Chapter 28

1.2K 48 0
                                    

Seralyna POV

Hangat. Keadaan sebuah keluarga yang hangat. Sangat hangat.

Tiba - tiba, Geo yang berada di pangkuanku memegang tangan Gerrard dan melepaskan pelukan Gerrard dariku.

Entah karena dia sesak atau karena apa.

"Kak Gerrard lepas! Kak lyna punyaku" kata Geo yang berada dalam pangkuanku dam berusaha melepaskan tangan Gerrard dari ku.

"Tidak mau! Kak lyna punyaku juga" jawab Gerrard tak mau kalah.

Dasar kekanakan pikirku. "Aku mendengarnya" kata Gerrard dan memanyunkan bibirnya.

"Kak lyna hanya milikku" kata Geo merengek seperti seorang anak yang kehilangan mainan kesayangannya.

"Hei hei,, daripada kalian memperebutkan kak Lyna, lebih baik kak Lyna untukku saja" kata Varo yang ikut - ikutan.

"Tidak, untukku saja" jawab Revan.

"Sudah sudah.. Aku milik kalian semua kok..." Kataku menengahi mereka dan memeluk mereka semua.

"Dia hanya miliku" suara seseorang yang sangat sangat kukenal.

Kami semua menoleh kearahnya. Dan benar saja. Dia adalah orang itu. Edmund.

"Edmund? Kau sudah kembali?" Tanyaku bingung. "Ya" jawabnya singkat.

"Kak lyna punyaku juga" kata Geo sambil memelukku erat.

Aku hanya bisa menggeleng melihat tingkah laku Geo yang seperti itu.

Dan kalian tahu? Kami berada di taman sampai sore.

Setelah makan malam dan mandi, aku membawa Geo ke kamar Edmund untuk membuatnya tertidur.

Ya, karena Geo ingin selalu tidur bersamaku  akhirnya kasurnya dipindahkan ke kamar Edmund yang masih terbilang luas bahkan seelah di tambah kasur Geo.

Setelahnya, aku beranjak dari kasur Geo dan pindah ke kasurku. Dan merebahkan tubuhku.

Mulai memejamkan mata. Tapi ada sesuatu yang melingkar di perutku. Dan mencium leherku.

Aku membuka mataku kembali. "Edmund" panggilku. "Hm?" Jawabnya.

"Diamlah, aku ingin tidur" kataku. "Kau lelah?" Tanyanya. "Tidak begitu, kau?" Jawabku sekaligus menanyakam hal sama padanya.

"Sama sekali tidak saat melihatmu" jawabnya. "Gombal" celetukku. 

Setelahnya, aku tertidur. Bersiap untuk berpetualang di dunia mimpiku.

Gelap?
Tak ada cahaya.
Rak buku?
Dan buki buku?
Aku berada di perpustakaan?

Sampai ada seseorang yang membawa lilin ke arahku.

Ia mengajakku pergi dari tempat itu. Matanya hitan pekat. Begitu juga dengan rambutnya.

Aku yang tidak mengerti. Aku yang masih polos. Aku yang masih belum bisa berpikir, hanya mengikutinya.

Tapi, ia menaburkan bubuk bubuk serbuk entah serbuk apa di depan wajahku.

Setelahnya aku tidak sadarkan diri. Saat sadar, aku melihat, papa mama.

Mereka memandangiku dengan easa kasihan?

Mereka mendidikku sampai aku sebesar ini.

Saat mereka berpisah, mama memberikan sebuah kotak. Kotak berwaena biru tua tapi tidak terlalu tua dengan balutan pita berwarna biru laut yang indah.

Perpaduan warna kotak tersebut. Sangat indah.

Kotak itu. Belum pernah kubuka sampai sekarang

***
Sori byk typo, sori pndek, sori gaje

Vampire ? Me ? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang