Chapter 5

2.7K 119 1
                                    

Seralyna POV

"Aw! Kenapa kepalaku sakit?" tanyaku pada diriku yang terbangun dengan sakitnya kepalaku ini.

Aku melihat jam yang terletak di sebelah kasurku, dan sekarang ternyata sudah jam 06.30 dan itu artinya aku harus bersiap - siap pergi ke sekolah.

Aku masuk sekolah pukul 08.00 ya itu adalah jadwalku.

Aku pun bangun dan pergi mandi.

Setelah mandi, aku bersiap - siap dan pergi sarapan.

Tepat pada pukul 07.20, Edmund menjemputku.

Aku pun keluar dari apartemen untuk menghampiri Edmund, tidak lupa aku membawa tasku lalu menghampirinya.

"Hai?" sapaku padanya. Aku masih berada di depan mobilnya, aku belum masuk karena aku tidak menyuruhnya untuk menjemputku dan aku hendak menanyakan hal itu.

"Hm?" jawab nya. "Mengapa kau di sini?" tanyaku.

"Menjemputmu. Sekarang cepat masuk" jawabnya.

Aku pun masuk ke dalam mobil dan Edmund langsung menjalankan mobilnya pelan.

"Kenapa kau menjemputku?" tanyaku lagi. "Apa itu salah?" Tanya nya.

Aku pun memilih untuk diam.

Dalam perjalanan, aku hanya memandang ke luar jendela dan Edmund fokus dengan menyetir.

Sampai... aku melihat... sebuah kastil. Di halaman kastil itu, aku melihat seorang Raja dan Ratu yang sedang bermain denga putrinya.

Saat aku melihat putrinya itu, aku seperti melihat bayangan sewaktu aku kecil.

Matanya yang mirip dengan milikku begitupun denga rambutnya.

Apa itu aku? -sb

Setelahnya, aku melihat gadis kecil atau yang lebih tepatnya putri itu meminum
sesuatu yang berwarna merah pekat dan juga.. bau amis.

"Darah!" pekikku. "Apa?" tanya Edmund padaku.

Aku pun tersadar dari lamunanku dan ternyata itu hanya halusinasi.

"Eoh? tidak" jawabku yang menyadari bahwa demua tu hanyalah halusinasi.

"Katakan saja, Kau mau apa? Darah?" tanyanya.

"Tidak Ed. Kau kira aku ini vampir yang suka meminum darah?" jawabku santai.

"Kau bukan vampir?" tanyanya dan kali ini ia kelihatan serius.

"bukan lah" jawabku. "Kalau bukan Vampire lalu kau ini apa?" tanyanya.

"Manusia, memangnya apalagi?" jawabku enteng.

"Kau mau membodohiku?" Tanyaku.

Aku memutar mataku malas. "Apa aku terlihat seperti sedang membodohimu, tuan glace?" Jawabku.

"Tapi aku tidak mencium bau darah dari tubuhmu. Atau kau ini werewolf?" tanyanya.

"Bukan.  Aku manusia. Manusia. Tunggu dulu, tadi kau bilang kau tidak mencium bau darah dari tubuhku, itu artinya.. kau.. vampir?" tanyaku.

Vampire ? Me ? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang