Bab 16 -Pengakuan

866 45 0
                                    

Masih sama seperti kemarin. Aku masih tidak mood kepada Genta. Hari ini sekolah diliburkan. Entah karena urusan apa. Sekarang waktu menunjukkan pukul 11 pagi. Aku bangun terlambat. Begitulah aku jika libur. Aku mengecek hape. Tampak ada 1 pesan baru. Aku sangat kepoan terhadap pesan itu. Jadi aku membukanya.

Dave: Ada waktu?ntar sore

Alleta: Kemana?

Dave: Jalan2 aja

Alleta: Oh begitu. Aku akan mengabarimu jika aku bisa.

Dave: Secepatnya!.

Aku memikirkan apakah aku akan pergi bersama Dave?. Aku sangat bingung. Tidak lama kemudian aku mendengar ada orang yang mengetuk pintu dibawah. Aku berjalan menuju anak tangga. Aku membuka pintu dan itu adalah Genta.
"Alleta!"ucap Genta ketika melihatku
"Apa?"tanyaku pada Genta.
"Kamu masih marah?"tanya Genta kepadaku.
"Sudah tidak,tapi masih ada sedikit2"jawabku kepada Genta.
"Itu berarti masih marah"kata Genta kepadaku.
"Yaudah deh. Aku gak marahkok"jawabku sambil tersenyum kepada Genta.
"Nah gitukan Bagus"jawab Genta sambil tersenyum melihatku.
"Kenapa kamu kesini?"tanyaku kepada Genta.
"Aku hanya ingin melihatmu. Aku pulang dulu. Byee Alleta!"jawab Genta sambil beranjak pergi meninggalkan ku.

Aku langsung menutup pintu. Lalu naik ke kamar. Baru saja aku ingin masuk kak alif menarik tanganku dan bertanya apakah aku dan Genta berpacaran. Aku sangat kaget dengan pertanyaan kak alif.
"Beneran lo tidak pacaran?sama Genta?"tanya kak alif.
"Beneran"jawabku singkat.
"Sini deh lo aku kasitau"ucap kak alif.
"Apaan?"jawabku kepada kak alif.
"Kemarin aku nge-jenguk temen aku di rumah sakit. Tanpa sengaja aku ngelihat Genta"jawab kak alif.
"Ha?Genta..lalu?"tanyaku penasaran kepada kak alif.
"Aku sempat nguping pembicaraan sama dokter diruangan rumah sakit itu. Katanya dia harus kembali dirujuk pergi ke rumah sakit di france. Aku kurang dengar dia punya penyakit apa. Yang jelas dia masuk diruangan dokter yang mengobati penyakit dalam"jelas kak alif kepadaku.
"Berarti. Dia bakalan ke france?"tanyaku kepada kak alif.
"Yaa sekitar seminggu 3-4 hari lagi. Aku dengernya gitu"jawab kak alif kepadaku.
"Lo kenapa?let"tanya kak alif kepadaku.
"Gak papa,aku masuk kamar dulu"pamit ku kepada kak alif.

Aku berjalan menuju kamar. Aku memikirkan perkataan kak alif barusan. Kalau dia melihat Genta sedang berobat dirumah sakit. Dan dia bakalan pergi ke france 3-4hari lagi.

Berarti dugaan ku selama ini benar. Kalau yang berobat itu Genta, bukan keluarganya. Aku sangat kecewa. Mengapa Genta tidak mengatakan nya kepadaku. Aku sangat sedih mendengar dia menderita penyakit. Lalu kata kak alif dia masuk ke ruangan dokter yang mengobati penyakit dalam. Sebenarnya Genta sakit apa?. Sampai harus dibela-belain di rujuk ke rumah sakit di france.

Jikalau itu emang benar. Aku yakin penyakit yang Genta alami cukup parah. Karena jauh-jauh dirujuk ke france. Aku hanya memikirkan itu saja tanpa sadar telah menghabiskan waktu. Sekarang pukul 3 sore. Aku masih ditempat yang sama. Dalam keadaan yang sama. Masih memikirkan tentang Genta.

Akhirnya aku mengecek hapeku ada 2 pesan baru. Dan aku menebak - nebak jika bukan dari Genta. Pasti pesan itu dari Dave.
aku membuka nya dan pesan itu dari..

Genta: Alleta?

Genta: Bisakah aku mengajakmu sebentar malam?

Alleta: Kemana Gen?

Genta: Pergi makan.

Alleta: Baiklah, jam berapa?

Genta: Setengah delapan.

Alleta: O.K

Aku diajak pergi makan bersama Genta. Sebentar malam. Aku harus menanyakan soal urusan nya berobat ke luar negeri. Dan dia sama sekali tidak memberi tahuku. Jika dia ingin pergi 3-4 hari lagi.

Aku tidak sabar sekarang masih pukul 7 malam . 30 menit lagi dia akan menjemput ku. Aku masih berdiri didepan kaca. Bersiap- siap untuk menanyakan hal yang diceritakan kak alif tadi padaku.

Tidak lama kemudian kak alif mengetuk kamarku. Dan berkata bahwa Genta berada diruang tamu menunggu ku. Aku dengan cepat turun kebawah menemui Genta. Aku dengan cepat menuruni anak tangga. Dan melihat Genta  sedang duduk sambil memainkan hape.

"Genta"ucapku kepada Genta.
"Alleta"jawab nya kepadaku.
"Ayolah!"kataku kepada Genta.
"Baiklah!"jawab Genta  kepadaku.

Genta membukakan pintu mobil kepadaku. Dan dia membawa ku ke restaurant yang pernah kukunjungi. Kami duduk berhadapan. Dan mulai berbicara.
"Kamu mau pesan apa?"tanya Genta kepadaku.
"Umm..aku nasi goreng sama iced greentea. Kamu?"tanyaku kepada Genta.
"Aku jg nasi goreng sama iced chocolate"ucap Genta kepadaku.

Hanya menunggu 10 menit pesanan ku dan pesanan Genta sudah terhidangkan di atas meja. Genta makan. Aku lalu makan. Selama makan kami tidak ada mengobrol.

Dan akhirnya makanan kami habis. Aku telah siap ingin menanyakan itu lagi kepadanya.
"Gen,kamu mau ke france?"tanyaku kepada Genta.
"Ha?iyaa"jawab Genta kepadaku.
"Kenapa kamu tidak bilang?"tanyaku kepada Genta.
"Aku ingin mengatakan nya. Tapi hari itu kamu masih marah"jawab Genta kepadaku.
"Tinggal 3-4 hari lagi kamu di Jakarta. Kamu belum sama sekali memberitahu ku"ucapku kepada Genta.
"Siapa yang memberitahu kamu"tanya nya kepadaku.
"Tidak perlu tahu"jawabku singkat kepada Genta.
"Aku minta maaf"kata genta kepadaku.
"Lalu yang sebenarnya ingin berobat bukan keluarga kamu!"ucapku kepada Genta.
"Maksud kamu?"tanya Genta kepadaku.
"Mau aku yang kasitau lagi?.kamu yang ingin berobat kamu itu dirujuk kerumah sakit difrance. Dan kamu bakalan disana selama 1 minggu"jawabku kepada Genta. Yang tampak membuat Genta terkaget.

Tanpa menunggu jawaban Genta. Aku pergi dari restaurant tesebut aku mencari taksi. Tampak terlihat Genta yang sedang berteriak memanggil namaku. Aku mengabaikannya sambil menitihkan air mata.

Hai kalian!! Salam dari caca siautorr cerita ini wkwkw..
Sebelumnya,aku minta maaf yaaa karna aku jarang upload bab nyaaa.. bukan lagi jarang sihh.. terakhirrr kali tanggl 20 desember 2016 dan aku baru upload skrg tanggal 6 januari 2017 huhuhhh dah setahun Kagak uploaddddd😭😭😭😭😭.

Sorry yahhh tapii crita ttp jalan kok makanya baca terus "haruskah diakhiri?" Okokkkk

Haruskah diakhiri? [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang