29th part

950 14 5
                                    

@author POV

Sudah 2 hari sejak Rachma sadar. Nickhun & Taemin selalu bergantian menjaga Rachma-ya. Sekali-kali member SHINee juga datang menjenguknya. Yoogeun juga selalu disamping Rachma. Keadaan Rachma juga sudah lebih baik dibanding 2 hari sebelumnya.

Dan hari ini,sesuatu yang mengejutkan terjadi. Saat Rachma membuka matanya dipagi hari,dia sudah dikelilingi oleh sahabat-sahabatnya yang dulu sempat  mengerjainya. Ada Dee,Nana,Ris,Eta,Ami, bahkan Jena juga ada. Pokoknya formasi 7 wonder-nya lengkap deh *emang keajaiban dunia -,-"*. Rachma heran mendapati kedatangan teman-temannya ini.

Dia bangun dari tidurnya tetapi Jena mencegahnya.

"Y-ya! Jangan bangun dulu. Kau belum pulih benar." Kata Jena gugup. Rachma-ya yang diliputi keheranan hanya menurut saja.

"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Rachma seraya menatap mereka dengan tatapan memangnya-kalian-masih-peduli-padaku-setelah-apa-yang-dulu-kalian-lakukan.

"K-kami..." Kata Jena (masih) gugup.

"Kami mau minta maaf atas perlakuan kami dulu padamu. Kami sudah salah sangka padamu,bahkan sampai membuatmu menangis gara-gara perlakuan kami. Mianhae,Rachma-ya..." Sahut Ris seraya melanjutkan perkataan Jena.

"Eung. Jeongmal mianhae-yo Rachma-ya. Aku benar-benar minta maaf karena waktu itu sempat membentak & menyirami mu." Ujar Eta menimpali.

Yang lain hanya mengangguk mengiyakan perkataan kedua orang ini. Rachma-ya sebenarnya masih sakit hati bila mengingat perlakuan mereka waktu itu padanya. Tetapi,mengingat bahwa mereka sahabat-sahabatnya juga,ia jadi tak tega bila harus melampiaskan sakit hatinya itu. Ia memutuskan untuk memaafkan mereka semua.

"Ne. Sudah kumaafkan." Ucap Rachma seraya menampilkan senyum simpulnya.

"Heh? Jinjja? Semudah itu kah?" Sahut Eta dengan ekspresi yang...shock?

"Eung." Rachma-ya mengangguk meyakinkan.

"Ani-yo. Chingu-deul,sepertinya kita harus menunduk bersama-sama tanda kita meminta maaf sebesar-besarnya pada Rachma-ya." Kata Ami yang dijawab dengan anggukan yang lainnya.

"Y-ya! K-kalian tidak perlu melakukannya." Sahut Rachma-ya berusaha mencegah teman-temannya. Dia merasa kalau teman-temannya terlalu berlebihan meminta maaf. Tapi terlambat.

"Hana dul set!" Aba-aba Ami.

"Mianhae,Rachma-ya!" Ucap mereka berenam seraya membungkuk sedalam-dalamnya.

"Aisshh...sudahlah. Kalian terlalu berlebihan sekali." Ujar Rachma-ya seraya menyuruh teman-temannya berdiri tegak.

"Itu tak seberapa dengan apa yang sudah kau alami,Rachma-ya. Kami pantas mendapatkan hukuman atas kelakuan kami yang sudah menyakitimu." Ucap Nana dengan tatapan penuh penyesalan.

"Hukuman? Emm..." Kata Rachma-ya seraya memasang pose seakan-akan sedang berpikir keras.

Teman-temannya menunggu dengan tatapan penasaran mengharap (?).

"Aku ingin..." Kata Rachma sok-sok-an menggantungkan kalimatnya.

"Ne..." Sahut Ami.

"Kalian..." Lanjut Rachma menggantung.

"Aisshh...Ppalli Rachma-ya." Sahut Eta penasaran.

"Haha...aku hanya ingin kalian memelukku saja kok." Kata Rachma-ya seraya tersenyum & membentangkan tangannya lebar-lebar.

"Aiissh kukira apa. Padahal aku sudah penasaran dari tadi. Kukira kau akan memberikan hukuman yang lebih mengerikan dari hukuman Hee Seongsaenim." Ujar Jena seraya memeluk Rachma-ya. Yang lainnya juga melakukan hal yang sama.

"Welcome back,Rachma-ya." Ucap mereka semua bersamaan.

Rachma hanya bisa membalas pelukan mereka dengan mata yang sudah berkaca-kaca & senyum bahagianya.

                          *******

Tanpa mereka semua sadari,dibalik kaca pintu rumah sakit,Taemin memperhatikan mereka semua. Ya. Taemin lah yang menghubungi teman-teman Rachma-ya & menyuruh mereka untuk mengunjungi Rachma-ya dirumah sakit. Bagaimana reaksi teman-teman Rachma-ya setelah diberitahu tentang kecelakaan itu? Beragam. Ada yang panik,ada yang langsung menangis,ada yang malah katanya melamun membayangkan kesalahan-kesalahan yang sudah dilakukannya pada Rachma-ya. Yang jelas mereka masih menunjukkan tanda-tanda kalau mereka care pada Rachma. Apalagi yang namanya Jena. Dia sudah seperti mayat hidup saat diberitahu kalau sahabatnya mengalami kecelakaan. Dia langsung merasa bersalah pada Rachma-ya.

Sekarang Taemin menarik nafas lega karena menganggap masalah Rachma sudah selesai & ikut tersenyum saat melihat Rachma juga sudah tersenyum.

Dia lalu mengalihkan pandangannya pada Yoogeun. Anak kecil yang sudah dirawatnya seperti anak sendiri. Kemarin,dia mendapat kabar dari Nickhun kalau orang tua Yoogeun akan datang & membawa Yoogeun pulang bersama mereka hari ini. Dia tak tahu bagaimana harus menyampaikan berita itu pada Rachma. Dia takut kondisi Rachma akan drop lagi setelah mendengarnya. Tapi,bila tak diberitahu,Rachma pasti akan lebih marah padanya. Sekarang dia menjadi bimbang.

Setelah berpikir agak lama,dia putuskan untuk menghampiri Yoogeun & menanyakan pilihan Yoogeun sendiri.

"Yoogeunnie..." Panggil Taemin.

Yoogeun menolehkan kepalanya & hanya menatapnya dengan polosnya.

"Eng...apa...kau...tak ingin...bertemu dengan orang tuamu?" Tanya Taemin hati-hati.

Yoogeun menggelengkan kepalanya.

"Kenapa kau tak ingin bertemu dengan mereka?" Tanya Taemin lagi.

"..." Yoogeun tak menjawab. Dia terlihat termenung,kemudian matanya mulai berkaca-kaca.

"Eh? Yoogeunnie,gwenchana?" Tanya Taemin seraya mengusap kepala Yoogeun dengan pandangan khawatir.

"Hiks...me-mereka..t-tak...s-sayang padaku." Kata Yoogeun disela-sela tangisannya.

Taemin heran dengan jawaban anak itu. Tapi dia tak ingin menambah kesedihan anak itu. Dia lalu menggendong Yoogeun & mengusap punggungnya dengan sayang. Setelah beberapa lama,tangisan Yoogeun berhenti & berganti dengan helaan nafasnya yang teratur. Rupanya Yoogeun jatuh tertidur setelah lelah menangis tadi. Taemin jadi merasa bersalah sudah membuat anak itu menangis.

Dia lalu membawa Yoogeun ke dalam ruangan Rachma & meletakkannya di sofa. Dia juga menyelimuti tubuh mungil anak itu. Rupanya Rachma juga  sudah tidur setelah kepulangan teman-temannya.

"Mianhae...Yoogeunnie." Ucap Taemin seraya mengecup dahi Yoogeun dengan sayang lalu beranjak keluar ruangan.

Taemin memikirkan harus bagaimana dia mempertemukan Yoogeun dengan keluarganya tanpa adanya penolakan dari Yoogeun seperti tadi. Tapi sekarang,yang menjadi pertanyaan dari Taemin adalah kenapa Yoogeun menolak untuk bertemu orang tuanya sendiri? Bahkan sampai menangis & mengatakan kalau orang tuanya tak menyayanginya.

Setelah lama berpikir,dia memutuskan untuk menemui kerabat Yoogeun & menggali informasi mengenai keluarga mereka. Dia akhirnya memutuskan untuk meminta bantuan dari Nickhun.

Dia lalu mengambil ponselnya & menghubungi hyungnya itu.

"Yeoboseyo..." Sahut namja diseberang sana.

"Hyung,ini aku Taemin." Ucap Taemin.

"Ne,aku tahu. Ada apa?" Tanya Nickhun.

"Aku butuh bantuanmu..." Kata Taemin

                          ********

My T & Your RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang