Prolog

6.4K 197 2
                                    

Seorang pemuda terdiam didepan sebuah pintu coklat. seluruh tenaganya seakan habis, kakinya masih belum mampu beranjak, pemuda itu menghela nafas panjang, ingatannya kembali kebeberapa waktu lalu saat keputusannya diberikan pada gadis dibalik pintu itu. entah keputusannya benar atau salah asalkan keputusan itu mampu mengembalikan jiwa gadis yang sangat disayanginya itu.

Flashback

Mata onix pemuda itu memandang sendu sesosok gadis cantik bersurai indigo panjang yang terduduk diam dibalkon lantai dua kamarnya, sudah seminggu gadisnya bertingkah seperti itu. pandangannya kosong menatap langit entah apa yang dipikirkannya.

Pemuda itu memberanikan diri memanggil nama sang gadis.

"ai-chan."

Tidak ada balasan.

Pemuda itu berjalan mendekat menyentuh pelan bahu sang gadis

"ai-chan."

Tetap tidak ada respon apapun dari sang gadis. gadis itu hanya bergeming, sejak pintu kamarnya di masuki dia sudah tau siapa yang datang. hanya saja gadis itu memilih untuk mengabaikannya .

Keheningan menghampiri mereka berdua, setelah beberapa saat si gadis menghela nafas panjang, dan memutuskan mengakhiri keheningan mereka.

"Sai-nii..." seketika pemuda bermanik hitam dan berkulit pucat itu menatap sang gadis. Seluruh atensinya terfokus pada gadis itu menunggu kata apa lagi yang akan dikeluarkannya.

"Sai-nii bisakah kau memanggil namaku........nama asliku."

Gadis itu menatap penuh harap sesosok pemuda 17th disampingnya itu. sedangkan tatapan Sai semakin sendu. hanya permintaan kecil dari adiknya tapi hatinya begitu berat mengatakannya.

Seakan kalimat itu adalah mantra. dengan mengucapkan satu kalimat itu saja dia akan kehilangan gadis yang sangat disayanginya itu selama-lamanya. sementara sang gadis masih menunggunya penuh harap.

Akhirnya dengan berat hati dia menuruti keinginan gadis indigo itu.

"Hi- Hinata."

Sang gadis tersenyum dengan manik Ametys yang berkaca-kaca. hanya mendengar namanya dipanggil saja hatinya merasa senang sekaligus sedih, perasaannya bercampur aduk.

"Kau tau Nii-san, ini pertama kali dalam 5 tahun. sejak terakhir kali ada orang yang memanggilku dengan nama itu."

Tes

Air mata lolos dari sang indigo, dengan sesegukan dia berusaha untuk tetap tersenyum dan meneruskan ucapannya.

"Shimura ai." suaranya bergetar tapi dia tetap berusaha tersenyum dengan mata berkaca-kaca "Mereka memanggilku dengan nama itu, aku senang banyak yang mengenalku, tapi entah mengapa akhir- akhir ini aku tidak merasa memiliki nama itu, nama itu terdengar sangat asing."

"Aku sering bertanya- tanya. Apakah masih ada orang yang mengingatku sebagai Hinata, apakah ada yang merindukan Hinata atau apakah mereka sudah melupakanku atau bahkan mereka menganggapku..... hiks.. sudah.. hiks.. sudah... mati."

Mendengar kalimat terakhir itu Sai tk mampu berkata- kata dia bungkam, Pemuda itu hanya bisa meraih adiknya dan menyandarkannya di dada sambil mengusap rambut adiknya menenangkan.

"Nii-san aku mohon.. kali ini kabulkan permintaanku."

.

.

Semua masalah bermula dari dua minggu yang lalu, saat tiba-tiba sang adik yang mengalami Amnesia akibat tertabrak mobil mendapatkan kembali ingatannya, dan segala masa lalu sang adik tidak ada hubungannya dengannya. Sang adik sadar bahwa Sai yang selalu bersama dan menjaganya bukanlah kakak kandungnya.

Hinata mengalami hilang ingatan karena tertabrak mobil, hampir tiga bulan gadis itu koma, dan setelah 3 hari Hinata sadar dari komanya, dia diberitahu bahwa namanya adalah Shimura ai.

Sebelum bertemu Hinata, Sai adalah sosok anak yang sangat dingin dan tidak peduli terhadap siapapun, dulunya Sai adalah anak yang ceria tapi semua keceriaannya musnah dengan meninggalnya sang adik yang menderita penyakit mematikan. semenjak kematian adiknya Sai menjadi pribadi yang tertutup, sangat tertutup.

Sai dan Hinata bukanlah saudara kandung, mereka menjadi saudara semenjak ibunya Hinata, Hikari Hyuga menikah lagi dengan ayahnya Sai, yaitu Shimura Danzo. awalnya Sai tidak peduli dengan pernikahan yang dilakukan oleh ayahnya. tapi.. dia berubah pikiran setelah bertemu gadis manis yang mengingatkan pada adiknya.

.

Mata Onix Sai menatap dua pasangan pria dan wanita yang baru saja meresmikan pernikahan mereka. tidak tidak Sai tidak benar-benar memperhatikan pasangan baru itu yang dia ketahui sebagai ayah dan wanita yang menggantikan posisi ibunya. atensi Sai tertuju pada gadis manis bersurai indigo dan bermata Ametys disamping ibu barunya yang duduk di atas kursi roda dan terlihat menyunggingkan senyuman lemah .

"Sai beri salam pada ibu dan adikmu." suara tegas tapi lembut Shimura Danzo terdengar di telinga Sai, tapi perhatian Sai tetap tertuju pada gadis yang usiany beda satu tahun dengannya. Sai melangkah mendekat sang gadis.

"ai-chan .... ai-chan bolehkah aku memanggilmu begitu?" Sai bertanya dengan suara dingin dan wajah datar.

Si gadis nampak bingung kemudian memandang ibunya, si ibu menatap suami barunya dan sang suami mengangguk dan Hikari pun mengerti.

"Tentu saja Sai." Hikari menghampiri dan membelai rambut Sai pelan "Namanya sekarang Shimura ai dia adikmu, sebagai kakak kau harus selalu menjaganya, kau mengerti."

Mendengar itu perlahan terpatri senyum di wajah Sai, seketika wajah datarnya berganti dengan senyum bahagia.

"Kau dengar, kau adikku Shimura ai, kau harus memanggilku Nii-san , kau mengerti."

Hinata tersenyum sambil mengangguk mengerti. Sai memeluknya.

Sejak saat itu kehidupan Hinata sebagai Shimura ai dimulai....

Flashback end

Tbc~

Hai hai~

Ini fanfic pertamaku... maafkan kalau jelek terimakasih bagi yang mau membaca :D

By. Gendismanis

Sweet LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang