Rossah

Chapter 10

Menurut pepatah kuno yang masih ngetren di zaman moderen sekarang ini, jika kita memikirkan sesuatu yang di inginkan, energi alam akan menarik benda itu kepada kita.

Misalnya kepingin makan bakso, pikirkan saja bakso terus menerus, jika perlu gambar bakso di sebuah kertas atau googling kemudian download foto bakso sebanyak-banyaknya lalu di jadikan profile picture BBM, Whatsapp, Facebook. Maka energi alam akan menarik sesuatu hal yang berhubungan dengan bakso hadir padamu. Mungkin saja tiba-tiba tukang bakso lewat di depan rumah mu. Bisa saja ada kurir yang nyasar ngantar bakso ke rumah. Atau teman-teman yang akhirnya kasihan setelah melihat postingan foto bahkan puisi tentang bakso di media sosial mu kemudian mengantarkan bakso pada mu. Lumayan.

Ok. Kembali ke cerita.

Sekarang tentang ketakutan Richard. Terlalu protektif, takut di sandera, takut di bunuh, takut di kuntit. Ketakutan di dalam pikirannya itu rupanya menarik perhatian si alam. Baru sekitar beberapa menit berlalu sejak dia memberi perintah pengawalnya untuk mengawasi Anna dan memastikannya selamat sampai di tempat kerja. Tapi si alam berkata lain, energi si alam membuat beberapa orang berniat jahat menculik Anna tepat setelah dia keluar dari Gate Sky Hotel.

Dua orang berbadan besar berpakaian serba abu-abu, bertopi rajut abu-abu, sarung tangan abu-abu, nekat menyergap Anna. Menutup wajahnya dengan sepotong sapu tangan abu-abu dan menyeretnya ke dalam mobil APV berwarna abu-abu silver. Di siang bolong.

Sepertinya penjahat itu pecinta abu-abu atau jangan-jangan punya kelompok bernama Silver Group. Atau Grup Abu-Abu. Atau Grey Group. Apa lah itu. Intinya, ANNA DI CULIK !!

Dia meraung-raung di dalam sapu tangan itu. Dia berusaha membuka mulutnya dan hendak menggigit tangan yang berjari-jari gemuk itu. Tapi tidak berhasil karena terhalang sapu tangan yang di beri parfum yang baunya nyengat. Bukan parfum body shop. Bukan juga Dior. Bukan Anna Sui. Sepertinya parfum isi ulang yang di campur alkohol banyak-banyak.

Kepalanya pusing.

Badannya terangkat dan kakinya menendang-nendang di udara. Usaha untuk melepaskan diri gagal total. Dia kini sudah berhasil di lempar masuk ke dalam mobil APV abu-abu itu. Herannya, banyak orang di sekitar yang melihat kejadian ini. Anak-anak yang baru keluar dari toko buku diseberang, Ibu-Ibu yang membawa kantong plastik habis belanja dari supermarket, Anak muda yang sedang menyedot kopi starbucknya, bahkan nenek kempot yang hendak menyeberang. Semuanya hanya melihat. HANYA MELIHAT??. YAH, HANYA MELIHAT!! Tidak ada yang menjerit! tidak ada yang heboh! tidak ada yang kalap! tidak ada yang segera menelepon polisi! HANYA MELIHAT! Dikiranya sedang syuting kali ? Bahkan ada beberapa yang segera mengambil handphone merekam kejadian yang langka dan secepat kilat ini. Sungguh tidak berprikemanusiaan.

Miris.

Setelah Anna sukses hilang di telan mobil APV abu-abu itu, orang-orang yang tadinya melongo, kembali ke aktifitas masing-masing. Memposting ke media sosial hasil tangkapan video dengan caption :

"Daebak ! Aksi penculikan langsung di depan mata. Harap yang punya anak gadis jangan di tinggalkan sendiri keluar dari Hotel." #penculik #penculikanakgadis #gadiskeluardarihotel #hatihati #warning #sergap #sandera

Sungguh terlalu! Solidaritas Sosial masyarakat sungguh rendah! ambruk! hancur! Longsor! collaps!

Yang tersisa hanyalah tiga orang pengawal di mobil yang mengikuti dari belakang. Mereka mati-matian mengejar mobil itu di tengah macetnya kota. Sepanjang perjalanan riuh dengan bunyi TIINNNN! TINNNN! TINNNN! TINNN! THELOHLHETT! THELOHLHETTT!

"Boss, Nona Anna di culik ke dalam mobil APV berwana silver. Pelakunya ada tiga orang. Dua orang yang menyergap dan satu orang supir. Saat ini mobil mereka sedang menuju ke jalan tol, kami akan berusaha mengejar mobil itu menyelamatkan Nona Anna." Lapor seorang pengawal melalui headphonenya. Suaranya tidak terdengar gentar sedikitpun. "Tapi kami yakin bisa menghadapi mereka begitu kami berhasil menghentikan mobilnya."