Kinas mengelus-elus pundak Raina sambil sesekali menenangkannya dengan kata 'sabar, Rei' . Ia berpikir keras dengan apa yang bisa membuat Raina melupakan ini?
Oh! Stalk gebetan emang paling seru! Stalk Aditya aja kali ya? Ujarnya dalam hati.
"Hmm.. Rei, gue pinjem komputer lo, bisa nggak?"
"Tuh." Kata Raina sambil menunjuk komputernya.
Kinas berjalan mendekati komputer itu, lalu duduk dikursinya sambil menyalakan komputer. Langsung setelah komputer siap dipakai, dia membuka facebook.
Hey, siapa yang setiap kali mau nge-stalk orang pasti buka facebook? Hehehe.
Kinas mulai mencari nama Aditya Andito. Muncul-lah akun dengan foto profil dua laki-laki berjejer sambil mengenakan topi pilot.
Juna ganteng juga. Kalau nggak diselolah ternyata ganteng. Tak sadar ia memikirkan Juna.
Lupakan!Setelah itu, ia membuka galeri foto-foto yang dimiliki Aditya.
"Rei! Rei sini!"
Raina berjalan mendekati Kinas lalu mengusapkan tangannya pada matanya untuk menghapus tangisannya.
"Itu Aditya?" Tanya Raina penasaran.
"Sama Juna."
"Geser geser!" Langsung saja Raina mendesalkan tubuhnya pada kursi yang tadinya diduduki Kinas.
"Eeeeh! Giliran Aditya aja!"
"Lo dari mana tau ini, kin?"
"Searching lah!"
"Bukaaaan! Lo tau dari mana namanya Aditya?" Pandangannya tetap tertuju pada komputer yang menyajikan foto-foto Aditya.
"Ooh. Kan di seragamnya ada tulisan Aditya Andito. Yaudah, gue cari aja."
"Lo buka pake akun siapa?"
"Gue lah!"
Cepat-cepat Raina me-log out akun Kinas dan langsung me-log in akunnya.
Sebelum ia sempat mencari nama Aditya Andito pada kolom bertuliskan search, ia membuka notif terlebih dahulu.
Deg. Deg. Deg
Ternyata Aditya sudah menambahkannya sebagai teman!
"Ini," sambil membuka akun itu "ini Aditya?"
"Asik! Lo udah di add Aditya duluan sebagai teman sosmed lo, ada tanda-tanda nih!"
"Tanda-tanda apaan?" Ia menolehkan pandangannya kearah Kinas sambil membuat muka penasaran.
"Yaaa, pertanda Aditya suka lo kek, atau mau tau tentang lo kek."
"Nggak lah! Nggak mungkin."
"Eh, Rei sekalian cariin punya Juna dong!"
"Ciyeeee!! Katanya nggak sukaaa."
"Apaan sih! Gue cuman mau tau aja."
Setelah menemukan akun Juna, Kinas membuka akun facebooknya menggunakan hp milik Raina. Kemudian, mereka asik dengan gebetan masing masing.
Follow request accepted.
"Chat gih!" Ucapan Kinas membuat Raina tersentak.
"Udah ngestalk Juna-nya?"
"Bosen gue."
"Lo mandi dulu aja. Udah jam 5."
"Yaudah."
🎠
"Hoaaammmm"
Cuaca pagi ini cerah. Setelah memakai outfit nya, mereka beranjak keluar rumah dan pamit kepada ayahnya.
"Hati-hati ya. Jam empat sudah harus pulang."
Tak disangka kenapa ayah Raina sangat membatasi Raina. Trauma akan kehilangan mendiang isterinya. Walaupun jam main Raina dibatasi, bukan berarti Raina tidak boleh pergi bersama kawannya. Boleh, tapi terbatas.
"Bang! Lama banget!"
"Sebentar elah, gue juga yang nyupir."
"Sudah muak otak gue!" Sambil berjalan dan masuk ke mobil.
"Boom! Muak ya belajar di DAK? Hahahah sukurin!"
"Eh! Sok tau! Gue disana justru bahagia banget. Lepas dari siksaan lo!"
"Lo kangen gue kan, nggak usah bohong deh adik kecil ini."
"Lagian disana gue juga ketemu cogan. Apalagi Ad-" belum selesai ngomong, Raina memutuskan untuk berhenti. Keceplosan!
Tiba-tiba dari belakang seseorang berkata.
"Aditya maksud dia."
370 readers hope :)
![](https://img.wattpad.com/cover/90390232-288-k388392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Angin Pada Raina [End]
Teen FictionSegalanya tersurat dalam sebuah buku bertuliskan *diary* Jangan lupa Vote dan masukin ke Perpustakaan kalian ya :) Simak kelanjutannya di KoalaTalk