Berubah

962 28 0
                                    

Dulu kau pernah selalu ada.

Dulu waktumu hampir semuanya aku.

Dulu kamu bahkan bilang, antara aku dan pekerjan tidak boleh dibandingkan. sama-sama penting. Meskipun aku menolak pernyataan itu.

Sekarang dengan kesibukan dan rutinitas yang sama. Waktumu menjadi yang paling susah aku dapatkan. Untuk mendapatkan kabarmu saja, aku harus resah menunggu bermenit-menit bahkan jam. Kamu menuntutku untuk mengerti semua kesibukanmu. Kamu bilang sudah semestinya aku mengingatkanmu untuk memprioritaskan pekerjaan dari pada aku. Karena pekerjaan tentang masa depan. Iya, aku mengerti . bahkan sudah sepantasnya aku merasa beruntung memiliki lelaki seperti kamu yang haus akan pekerjaan. Memprioritaskan masa depan.

Tapi ini bukan tentang itu, ini hanya tentang ketidakbiasaan. Aku tidak biasa dengan kamu yang sekarang. Aku kadang ingin marah, tapi marah kenapa ? kamu yang sibuk bekerja? Ah, kekanak-kanakan sekali.

Ayolah sayang, mengerti sedikit saja. Aku tidak menuntut kamu seperti kemarin lagi tapi setidaknya jujur bahwa rasamu memang telah berbeda dari sebelumnya.

Diary mantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang