14th part

1.1K 17 0
                                    

Rachma POV

Pukul 12.55 @Ruang Tata Usaha

Kenapa Woong Seongsaenim tak ada disini? Tadi sebelum pergi dari kafetaria dia bilang kalau aku disuruh menunggu diruang tata usaha agar dia bisa mengantarku ke kelas baruku. Dan sekarang aku tak melihat batang hidungnya seinci pun. Bukankah sekolah dimulai jam 1 siang? Sekarang kan tinggal 5 menit lagi jam 1. Kukira hanya Indonesia yang punya jam karet,ternyata disini juga ada.

"Maaf saya terlambat. Saya baru kembali dari makan siang." Suara seseorang dibelakangku otomatis mengejutkanku (dan otomatis juga aku terlonjak kaget ^^).

"Ah gwenchana Seongsaenim." Sahutku seraya tersenyum berdusta. Sebenarnya aku ingin sekali merecokinya dengan beribu-ribu makian tentang keterlambatannya. Tapi ya...sudahlah,hanya masalah sepele. Bukannya aku terlalu lebay,hanya saja aku ingin hari pertamaku bersekolah disini itu sempurna.

"Baiklah. Mari saya antarkan kau ke kelas barumu." Kata Woong Seongsaenim.

"Ne seongsaenim." Sahutku.

Tepat setelah kami keluar dari ruang tata usaha,bel masuk berbunyi.

"Kau berasal dari mana? Sepertinya kau bukan dari Korea." Tanya Woong Seongsaenim membuka pembicaraan seraya tetap berjalan.

"Saya dari Indonesia seongsaenim." Jawabku sambil tersenyum.

"Ahh Ne...aku tau. Dulu saudaraku pernah ke sana & membawakanku baju dengan motif khas Indonesia. Apa yah namanya? Be..bi...bu...tik... Yah butik. Butik bukan?" Ucap Woong seongsaenim.

"Haha bukan butik Seongsaenim. Tapi batik." Kataku membenarkan seraya tersenyum.

"Ah itu dia maksud saya. Saya sangat suka motif itu. Oh iya,saya juga pernah baca di internet kalau Indonesia itu banyak makanan khasnya yang enak-enak. Benarkan?" Tanyanya lagi meminta persetujuanku.

"Ne seongsaenim." Ujarku seraya tetap tersenyum.

"Waahh...kalau begitu,berarti Indonesia itu surga-nya wisata kuliner? Saya sebenarnya hobi icip-icip makanan loh. Saya ini wisata kuliner sejati." Ucapnya membanggakan diri.

Lucu sekali guru ini. Dia berbicara seolah-olah kami ini berteman. Padahal dia kan guru,sedangkan aku siswa. Tapi,kalau dipikir-pikir,Woong seongsaenim itu memang teman yang asyik diajak ngobrol. Apalagi usia kami setidaknya tidak terlampau jauh. Aku seperti mendapat figur seorang kakak baru (setelah Nickhun-ah pastinya. Kalau Taemin Oppa,sepertinya bukan seorang kakak deh ^^ *smile shy shy cat*)

"Ne seongsaenim. Kalau nanti kau berkunjung ke sana,jangan lupa coba 3 makanan khas yang menurut saya patut dicoba para turis. Ketoprak,Coto Makassar,& Mie kering." Kataku ala salesman yang sedang mempromosikan barangnya. ^^

Kami mengobrol terus seraya berjalan & tanpa terasa kami sudah berada didepan sebuah kelas yang pintunya tertutup rapat. Kelas X-A. Begitulah yang tertera dipapan kecil dekat pintu.

"Saya masuk duluan,kamu tunggu disini. Sebentar saat saya memanggilmu,kau baru masuk. Arraseo?" Ujar Woong seongsanim.

Aku hanya mengangguk tanda mengerti.

Masuklah Woong Seongsanim ke dalam kelas itu. Jantungku dag dig dug ala genderang perang menunggu dipanggil masuk. Semoga mereka a.k.a calon teman-temanku tidak seburuk yang ada di khayalanku selama ini. Semoga. Semoga. Semoga.

"Masuklah!" Kudengar suara Woong Seongsaenim memanggilku masuk.  

Kulangkahkan kakiku masuk ke dalam kelas. Ku kerahkan senyum terbaikku agar mendapat kesan pertama yang baik dari mereka. Kulihat mereka memang tidak memiliki tampang-tampang "kucing garong". Senang rasanya mereka tidak seperti yang kuduga. Ku tundukkan kepalaku sebagai tanda hormat pada guru yang berdiri disamping Woong Seongsaenim.

My T & Your RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang