Sembilanbelas

2.6K 153 32
                                    

Sasuke terus menarik tangan Sakura agar menjauh dari keramaian. Sementara gadis merah jambu itu terus menyunggingkan senyum sejuta arti miliknya.

Mereka melewati lorong-lorong KIHS yang cukup sepi tapi langkah pemuda raven itu ternyata tak kunjung berhenti membuat senyum dibibir Sakura perlahan menghilang.

"Sebenarnya kau ingin mengajakku kemana Sasuke-kun?" Sakura bertanya dengan nada cukup kesal, pasalnya pemuda Uciha itu terus saja menarik tangannya tanpa memikirkan kondisi dirinya.

Lelah? tentu saja, berjalan dari lorong ke lorong kemudian kehalaman hingga naik turun tangga cukup untuk membuat kakinya serasa membengkak.

Apalagi si pemuda sama sekali tidak bersuara hal itu benar-benar membuat gadis Hiperaktif sejenis Haruno Sakura merasa bosan "Mengapa kau sangat menyebalkan eh pantat ayam?"

Duk

Awhhh

Sakura yang tidak fokus pada jalannya menabrak sesuatu saat Sasuke mendadak menghentikan langkah.

"Tidak bisakah kau memberi aba-aba jika ingin berhenti." Teriak Sakura kesal sembari tangannya mengusap dahi lebarnya yang terbentur punggung Sasuke karena memang tingginya hanya sebatas bahu si pemuda.

"Kau yang membawa gadis ini kesini?" Suara Sasuke terdengar dingin tapi pertanyaan pemuda itu tidak ditujukan padanya.

Manik Emerald Sakura menelisik, dihadapan pemuda yang menjadi calon tunangannya itu berdiri gadis bersurai indigo yang kini tengah berekspresi datar sementara tangan kanan si gadis masih memegang knop pintu bertuliskan ruangan guru khusus. Sepertinya gadis itu baru saja keluar dari ruangan itu.

"Dia mengatakan ingin menyapa calon tunangannya jadi aku membiarkannya ikut kesini."

"Hanya itu?"

"Heem, apa kau ingin membawanya pulang?" Tanya Hinata sembari melirik tangan Sasuke yang masih menggenggam tangan Sakura, kemudian pemuda Uciha itu menghempaskan tangan si gadis merah jambu dengan cukup kasar membuat Sakura melotot marah. Sementara Sasuke langsung membuang muka.

Hinata terkekeh geli "Kurasa aku saja yang mengantarnya pulang ke Suna?"

Mendengar pernyataan Sahabat indigonya membuat Sakura terkejut "Kau akan pulang ke Suna?"

"Heem, Nii-san tidak memberitahumu?"

"Aku saja tidak bertemu Nii-sanmu. Baiklah kalau begitu ayo pulang sekarang." Ujar Sakura tiba-tiba bersemangat

"Kukira kau akan diantar calon tunanganmu?"

"Huhh kau ingin aku mati kebosanan diantar pemuda kaku sepertinya." Sakura mendengus mendapat sindiran dari Hinata

"Aku hanya sedikit menggodanya tadi, kau seharusnya melihat bagaimana wajahnya dia benar-benar terlihat menggemaskan hingga aku ingin mencubitnya."

Manik emerald gadis musim semi itu melirik pemuda disampingnya yang tengah melotot marah kearahnya, Sakura terkikik geli betapa mudahnya membuat pemuda itu naik darah "Sudahlah jangan bahas dia terus, ayo kita pulang ke Suna kurasa Ino sudah sangat merindukan kita."

Kemudian gadis merah jambu itu menarik sahabatnya mengabaikan seorang pemuda yang kini tengah dilanda kekesalan.

"Kau harus mendapat balasan Haruno Sakura."

.

.

"Kau yakin ingin langsung pulang ke Suna? kau tidak ingin berpamitan dulu?" Sakura melirik gadis bersurai indigo yang tengah duduk terdiam disebelah kursi kemudinya.

Sweet LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang