"Kamu ngapain ama Kevin? Lagi perang dingin yah?" Tanya Anna saat melihat gelagat aneh kedua sahabatnya yang sedari pagi di kampus sampai di mini sweets tidak saling menyapa.
"Dia tuh yang aneh. Aku di cuekin terus." ketus Rossah suntuk sambil mengambil kain untuk membersihkan kaca estalase.
"Emang kenapa kamu di cuekin? Pasti ada sebabkan." Tanya Anna penasaran sambil membuntuti sahabatnya yang sedang cemberut.
"Kevin tuh, suka tiba-tiba narik aku, bikin aku kaget trus pergi. Uda beberapa kali aku di gituin. Di tanya gak mau jawab, trus cuekin aku sampai berhari-hari. Entah apa maunya."
"Ngapain narik-narik kamu?" Tanya Anna lagi. Rossah menaikkan bahunya sambil lanjut mengelap kaca estalase dengan cepat dan tidak beraturan.
"Aku selalu punya firasat kalau Kevin itu bukan Gay." Kata Anna tiba-tiba dan membuat Rossah berhenti seketika.
"Apa, Na?" Rossah memalingkan wajahnya.
"Kamu pernah kepikiran gak, kalau Kevin itu bukan gay?" Tanya Anna dengan suara rendah
"Aduh, Anna..." Seru Rossah sambil menepuk lengan sahabatnya yang tampak serius itu "Kamu jangan bikin aku takut dong."
"Aku serius loh, Ross."
"Ssstt." Desis Rossah karena melihat Kevin keluar membawa kue yang baru selesai di panggang untuk di susun di estalase.
Anna membantu Kevin menyusun kue dari baki sambil membisikkan sesuatu padanya tanpa kedengaran Rossah. "Kamu suka pada Rossah yah?" Reaksi yang di tunjukkan Kevin membuat Anna kecewa.
"Aku suka Lee Min Ho, An." Balasnya membisik lalu kembali masuk ke dalam dapur pemanggangan.
Ting Tong
"Selamat datang." Ucap Rossah sambil berbalik hendak menyambut tamu yang masuk ke dalam Mini Sweets. "Ka.. Kak..Kakak." ucapnya gagap melihat sosok yang masuk.
Pria berstelan jas yang di panggil Kakak itu masuk memamerkan sederetan gigi rapinya sambil mengelus kepala Rossah lembut. "Gimana kerja sambilanmu?"
"Kak!" Rossah memeluk Kakaknya dengan bahagia dan terharu. Hampir saja air matanya jatuh karena tidak menyangka kakak satu-satunya akan berkunjung.
"Anna mana, Ros?" Tanya Richard tiba-tiba.
"Anna? Itu di sana." Rossah melepaskan pelukannya dan menunjuk ke balik estalase "Loh, kemana? Tadi di masih di situ." Rossah mendapati Anna sedang berjongkok di balik estalase menyembunyikan dirinya.
"Sstt. Aku malu, Ross." Bisiknya saat Rossah ikut berjongkok di depan sahabatnya
"Kenapa? Kakakku nyariin kamu tuh." Rossah ikut-ikutan berbisik.
"Aku gak makeup-an hari ini. Lupa bawa lipgloss. Aku jelek amat hari ini." Serunya sambil berbisik kacau. "Tadi pagi aku juga gak keramas."
"Anna." Panggil suara berat dari balik punggung Rossah. Nama yang di panggil itu kontan bangkit dan salah tingkah.
"Kak."
Richard tersenyum melihat tingkah Anna."Hari ini jam berapa pulang?" Tanyanya
"Jam sembilan mungkin."
"Baiklah, jam sembilan aku jemput." Richard menepuk bahu adiknya lalu berbalik hendak pergi.
"Jemput aku juga, Kak?" Tanya Rossah membuntuti Kakaknya
"Kamu bisa pulang sendiri kan?"
"Bisa bisa." Entah kenapa Rossah mendadak semangat lalu mengantar kakaknya sampai masuk ke dalam mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rossah
RomancePunya teman tinggal bersama di rumah kontrakan pasti rasanya seru. Tapi bagaimana kalau tinggal bersama seorang Gay sampai tidak sengaja jatuh cinta padanya?