Pertengkaran

2.3K 46 0
                                    

Akhir-akhir ini kita mulai rutin bertengkar, mempermasalahkan yang sebenarnya tidaklah perlu. Kau marah katanya aku terlalu posesif, terlalu berlebihan mengatur hidupmu. Kau lagi lagi mempertegas urusan temanmu aku tidak perlu mencampuri. Terserah kamu ingin bergaul sama siapa saja dan soal perasaan aku tidak usah khawatir karena kau tidak mungkin berpaling.

Sayang tolong pahami, kemarahanku bukan karena takut kau segera melupakan hubungan kita. bukan sama sekali. Untuk itu sepenuhnya kuserahkan dengan sang pencipta. Aku sadar aku tidak punya hak untuk mengatur bagaimana kita kemudian.

Aku hanya mempermasalahkan tentang statusku sebagai kekasihmu dan merasa terganggu akan kedetakatanmu dengan salah satu wanita lain yang kau sebut teman. Aku tidak nyaman mengetahui jika kalian terlalu saling memperdulikan. dan asal kamu tau ketidaknyamanan ini sama sekali bukan hal yang enak untuk dinikmati. Mengganggu.

Kalau kau mengerti yang aku rasakan ini adalah sebuah kecemburuan, lalu kenapa kau masih juga menyalahkanku. Bukankah kita sama- sama tau cemburu itu bukan sesuatu yang diminta-mita. Dia adalah bentuk dari perasaan seseorang yang merasakan cinta. Kau mengeluhkan kecemburuanku sama saja kau menyesali besarnya rasa sayangku terhadamu.

Aku juga sudah berulangkali membuang pikiran kotoran ini. Berbicara pada hati jika kalian hanya sebatas teman. Kalian sama sekali tak ada maksud untuk menyakitiku tapi nyatanya semakin aku menyabarkan diri, kalian juga semakin saja dekat. Tertawa bahagia diatas kekesalanku yang sudah berapi-api. Lalu haruskah aku tetap diam ?

Sederhana saja sebenarnya mauku. Bukan pula maksud mengatur-ngatur hidupmu. Aku juga punya tujuan hidup yang tentu bukan hanya kamu. Jadi tolong cukup hargai saku sebagai kekasihmu, sebagai seseorang yang terlanjur menyayangimu. Tidak muluk-muluk, tolong buat saya nyaman dengan jaga jarak dengan dia. Jika kau tidak bisa, maka pergilah dengan damai bersama wanita yang kau sebut teman itu. Tinggalkan aku.

Diary mantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang