Part 3

31.8K 1.5K 5
                                    

Happy reading!!!

€€€

PRILLY POV

Waktu gue turun, gue lihat ada cowok lain selain papa sana kak Kevin yang duduk di sofa ruang tengah, yang gue yakin namanya Ali itu sambil ngebelakangin gue. Kalo dilihat lihat sih gayanya ok.

Dan apa kalian tahu, gue terbelalak kaget waktu lihat jam tangan yang dia pake. Gimana gak kaget coba, itu jam tangan kan cuman ada 10 di dunia. Dan dia punya itu!.

"Eh anak papa yang cantik udah turun." Ucap papa gue yang baru sadar keberadaan gue di sampingnya.

"Sini duduk sini, kenalin dia anak om Syarief yang papa ceritain itu." Ucap papa gue lagi sambil nyuruh gue kenakan sama dia.

"Dafa Ali Syarief, panggil aja Ali." Ucapnya seraya mengulurkan tangannya.

"Prilly, Prilly Farensia Latuconsina." Balas gue ketus seraya menjabat tangannya. Wihh... tangannya dingin vroh...

"Udah kali jabatan tangannya dek... lepasin tangan Alinya." Ledek kak Kevin. Huh... nyebelin!

"Siapa yang megang tangan dia, orang dia yang gak mau lepasin tangannya." Balas gue. Gue lihat dia mengangkat salah satu alisnya.

"Lihat dong itu tangan siapa yang gak mau lepas!" Balas kak Kevin lagi.

Guepun nengok ke tangan gue. Dan, betapa malunya gue. Yang gak melepaskan tangannya adalah tangan gue sendiri. Karena malu, gue langsung pergi ninggalin mereka semua.

"Lo sih Li, malu kan adek gue ini. Gara gara lo gak lepasin tangannya dia." Goda kak Kevin, tapi gue masih bisa ngedenger itu yang diselingi tawa mereka semua.

€€€

ALI POV

Setelah semuanya selesai. Gue putusin buat pulang. Ya iya lah pulang masa mau nginep, kan belon sah. Batin gue.

Tapi saat mau naik ke motornya Verrel, ada yang manggil gue.

"Ali..."

"Eh kamu, ada apa?" Jawab gue sok alim, pake aku-kamu. Ali... ali dasar lo.

"Gue mau nanya sama lo." Jawab dia dengan nada yang heh... galak banget coy.

"Mau nanya apa?"

"Lo itu kerja apa si?"

"Aku?" Tanya gue sok gak tau.

"Ya iya lo, masak kucing." Jawab dia dengan nada yang sama.

"Aku kerja jadi kang ojek." Kenapa gue jawab gitu? Karena, gue pingin dia yang tau apa pekerjaan gue di saat yang tepat.

"Gue gak percaya, lo itu tukang ojek. Buktinya jam tangan lo itu kan branded, dan cuman ada 10 di dunia." Bego lo Ali, bego... ngapain lo pake jam tangan itu. Batin gue.

"Aa... oh ini, ini di kasih sama penumpang yang beberapa hari yang lalu aku anterin. Dia ngasih aku jam ini soalnya waktu itu dia lupa gak bawa uang." Jawab gue seadanya yang ada di otak.

"Terus kenapa lo terima perjodohan ini?" Tanya dia lagi.

"Aku terima perjodohan ini karena... Aku gak mau nyakitin perasaan cewek."

my husband is captain (repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang