Rachma POV
OMONA....Nan wae gurae? (ada apa denganku?) Kenapa hanya dengan melihat senyumnya itu,aku langsung salah tingkah? Semoga tadi dia hanya melihatku sekilas. Semoga. Semoga. Semoga. Aku pasti akan malu bila dia melihat wajahku yang kuyakin mungkin sudah berubah warna.
Aisshh...capeknya. Aku harus mencari tempat istirahat. Aku harus menenangkan detak jantungku yang berdebar kencang sejak tadi.
Ahh...itu dia. Bangku khusus untuk pengunjung yang ingin beristirahat sejenak. Segera aku duduk disana. Menenangkan detak jantungku,mengatur deru nafasku,& menormalkan warna wajahku.
Kusentuh pipiku sambil memutar ulang kejadian tadi. Matanya. Senyumnya. Haaahh....malunya aku. Mungkin akunya saja yang kegeeran. Mungkin saja juga bukan aku yang disenyumi. Disana kan banyak orang. Ya...sepertinya bukan aku orangnya.
Tapi. Tapi. Tapi. Aku tetap malu.
Haah...sudahlah.
"Agasshi..." Ujar seseorang seraya menepuk bahuku.
Aku terlonjak kaget. Aku tentu saja kaget karena saat aku sedang asyik melamun,tiba-tiba dikagetkan dengan tepukan dibahuku. *bahasanya ribet yah ._.v*
Namun aku lebih terkejut melihat orang yang menepuk bahuku. Aduuhh kurasa wajahku sudah tidak bisa diajak berkompromi.
Tetap saja selalu berubah warna bila melihat wajah orang yang menepuk bahuku.
Sekilas saat aku berbalik,kudengar dia menyebutkan kata "neomu yeoppeo". Benarkah itu? Apa itu benar-benar diucapkan untukku?
"Taemin-sshi..." Kataku menyebutkan namanya.
Dia lalu tersenyum dan duduk dibangku yang ada disampingku. Kuharap dia tak mendengar suara detak jantungku yang sudah seperti suara genderang perang.
"Taemin-sshi,mianhae-yo..." Ucapku pelan. Aku teringat kejadian dibandara itu.
"Maaf untuk apa?" Tanyanya.
"Untuk kejadian yang dibandara. Waktu itu aku sangat terburu-buru,jadi tak melihat jalan. Aku benar-benar menyesal." Kataku seraya menundukkan kepalaku tanda aku benar-benar menyesal.
Kudengar dia tertawa lepas. Kulihat wajahnya. Neomu kyeopta. Tanpa sadar,aku tersenyum. Dia lalu berbalik menatapku & tersenyum.
"Tak apa agasshi. Lagi pula,kejadian itu sudah lama berlalu." Ucapnya sambil mengacak-acak rambutku.
Tak taukah dia bahwa perbuatannya tadi itu bisa membuatku berhenti bernafas untuk sekejap?
"Ohehe..." Tawaku kikuk.
"Agasshi...kau tau namaku,tapi aku tak tau namamu. Bisakah kau memberitahuku?" Tanya Taemin.
"Naneun Rachma imnida,Taemin-sshi. Bangapseumnida." Kataku padanya.
"Tak usah terlalu formal padaku. Kita kan hampir seumuran. Dan jangan panggil aku Taemin-sshi. Panggil aku Oppa saja. Arraseo?" Ucapnya padaku.
"Ne,Taemin-s...Oppa hehe..." Ujarku padanya seraya tersenyum.
Mulailah kami saling bertukar cerita. Tentang diri masing-masing,tentang member boybandnya,tentang masa kecilku,dan maaaasih banyak lagi.
"Oppa,kau lapar?" Tanyaku padanya.
"Ehmm...kalau kau? Tanyanya balik.
"Sebenarnya sih aku lapar. Sedari tadi aku belum makan." Kataku padanya seraya memasang wajah innocentku.
"Kalau begitu...Kajja! Kita pergi makan." Ucapnya.
"Dimana Oppa?" Tanyaku padanya.
"Nanti kau akan tau sendiri." Katanya padaku.
*****************
Aku benar-benar speechless...
Taemin Oppa membawaku ke taman disudut kota Seoul setelah sebelumnya kami memesan makanan bungkus di salah satu restoran. Kami akan bertamasya kecil-kecilan. Kau mau tau bagaimana tamannya?
Tamannya itu dipenuhi dengan berbagai macam tanaman. Mulai dari berbagai macam bunga,pohon,bahkan buah. Jadi bisa kau bayangkan taman rindang yang dikelilingi pohon yang berbuah,dibawahnya dihiasi berbagai macam bunga yang warna-warni. Benar-benar tempat yang cocok untuk penenangan batin. ^^
Kami menggelar tikar ditengah hamparan bunga lily. Cantik sekali.
"Kau suka? Aku kesini saat aku membutuhkan ketenangan." Ujar Taemin Oppa padaku.
"Saaaaaangat suka Oppa. Disini indah & damai. Jujur,aku tak terlalu suka keramaian." Kataku jujur padanya.
"Kalau begitu kita sehati. Aku juga tak terlalu suka keramaian. Tapi aku suka membuat keramaian." Ucap Taemin Oppa dengan riang.
Spontan aku tertawa melihat sikap kekanak-kanakannya itu.
Dia menatapku tertawa lalu kemudian tersenyum. Aku yang merasa diperhatikan lalu menghentikan tawaku.
"Wae oppa? Mengapa kau menatapku seperti itu?" Tanyaku padanya.
"Aniya. Aku hanya bingung denganmu. Kau ini terlalu polos. Sangat polos. Buktinya,bisa-bisanya kau tidak khawatir pergi berdua denganku,orang yang baru kau kenal beberapa jam yang lalu." Ujarnya sambil tersenyum.
Itu karena aku merasa aman & nyaman di sampingmu,batinku.
"Hah? Iya yah...aduhh dasar yeoja pabo...bisa-bisanya aku melupakan hal itu." Rutukku pada diriku sendiri berbohong.
Taemin Oppa hanya tertawa melihat kelakuanku. Aku suka mendengar tawanya. Sangat suka.
"Haha...tenang saja. Aku tak akan menyakitimu. Malah aku akan melindungimu." Katanya dengan PD.
Mukaku otomatis berubah warna. Tadi dia bilang melindungiku? So sweet... Nge-fly deh aku seharian ini.
"Aku percaya padamu Oppa." Ucapku seraya menatapnya & tersenyum.
"Gomawo karena telah percaya padaku." Ujarnya seraya merangkulku.
OMG!!!! OMG!!!! OMG!!!!
EOMMA!!!! Help me! Aku merasa tak bernafas dalam sekejap.
Taemin Oppa...mengapa kau selalu membuatku maluuuu???!!!
***************
KAMU SEDANG MEMBACA
My T & Your R
Fanfictiontabrakan dibandara dengan namja yang ternyata salah satu personil boyband terkenal,kepergian Nickhun salah satu sahabatnya ke Amerika,sekolah baru yang akan dimulai dalam waktu dekat,dan berbagai rentetan kejadian yang menimpa kehidupan seorang yeoj...