Chapter 31

1.2K 49 0
                                    

Seralyna POV

Kami kembali ke apartemen siang ini jam dua belas tepat.

Barang barang bawaan kami taruh di kursi belakang dan Geo ada di pangkuanku tertidur pulas.

"Dia tertidur?" tanya Edmund menoleh sebentar ke arah Geo.

"Iya, ngantuk kali" jawabku mengangguk cepat.

Karena bosan, akhirnya aku membuka handphoneku.

Handphone tercinta.

Aku membuka grup chat kami berlima sebelumnya.

Dan aku mengetikan pesan di sana.

Seralyna_ hari ini gue balik ke apart mau pada ngumpul?

Begitulah ketikku dan mengirimkan nya.

Tak lebih dari dua puluh menit sudah mengundang beberapa balasan.

Bryan_kece mau donk.. Lo pergi sebulan trus pas lo balik gak ktemu?

Balasan Bryan yang alay pun menjadi balasan pertama.

Kayra_ankcans_ lebay lo bry lyna udh ada yg punya, lo mau rebut?

William_M gue lgsung ke apart lo lah lyn

Seralyna_ oke Willi, gue paling sampe apart jam set 2 an

Rinkacantik_ gue sm Lisa gk bs Lyn sorri

Seralyna_ oh yaudah, gpp

Bryan_kece ya gak lah kayra pinter, kan sbagai shbat yg baek gitu loh..

Kayra_ankcans yalah semerdeka lo aja lah

Begitulah kira kira isi chat antara aku dan teman temanku.

Tanpa kusadari, Geo mulai terbangun dari tidur nyenyaknya tadi.

"Ed, mampir ke supermarket dulu ya?" tanyaku sambil membenarkan posisi Geo yang sekarang terbangun.

"Kenapa?" tanya Edmund menoleh ke arahku.

"Willi sama Bryan mau ke apart nanti" jawabku menoleh ke arahnya.

"Oh, yaudah" jawabnya menyudahi.

~

Saat di supermarket, Geo berjalan menggenggam tanganku.

Dan Edmund merangkulku.

Setelah membeli beberapa makanan dan minuman, barulah kami pergi kembali ke apart.

~

Saat sampai, Geo sidah tertidur lagi di pangkuanku.

"Ed, kamu bawain beberapa barang aja dulu, aku bawa Geo ke kamar dulu trus ntar aku balik lagi ya" kataku menggendong Geo dan membuka pintu apartemen.

Aku masuk dan membawa Geo ke kamarku dan menidurkannya di atas kasur.

Menyelimutinya lalu langsung turun ke bawah.

"Udah semua?" tanyaku pada Edmund yang terlihat membawa beberapa tas Geo.

"Udah" jawabnya lalu membawa beberapa tas Geo ke kamarku.

Dab aku hanya pergi ke dapur. Mengambil gelas dan juga sekantung darah yang masih tersedia di lemari yang ada di dapur.

Menumpahkannya ke dalam gelasnya lalu memberikannya kepada Edmund.

"Makasih, tumben ngambilin" jawabnya saat aku menyodorkan gelasnya.

"Gamau?" tanyaku kesal.

Gimana gak kesal coba. Lagi males, di suruh ambilin.

Ngambilin pas gak disuruh dibilang tumben.

Untung mate aku. Kalo gak udah aku buang ke kali supaya di makan buaya kali.

Bunuh mate dosa ga si? Pikir dan batin Lyna.

Edmund?

Hanya cengengesan lalu meminumnya.

~

Bel di apartemen berbunyi.

Saat itu juga Geo menangis.

"Kamu samperin Geo aja, biar aku yang bukain pintu" kata Edmund sambil berdiri.

Aku mengangguk dan segera pergi ke atas.

"Geo? Kenapa nangis?" tanyaku menghampirinya yang menangis tengah duduk.

"A-ku pi-kir ma-ma ninggalin a-ku" jawab Geo sesenggukan yang langsung memelukku erat.

"Nggak kok... Yaudah yuk ke bawah" ajakku menggendong Geo turun ke bawah.

"Wiih.. Lyn, anak lo udah gede aja" kata Bryan sambil mengambil Geo dari gendonganku.

"Ndasmu pala lo pe'a meletak anak gue" umpat ku sambil menjitak kepala Bryan yang sudah menggendong Geo.

Aku berjalan dan duduk di sebelah Edmund.

"Trus anak siapa?" tanya willi menatapku heran.

"Adek gue" jawab Edmund. "Yang paling terakhir" lanjutku.

Geo meronta ronta saat di gendong Bryan dan setelah diturunkan, Geo lari dan duduk dipangkuanku memelukku.

"Kenapa ikut sama lo?" tanya Bryan yang ikut duduk.

"Nempel mulu ama gue Bry" jawabku sambil mengambil cemilan yang ada di meja dan memberikannya pada Geo.

"Dia bisa makan itu?" tanya Bryan dan Willi bersamaan.

"Dia setengah manusia" jawabku setelah mengangguk cepat.

"Warewolfs kak.." lirih Geo memelukku.

"Gapapa Geo, mereka temen kakak" kataku mengelus elus punggung Geo.

Dan Geo menoleh melihat Willi. "Mau dipangku kak Willi?" tanyaku yang melihat Geo menatap Willi.

Geo mengangguk ragu.

Aku pun memindahkan Geo ke dalam pangkuan Willi.

Dan Willi mengambil cemilan yang ada di meja dan memberikanya kepada Geo.

Sedangkan Bryan hanya mengerucutkan bibirnya.

"Lo pake pelet apa si Will, sampe tu anak kecil mau lama ama lo" celetuk Bryan yang tengah memakan cemilannya sambil mengerucutkan bibirnya melihat Willi.

Dan kami semua tertawa kecuali Geo yang tak mengerti dan Bryan yang ngambek.

"Pake pelet hati gue. Kalo sama anak kecil tuh maennya pake hati jangan paksaan" jawab Willi.

Dan kami semua tertawa kembali kecuali Bryan.

"Oh iya Bry, Willi, yang cewe pada ke mana?" tanyaku.

***

Hai readers ¡!

Haee gaees

Author kambek

Adha yg kangen?

Gk adha yasudha

VOMMENTS ¡! KALO KLIAN SUKA SMA CRITANYA

Vampire ? Me ? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang