Akhirnya aku merasakan lagi, perasaan cemburu yang menyiksa diri habis-habisan.
Hubunganmu dengan dia yang selama ini belum sepenuhnya aku yakini tidak terbantahkan lagi dengan adanya postingan foto kalian berdua di akun social mediamu. Mesra, ditambahah captionnya yang manis. Uhh.
Dari segi fisik aku memang kalah. Dia cantik. Mempesona dan juga mungkin baik hati. Hanya saja aku tiba-tiba terfikir kalau memang wanita seperti ini yang kau cari. Kenapa waktu itu kau memilihku. Membiarkanku mencintaimu hingga sedalam sekarang ini. Membiarkanku masuk mengenalimu lebih jauh. Membiarkanku hidup dengan fikiran jika kamu benar mencintaiku juga.
Jikapun aku salah ternyata yang membuatmu memilih wanita itu adalah kepribadiannya bukan fisiknya seperti yang aku kira. Lalu kemarin kau liat apa semua pengorbananku, Bukankah itu bentuk nyata bagaimana tulusnya perasaanku terhadapmu, begaimana aku sangat igin bersamamu selamanya?
Hari ini kau menang. Kau juara karena telah berhasil membodohi wanita lugu sepertiku. Tapi ingat. Suatu hari nanti luka yang kau kirim kepadaku akan kembali kepadamu. Menyerangmu habis-habisan. Melumat habis semua kebahagiaanmu. dan saat itu terjadi aku telah lupa semua tentangmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary mantan
Fiction généraleSebuah diary atau catatan-catatan hati seorang mantan yang dimulai ditulis tepat saat hubungan mulai berakhir.