Still Taemin POV
"Appa..."
Heh? Jinjja? Dia memanggilku appa? Ohoho kau tak tau betapa senangnya hatiku dipanggil seperti itu oleh anak seperti dia? Ada suatu kebanggaan tersendiri saat mendengarnya menyebutku dengan panggilan Appa.
"Ne?" Kataku seraya tetap memangkunya. Aku terharu,terharuuu sekali. Sampai-sampai setetes air mata mengalir ke pipiku. Huaahh! Aku punya anak! Haha lucu juga.
"Ambeogo (makan)" Ucapnya seraya menatapku dengan wajah innocentnya. Huhuhu kyeopta.
"Neo...baegopa? (Kau...lapar?)" Tanyaku. Dia hanya mengangguk.
"Arraseo. Ayo kita pergi beli makanan. Nanti makannya disana saja yah?" Ucapku seraya mengacak-acak rambutnya. Dia lalu tersenyum menatapku.
"Kajja!" Ujarku seraya menggandeng tangannya. Dia mengikutiku berjalan. Lucu sekali caranya berjalan. Kadang-kadang melompat lalu berjalan lagi. Melompat lagi,berjalan lagi,begitu seterusnya. Aku jadi tertawa melihatnya. Dia yang melihatku tertawa,jadi ikut tertawa juga. Haha kami terlihat seperti sepasang ayah & anak. ^^
*******
@Kafetaria rumah sakit
"Kau mau pesan apa,Yoogeunnie?" Tanyaku padanya.
Dia lalu menunjuk gambar steak didaftar menu. Heh? Kecil-kecil seleranya tinggi juga yah. Haha ^^
"Kau yakin ingin memakannya?" Tanyaku memastikan. Masalahnya itukan daging. Daging itu alot. Akan susah mengunyahnya nanti.
"Yoogeunnie,steak itu dagingnya keras. Nanti kau susah mengunyah. Kau tetap yakin mau memakannya?" Tanyaku sekali lagi. Dia hanya mengangguk mengiyakan.
"Bagaimana kalau kita pesan yang lain? Mungkin bubur ayam cocok untukmu." Kataku padanya seraya tersenyum.
Dia langsung merenggut kesal. Bibirnya maju 5 senti membuat dia kelihatan tambah lucu.
"Arra...arra..." Sahutku mengalah.
Aku pun memanggil waitres. Aku memesan 1 steak,1 bubur ayam,& 2 air mineral. Aku membeli bubur ayam supaya jaga-jaga kalau nanti yoogeun sudah tak mau memakan steaknya.
Sambil menunggu makanan,aku mengajak Yoogeun bermain game.
"Yoogeunnie,ayo kita bermain." Ajakku padanya. Dia lalu mengangguk penuh antusias.
"Begini,kita beradu main gunting batu kertas. Yang kalah,kena ttakbam (sentilan keras didahi) dari yang menang. Bagaimana?" Usulku. Dia mengangguk penuh antusias.
"Hana...Dul...Set... (Satu...Dua...Tiga...)" Sahutku. Aku mengambil batu,& dia kertas.
"Yaaahh Appa kalah." Kataku pura-pura lesu. Dia hanya tertawa puas karena kemenangannya.
"Baiklah. Ini." Ucapku seraya menawarkan dahiku untuk dia ttakbam. Kurasa tidak akan sakit,ini kan masih tangan anak kecil. Jadi aku santai saja.
"Chamkanman Yoogeunnie. Hitung dulu yah sebelum kau ttakbam Appa." Ujarku padanya.
"Eung. Hanaa...Duull...Sett!!!" Sahutnya seraya memberikanku ttakbam. Wuiihh appo-so (sakitnya). Aku tak yakin ini tak akan berbekas.
"Aiissshh...Appo-so Yoogeunnie." Kataku seraya mengusap-usap dahiku. Kulihat dia hanya tertawa. Kau tahu,dia itu lucu sekali kalau tertawa. Kedua matanya tertutup mirip seperti mata Onew hyung kalau ketawa. Satu tangannya digunakan untuk menutup mulutnya. Hihi lucu sekali dia.
Kami bermain ttakbam sampai pesanan kami datang. Kupotongkan & kusuapkan steaknya. Ternyata dia memang penyuka daging. Ahh sama seperti appanya ini. Hhihi. Terpaksa deh aku makan bubur ayam tadi. But,it's not bad. Aku benar-benar merasa seperti menjadi appa sungguhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My T & Your R
Fanfictiontabrakan dibandara dengan namja yang ternyata salah satu personil boyband terkenal,kepergian Nickhun salah satu sahabatnya ke Amerika,sekolah baru yang akan dimulai dalam waktu dekat,dan berbagai rentetan kejadian yang menimpa kehidupan seorang yeoj...