Chapter 21 - Last

3.5K 84 12
                                    

     Mesin pendeteksi detak jantung itu berbunyi.

Tiiiiiiiiitttt

Pertanda seseorang telah pergi memilih jalannya.
Pertanda seorang jiwa telah hilang bersama kenangan.
Pertanda kini hanyalah sebuah bayangan yang ada dalam dunia.
Pertanda dirinya telah usai menjalankan kehidupannya.

"Innalillahi wainnailaihi roji'un." Ucap seorang dokter yang telah mencurahkan semua kemampuannya untuk menyelamatkan nyawa seoranh gadis tanpa salah.

Ruangan mulai penuh isak tangis. Penyesalan, kini berada di semua orang. Semua orang melihat tubuhnya terbaring lemas tanpa ada gerakan lagi.

Jantungnya berhenti, Raina meninggal.

🎠

Kini aku tahu, apa maksud angin.
Kadang, kenyataan tak sesuai keinginan. Mungkin yang terbayang dibenakmu adalah kebahagiaan.

Tapi, kenyataan memangnya keinginan? 

Angin, sesuatu yang kadang kamu tidak tahu bahwa kamu tidak akan memilikinya.
Angin, kenyataan tidak sesuai dengan keinginan.
Angin, kamu bisa berharap, tapi bukan mendapatkannya.
Angin, sesuatu yang kamu kira akan membuatmu bahagia, tapi apakah setiap kehidupan memiliki happy ending?

Epilog

Back to prolog, while Aditya regret her.

KoalaTalk-AnginPadaRaina

Terimakasih sekalian sudah mau baca cerita pertama saya yang mungkin sangat sangat tidak nyambung dan kadang kadang tidak masuk akal, tapi apa boleh buat ini cerita pertama saya. Semoga kedepannya lebih baik.

Terimakasih!♡
Muthia Latifah Hanum
Mon, 23 January 2017

Angin Pada Raina [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang