Part 6

29.5K 1.4K 2
                                    

Happy reading!!!

€€€

Pagi ini Prilly sedang berjalan menuju kamar Ali yang berjarak tak seberapa jauh dari kamarnya. Memang sejak kejadian waktu itu, Prilly memutuskan untuk pindah dari kamar itu. Tetapi, tanpa sepengetahuan orang tuanya.

Sesungguhnya ia ingin menyembunyikan hal ini pada Kevin juga. Tapi sayang, Kevin tau saat malam hari setelah Prilly pindah kamar.

Flashback on:

Saat ini Prilly masih belum mengantuk walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 malam.

Tiba tiba terdengar suara orang yang sedang membuka pintu kamar yang sedang ia tempati.

Setelah pintu kamar itu terbuka, ia melihat sosok Kevin yang berdiri di ambang pintu.

"Lho Prill, lo kok disini sih? Terus Ali sama siapa di sana?" Tanya Kevin sambil berjalan menuju ranjang.

"Ya sendiri lah kak, orang gue disini. Lagian gue marah sama dia. Masak dia pertahanan gelang dia dari pada gelang gue." Ucap Prilly sebel.

"Jadi masalahnya masih yang tadi?" Tanya Kevin lagi seraya duduk di pinggir ranjang.

"Ya iya lah." Ucap Prilly dengan nada yang sama.

"Asal lo tau ya Prill, gelang itu tu gelang rakitan yang dibuat oleh neneknya yang udah meninggal. Dan itu adalah satu satunya barang yang dia punyai dari neneknya saat neneknya belum meninggal karena serangan jantung mendadak. Sedangkan saat itu, dia lagi ada di luar negeri." Cerita Kevin. Sesungguhnya ia tak mau bercerita tentang ini, tapi ia lakukan ini agar Prilly mengerti.

"Jadi setelah lulus SMA, dia langsung pergi ke luar negeri buat ngelanjutin kuliah. Seminggu setelah kepergiannya, dia dapat kabar kalau neneknya udah meninggal. Dia sayang banget sama neneknya. Keesokan harinya, dia langsung balik ke sini buat ke makam neneknya." Lanjut Kevin. Di sini Prilly tak ada niatan untuk memotong ucapan Kevin, karena ia ingin tahu apa yang terjadi.

"Tapi, setelah seminggu di sini. Dia balik ke luar negeri lagi buat lanjut kuliah disana. Lo ingat kan, yang waktu sehabis depet telpon dari seseorang yang gue bilang ke lo kalau yang menelpon temen gue terus gue langsung pergi?" Ucap Kevin mengingatkan Prilly. Yang hanya dibalas anggukan kepala dari Prilly.

"Nah, hari itu gue dapet kabar kalo neneknya si Ali meninggal. Saat gue disana, kebetulan dia juga baru balik ke sini. Disana dia ceritain semuanya ke gue. Makanya tadi gue gak mau dia motong gelang itu." Jelas Kevin. Setelah selesai bercerita, ia bangkit mengambil sepatunya yang tertinggal dan keluar dari kamar itu.

Flashback of:

Saat Prilly sudah membuka pintu kamar Ali, ia menaikkan salah satu alisnya. Kemana Ali?Kok kamarnya kosong? Ah... entah lah, kemanapun dia itu bukan urusan gue. Batin Prilly.

€€€

Setelah 20 menit lamanya mandi dan berdandan ria, kini Prilly turun ke bawah dan menemui mamanya yang sedang berada di dapur.

"Ma... mama tau gak Ali di mana? Kok kamarnya kosong?" Tanya Prilly.

"Kamu itu ya, jadi istri kok gak tau kegiatan suami. Lagian kamu mau kemana sih kok rapi banget?" Kata mama Ully seraya balik nanya.

"Biasa mau ketemu sama Itte, lagian kan minggu depan si Itte mau nikah ma sama Arif." Jawab Prilly.

"Ya sudah tapi kamu pulangnya jangan sampai malam."

"Iya namaku yang cantik...., Prilly berangkat dulu ya ma?"

"Iya hati hati ya sayang bawa mobilnya."

"Iya ma..."

PRILLY POV

Saat gue buka pintu rumah, gue lihat ada orang yang baru masuk pager rumah pake motor kak Kevin.

"Kenalin gue Rasya, gue sahabat ali." Oh... namanya Rasya, ganteng juga. Tapi masih gantengan Ali lah. Eh, kok jadi bawa bawa Ali sih. Batin gue.

"Tapi maaf, Ali nya lagi gak ada di rumah."Ucap gue sopan.

"Iya gue tau kok. Oh ya gue kesini mau ngembaliin kunci ini." Ucap dia sambil ngasih kunci motor kak Kevin ke gue.

"Bukannya ini kunci motor kak Kevin ya?Kok ada sama lo?" Tanya gue bingung.

"Iya itu kunci bang Kevin, Ali yang titipin kunci itu ke gue." Jelas dia.

"Terus Ali ya mana?" Tanya gue masih bingung. Kalo Ali yang bawa kok dia yang balikin?. Batin gue.

"Ali? Oh iya iya gue inget. Dia lagi kerja kok, lo tenang aja. Oh ya, gue balik dulu ada urusan." Ucap dia seraya pergi berjalan ke keluar gerbang.

€€€

Saat ini Prilly sedang berada di kafe favoritnya bersama dengan Gritte.

"Te gue mau curhat deh sama lo." Ucap Prilly saat duduk di hadapan Gritte.

"Lo mau curhat apaan Prill? Pasti suami lo si Ali, iya kan?" Ucap Gritte memutar bola matanya malas.

"Gue bingung deh sama dia. Masak tadi sebelum gue kesini,ada orang dateng ke rumah gue. Dia bilang namanya Rasya, sahabat Ali." Ucap Prilly memulai curhatannya.

"Dia kerumah lo ngapain?" Tanya Gritte.

"Nah itu yang bikin gue bingung, tadi dia ke rumah cuman buat kembaliin kunci motornya kak Kevin." Jelas Prilly. Sedangkan Gritte, masih setia dengan diam dan menyimak ucapan Prilly.

"Terus tadi pagi waktu gue bangun, gue liat dikamar Ali kosong. Padahal gue bangun pagi banget, bahkan papa sama kak Kevin yang bangunnya awal aja belum bangun. Gue tanya mama katanya dia lagi kerja." Jelas Prilly lagi.

"Tunggu tunggu, tadi lo bilang nama sahabat Ali itu Rasya. Ini bukan orangnya?" Ucap Gritte yang teringat oleh sepupunya yang bernama Rasya seraya memperlihatkan foto Rasya yang ada di HP nya.

Ya, Rasya memang sepupu Gritte. Mereka terpaut usia yang tak seberapa jauh. Hanya 1 tahun. Rasya adalah anak dari kakak mamanya. Bisa dibilang kalau Rasya adalah kakak sepupunya.

"Iya iya, bener ini orangnya. Lo kok punya foto dia? Pake seragam pilot lagi." Tanya Prilly yang heran saat lihat foto itu.

"Dia ini sepupu gue. Dia ini seorang copilot. Makanya waktu gue dateng ke acara nikahan lo, gue lihat dia juga dateng ke acara itu. Ternyata dia sahabat Ali. Gue baru tau sekarang. Soalnya waktu gue tanya dia ngapain di situ, dia malah bilang kalau dia punya urusan sama atasannya yang ada di acara itu. Gue kan jadi bingung." Ucap Gritte yang menjelaskan tentang Rasya dan bercerita bagaimana pertemuannya dengan Rasya si pernikahan Prilly dan Ali saat itu.

"Oh ya gimana pernikahan lo?" Ucap Prilly yang teringat akan pernikahan Gritte.

"Itu sih udah beres Prill. Lo dateng ya, jangan lupa bawa Ali juga. Kalo lo gak bawa dia, gue gak bakal ijinin lo masuk." Jelas Gritte seraya mengancam Prilly apabila ia tak membawa Ali saat datang ke acara pernikahannya bersama Arif.

€€€

my husband is captain (repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang