Part 1

47.7K 1.8K 10
                                    

Happy reading!!!

€€€

Pada pagi hari yang cerah, di sebuah kamar yang berisi dengan semua pernak pernik yang berbau dengan salah satu karakter anime yang berasal dari negeri sakura, Jepang. Yakni doraemon.

Disana terlihat seorang wanita yang bertubuh mungil nan berparas cantik sedang meringkuk di balik selimut bermotif doraemonnya. Siapa lagi kalau bukan Prilly Farensia Latuconsina.

"Prill, bangun sayang ini sudah siang" ucap mama Ully. Mama Prilly.

"Iya ma..."

"Ya sudah, mama tunggu di bawah ya..."

"Iya mama...." Prillypun bangkit dari posisinya yang masih meringkuk dalam selimutnya dan berlari lari kecil ke kamar mandi.

€€€

"Hai ma, pa, kak Kev..." ucap Prilly yang baru saja turun menuju meja makan.

"Hai sayang..." ucap mama Ully dan papa Rizal bersamaan.

"Lo lama banget dek... udah 3 jam nih gue nunggu lo di sini, sampe panas pantatnya gue..." ucap Kevin sambil menggoda adiknya.

"Lo mah bisa aja... gue gak selama itu juga keles..." ucap Prilly yang kesal pada kakaknya itu. Ngeselin!!

"Sudah sudah... kalian itu, pagi pagi sudah bertengkar saja" ucap mama Ully yang melerai kedua anaknya.

Hening. Itulah kata yang tepat untuk saat ini. Hanya ada suara dentingan sendok dan garpu. Hingga Papa Rizal yang memecah keheningan dengan mengangkat suara. Saat mereka semua sudah selesai dengan sarapannya masing masing.

"Jadi gini prill, kamu ingatkan sama teman lama papa yang namanya om Syarief?"

"Iya Prilly ingat, memangnya kenapa pa? Apa ada sesuatu?" Balas Prilly yang bingung dengan pertanyaan papanya itu.

"Nah... jadi gini, dulu saat kamu masih kecil, Papa sama om Syarief pernah bilang kalau kamu dan anak om Syarief yang bernama Ali sudah memiliki umur yang cukup. Maka, kami akan menjodohkan kalian."

"Tapi pa... Prilly kan masih ingin sendiri. Lagian kalau Prilly mau nikah Prilly disa kok cari sendiri. Yang penting jangan jodohkan Prilly sama orang yang gak Prilly kenal. Prilly masih mau sama kalian." Ucap Prilly dengan nada memohon.

"Sudah lah Prill, ikuti saja apa keinginan padamu itu. Lagi pula, mama sama papa ingin kamu menikah dengan orang yang tepat Prill. Mama yakin kok kalau Ali itu anaknya baik dan bisa bertanggung jawab." Ucap mama Ully yang terdengar seperti meyakinkan Prilly.

"Gue yakin kok Prill, kalau lo bakal jatuh dalam pesona Ali." Timpal Kevin.

"Kok lo tau kak?"

"Gimana gue gak tau. Ali itu adik kelas gue dulu. Jadi, dulu dia itu cowok yang banyak di idolalan setelah gue. Dia pinter juga. Bahkan, dia lulus SMP SMA cuman 3 tahun doang. Gue denger, selulus SMA dia langsung pindah ke luar negeri buat ngelanjutin kuliah. Dan itu cuman 2 tahun. Gue denger juga dari temen gue, kalau dia baru balik 2 bulan lalu." Tambah Kevin yang ikut meyakinkan Prilly.

"Ya udah, tapi prilly minta waktu sampai nanti malam buat pikir pikir dan jawab semua ini."

"Baiklah, tapi papa sama mama harap kamu mau terima perjodohan ini ya nak. Karna ini menyangkut dengan kebahagiaan dan hidup kamu ke depannya." Ucap mama Ully.

"Kalau gitu Prilly ke kamar dulu ya ma, pa, kak Kev..." ucap Prilly lalu pergi menuju kamarnya.

€€€

Di dalam kamar. Prilly yang memang sedang pusing dengan kata kata papanya yang ingin menjodohkan dirinya dengan anak om Syarief yang ia tau bernama Ali itu langsung menghempaskan tubuhnya pada kasur king sizenya.

€€€

Pagi kini berganti siang. Siang berganti sore. Dan sore berganti malam. Kini sudah tiba waktunya untuk makan malam. Dan Prilly juga masih pusing, apakah ia menyetujui perjodohan ini atau malah menolaknya.

Prilly yang terlihat baru saja turun dari tangga, langsung disambut oleh papa, mama dan juga kakaknya yang sudah duduk di meja makan dan menunggu dirinya.

"Sini sayang, kita makan malam dulu" ucap mama Ully sambil mempersilahkan Prilly duduk di sebelahnya.

Keempat orang itupun menyantap makan malam mereka hingga habis dengan diselingi sedikit obrolan dan canda tawa.

"Oh ya dek, gimana keputusan lo tentang perjodohan lo sama Ali, anak om Syarief itu?" Ucap Kevin yang mulai teringat dengan perjodohan adiknya itu.

"Sebenarnya, Prilly masih ragu. Tapi... ok, Prilly sudah memutuskan kalau Prilly akan terima perjodohan ini, walaupun Prilly gak tau Ali itu siapa dan kayak gimana sebenarnya" tegas Prilly.

"Benar itu?" Ucap papa Rizal.

"Iya pa" ucap Prilly mantap.

"Makasih sayang, kamu sudah mau terima perjodohan ini, kita senang sama jawaban kamu." Balas mama Ully.

"Gue yakin kok dek, kalau dia bisa jadi suami yang baik buat lo. Bahkan sangat baik." Timpal Kevin.

"Tapi gue boleh nanya sesuatu tentang dia, gak kak?"

"Emang lo mau nanya apa?"

"Dia playboy kayak lo dulu gak?"

"Kamu itu ada aja, pertanyaan macam apa itu?" Balas mama Ully.

"Ya gak papa dong ma, kan Prilly gak mau punya suami yang playboy." Elak Prilly.

"Denger ya dek, dia itu jangankan playboy. Dulu, selama dia jadi adek kelas gue dia itu gak pernah mau yang namanya pacaran. Bahkan, jangan bilang dia pacaran, ngegoda cewek aja kagak pernah. Palingan dia yang di goda sama cewek, tapi gak ada tuh yang nyangkut satupun." Ucap Kevin antusias.

€€€

my husband is captain (repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang