Taemin POV
Aku tak percaya bahwa dia ada disini. Bagaimana bisa? Atau jangan-jangan dia itu gadis yang tadi pagi aku lihat? Mengapa dia tidak pernah memberitahuku kalau dia ada disini?
"Rachma-ya,kenapa kau bisa ada disini?" Tanyaku padanya.
"Aku bekerja & sekolah disini Oppa. Dan kau,eottohke dwaengoya? (bagaimana kau bisa ada disini?)" Ucapnya.
"Aku juga sekolah disini. Mengapa kau tidak mengatakan dari awal kalau kau bekerja disini?" Tanyaku lagi.
"Oppa,akan kujelaskan sebentar. Sekarang aku harus bekerja." Pintanya padaku.
"Ne. Tapi kau harus berjanji kalau kau akan memberi tahuku sepulang sekolah." Ujarku.
"Arra. Sekarang,cepat bayar dulu & ambil makananmu Oppa. Kau tau,gara-gara kita mengobrol,antriannya jadi panjang sekali. Lihatlah." Katanya seraya menggerakkan kepalanya ke arah dibelakangku.
Kutengok belakangku. Ternyata memang benar kalau antriannya panjang. Ditambah lagi mereka semua memasang tampang-tampang kelaparan ala zombie. Aku jadi ngeri sendiri. Lalu kutampilkan wajah innocentku + senyum maut+mematikan+maksa ke mereka. Bergegas kubayar makananku & mengambilnya.
"Ingat janjimu Rachma-ya..." Bisikku padanya sebelum pergi.
Dia lalu memberi isyarat tangan "oke" padaku & melemparkan seulas senyum. Manisnyaaaa...
Aku lalu bergegas pergi sebelum orang-orang yang mengantri menerkamku & menjadikan makan siang mereka.
***************
"Ya! Taemin-ah! What take you so long? Aku sudah kelaparan tau!" Ujar Exa.
"Mian Exa-ya...tadi ada urusan sedikit." Ucapku seraya meletakkan makanan dimeja.
"Urusan apa?" Tanyanya.
"Privacy Exa-ya. Haha" Kataku sok sok secret gak jelas.
"Huhh! Up to you lah. Mana pesananku? Aku sudah lapar. Lagian waktu juga tinggal 15 menit." Ucapnya.
"Ini pesanan anda Ahjusshi (paman)." Ujarku mengejek seraya memberikan makanan pesanannya.
"I'm not Ahjusshi. Aku kan masih muda. Aku belum tua seperti kau haraboji (kakek). Haha" Katanya membalas ejekanku.
"Terserah kau lah." Ucapku malas. Aku sedang tak ingin membalas ejekannya.
********************
Pukul 12.00
TTTEEEEEETTTT!!!
Akhirnya pulang juga. Otakku sudah capek berpikir & badanku sudah pegal gara-gara belum beristirahat full.
Ah...ne. Aku harus menagih janji dari Rachma-ya.
Aku bergegas pergi ke kafetaria.
Syukurlah dia masih ada disana. Kuhampiri dia yang sedang menyapu lantai.
"Rachma-ya..." Kataku seraya menepuk bahunya.
Kulihat dia terlonjak kaget.
"Huhh Oppa! Kau membuatku kaget saja." Ujarnya seraya mengelus dadanya.
"Hehe...mianhae. Aku tak bermaksud mengagetkanmu. Apa kau ada waktu sekarang?" Ucapku.
"Chamkanmaneyo Oppa (tunggu yah Oppa). Tinggal sedikit lagi. Duduklah dulu." Katanya seraya melanjutkan pekerjaannya.
"Ne..." Sahutku seraya duduk di salah satu sofa di pojok kafetaria.
5 menit kemudian
"Ada apa Oppa?" Tanyanya seraya duduk dihadapanku.
"Mengapa kau tak memberitahuku kalau kau bekerja & sekolah disini?" Tanyaku to the point.
"Aku selalu lupa memberitahumu Oppa. Aku juga tak menyangka kalau ternyata kau bersekolah disini. Aku lupa kalau kau ternyata artis binaan SMEnt." Jawabnya.
"Jinjja?" Tanyaku ragu.
"Eung (ya). Oh iya Oppa,mengapa kau tak menyapaku sewaktu dikoridor tadi pagi?" Tanyanya balik.
"Oh itu,aku buru-buru. Jam pertama dikelasku itu guru killer,jadi aku harus bergegas ke kelasku. Mian kalau aku tak menyapamu." Jelasku.
"Oh arraseo." Katanya seraya menganggukkan kepalanya.
"Sekarang,ceritakan bagaiman kau bisa bersekolah & bekerja disini. Selengkap-lengkapnya tanpa ada kekurangan sedikitpun." Tegasku.
"Arra. Begini..."
Dia lalu menceritakan selengkap-lengkapnya tanpa ada kekurangan seperti pintaku sebelumnya.
Ternyata dia mengambil program beasiswa disini. Dia juga butuh uang tambahan untuk menyambung hidupnya selama dia tinggal disini. Ternyata dia itu mandiri sekali. Tak salah aku memilihnya menjadi yeoja ku. ^^
"Ah ne. Sekarang aku mengerti. Oh ya,bisakah kau menemaniku senin depan ke taman yang dulu? Aku sedang ingin kesana. Tetapi sepulang sekolah. Bagaimana?" Tawarku. Kuharap dia menerima tawaranku.
"Tapi bukankah kau pulang duluan Oppa? Aku kan masuk siang. Bagaimana caranya?" Tanyanya.
"Aku akan menunggumu dikafetaria sampai kau pulang sekolah." Jawabku seraya tersenyum.
"Hah? Itukan lama sekali Oppa? Nanti kau capek menunggu Oppa. Nanti kau juga mati kebosanan disini." Katanya.
"Tenang saja. Aku akan memanggil temanku untuk menemaniku disini sampai kau datang." Ucapku. Setelah dipikir-pikir,mungkin aku akan mengajak Exa untuk menemaniku menunggu nanti. Bila dia tidak mau,akan aku sogok dengan mentraktirnya c&c burger. Hehe ^^ *evil laugh mode on*
"Kau yakin Oppa?" Tanyanya ragu.
"Ne." Jawabku seraya tersenyum.
"Yakin?" Tanyanya sekali lagi.
"Ne." Jawabku (lagi).
"Jeongmal?" Tanyanya (lagi) -__-"
"Eung." Jawabku dengan nada yang meyakinkan.
"Arra. Aku akan menemanimu ke sana Oppa." Katanya. Akhirnya...
Dia lalu melihat jam tangannya.
"AIGOOO!!! Aku terlambat." Jeritnya seraya menepuk jidatnya sendiri.
"Ada apa?" Tanyaku heran. Ya wajar saja aku heran. Dia tiba-tiba menjerit tak jelas.
"Aku terlambat. 5 menit lagi jam pelajaran pertama dimulai. Oppa,mianhae. Aku harus bersiap-siap. Ittda boja (sampai ketemu lagi)." Ujarnya seraya lari berlalu pergi.
"Hahahaha" tawaku. Lucu sekali tingkahnya. Sekarang aku lega. Aku tinggal harus memberitahu hyung-hyungku kalau tahap 1 dari rencana kami berhasil. ^^
***********
KAMU SEDANG MEMBACA
My T & Your R
Fanfictiontabrakan dibandara dengan namja yang ternyata salah satu personil boyband terkenal,kepergian Nickhun salah satu sahabatnya ke Amerika,sekolah baru yang akan dimulai dalam waktu dekat,dan berbagai rentetan kejadian yang menimpa kehidupan seorang yeoj...