saos menjadi bentuk love. Dan, Genta hanya membawa 1 buah sendok. Jadi, aku memilih untuk tidak memakannya. Tetapi, tiba-tiba Genta menyuapiku dengan pelan dan berkata.
"Bagaimana enakkan?aku yang membuatnya" tanya Genta kepadaku.
Memang rasanya sangat enak seperti ada sebuah butir-butiran Cinta yang dituangkan kedalam masakan tersebut, ah aku alay sekali.
"Iyaa Genta" kataku kepada Genta.
Genta pun tersenyum dengan lebar mendengarkan perkataanku barusan. Dia pun meminta ku untuk menyuapi dirinya. Tapi entah kenapa tanganku bergetar seolah-olah gugup ingin menyuapinya. Apakah aku telah jatuh Cinta pada Genta?. Ah entah lah hanya diriku yang dapat mengertinya. Genta pun berkata.
"Santai saja jangan gugup napa"kata Genta dengan tertawa.
"Ahh aku ini tidak gugup" ucapku dengan malu-malu.
"Yakin,tetapi tanganmu kelihatan bergetar?"tanya Genta kepadaku.
"Ah ini hanya reflek saja karena tidak pernah menyuapi orang kayak kamu"kataku dengan lantang.
"Maksud kamu "kayak kamu"?"tanyanya kepadaku yang sontak membuatku kaget. Dan berpikir apa yang akan kukatakan.
"Yaah intinya kayak gitu la"kataku dengann nada ketus.
"Kamu jangan begitu wajahnya ntar,jelek loh"kata Genta kepadaku.
"Ah?biarkan saja aku jelek gak ada juga yang perduli"kataku kepada Genta.
"Aku peduli Alleta. Kamu aja yang gak peka" ucap Genta dengan nada serius. Yang sontak membuat ku kaget. Apakah sekarang Genta telah lelah?dan mulai kode keras kepadaku.
Aku diam dan tidak menjawab perkataan Genta. Suasana hening setelah itu. Aku bingung akan berkata apa pada Genta. Kurasa Genta menunggu jawaban dari perkataan nya. Makanya dia berdiam saja. Yaa aku juga bingung.
"Alleta sudahlah jangan dipikirkan perkataan ku barusan" ucapnya kepadaku.
"Ha?baiklah"kataku kepadanya.

Dia bercerita kepadaku. Kemana saja dirinya sejak tadi pagi. Ternyata dirinya sedang ada ditaman ini. Menyiapkan semua ini hanya untuk diriku. Pantasan saja aku tidak melihatnya dimana-mana aku pikir dia belum turun ternyata dia ada disini menyiapkan semua ini.

Aku kagum padanya. Ataukah aku mencintainya?. Pernyataan itu selalu terlintas dihatiku,dijiwaku,  dan diragaku. Jelang menit-menit akhir menuju pulangan sekolah. Aku pun beranjak dari tempat duduk tersebut. Dia lalu menarik tanganku. Dia lalu menatapku. Matanya sangat Indah menurutku. Rasanya aku tenggelam didalam tatapan matanya yang Indah. Dia tidak sama sekali berkata apapun. Dia hanya menatapku. Dan akhirnya dia beranjak dari tempat duduk. Dan bel tanda pulang berbunyi. Kami berdua mengambil tas dan langsung pulang.

Kejadian tadi disekolab itu tidak akan pernah kulupakan. Aku sangat bahagia didekat Genta. Sungguh bahagia.
Dan lagi-lagi aku bertanya. Apakah aku menyukainya? Atau pun kagum padanya. Dan bisa-bisa jatuh Cinta padanya.

Haruskah diakhiri? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang