Diary mantan

Mengertilah

Kau tau sakit dari segala sakit adalah apa?

Iyalah kebaikanmu disalah artikan sebagai sesuatu yang salah. Usahamu tidak dihargai. Perhatianmu tidak dilihat sebagai ketulusan.

Aku telah berjuang dengan caraku, memperhatikan semua yang kau butuhkan bahkan urusankupun aku kesampingkan. Semuanya karena kamu, karena kesadaranku sebagai kekasihmu.

Kamu marah kalau aku terlalu mengkawatirkanmu, marah ketika aku menuntut penjelasan akan kabarmu. Kau selalu saja menuduhku jika ocehan-ocehanku adalah usahaku untuk mencari masalah atau membuka jalan untuk putus. Hey, apakah kau tau bagaimana bahagiaku jika sehari saja kau menyambut baik semua pertanyaan pertanyaan yang sangat wajar itu?

Kecewa. entah harus bagaimana aku, biar kamu bisa membaca ketulusan yang saya miliki. Menyadari jika yang saya fikirkan tidak lebih hanya untuk kebaikan kamu dan hubungan kita. Ingin aku juga sekali-kali tidak peduli, bersikap santai dan tidak terlalu banyak tanya seperti yang kau mau. Hanya saja ada resah yang selalu menganggu. dan aku kalah soal itu.

Seringkali waktu datang merayu untuk aku berhenti saja. Cuma kuingat lagi sampai di tahap ini itu tidak mudah. Sudah cukup banyak yang kupertaruhkan. Aku lebih menghargai itu meskipun harus kubayar dengan menikmati air mata setiap harinya. Aku ikhlas.