Delapanbelas

2.3K 141 17
                                    

Mansion Hyuga

Keheningan menyelimuti suasana meja makan disuatu mansion mewah milik bangsawan Hyuga. Seorang gadis bersurai indigo terlihat sibuk dengan roti isi daging miliknya, menikmati suap demi suap dengan kalemnya meskipun duduk dihadapannya sepasang ibu dan anak bersurai blonde yang menebar aura tak bersahabat.

"Apa dengan menatapku terus kalian akan kenyang?" Satu kalimat sindiran meluncur tanpa hambatan dari bibir tipis gadis itu meskipun fokus matanya tidak beralih dari roti isi yang menjadi sarapannya.

Terdengar decihan kesal dari seorang wanita yang menyandang gelar nyonya Hyuga itu sementara gadis blonde disamping wanita itu masih menatapnya dengan penuh kebencian.

"Apa yang membawamu kemari? ayahmu masih di luar negeri." Ucap Nyonya Hyuga Haku dengan suara tenang.

"Apa salahnya? kurasa seorang anak tidak butuh alasan spesifik untuk pulang kerumahnya sendiri. Benarkan Shion-chan?" Hinata menaikkan sebelah sudut bibirnya.

Shion meletakkan sendok dan garpunya kasar diatas meja "Jangan sombong Hanabi, hanya karena tiba-tiba kau menjadi populer disekolah bukan berarti kau bisa berkuasa di Mansion ini atau kau ingin melihat ayah tercintamu itu terpuruk karena kegagalan rumah tangganya untuk yang kedua kali."

Hinata hanya melirik Shion sekilas kemudian menyuap potongan terakhir roti isi miliknya lalu mengunyahnya perlahan.

Setelah menelan potongan terakhir itu barulah Hinata kembali mengeluarkan suaranya. "Kau berniat menceraikan ayahku Nyonya Haku?" Hinata melempar pertanyaan pada wanita dihadapannya.

Haku tersenyum meremeh kearah Hinata "Mungkin."

"Benarkah? aku benar-benar tidak sabar menantikan hari itu?" Hinata berujar tenang bahkan mengakhiri kalimatnya dengan senyum manis miliknya.

Haku dan Shion mengerut kening, bukan bukan seperti ini respon yang mereka harapkan.

Hyuga Hanabi yang dikenalnya selalu memohon agar dirinya tidak meninggalkan Hiashi ayahnya seperti apa yang dilakukan Hikari ibunya. Ancaman seperti itu tidak pernah gagal membuat gadis itu selalu menuruti semua keinginannya.

Lalu apa yang terjadi kali ini? mengapa dengan entengnya Hyuga Hanabi itu mendukungnya untuk meninggalkan Hiashi ayahnya.

"Kau yakin? kau lupa betapa terpuruknya ayahmu sebelum menikah dengan ibuku? kau ingin membuat ayahmu kehilangan kewarasan, Hana-chan?"

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan itu Shion, aku yang akan mengurusnya. Jadi jangan pernah ragu untuk melancarkan niatmu melepas Hyuga dibelakang nama kalian." Kemudian Hinata berdiri dan berlalu meninggalkan meja makan itu dengan santainya.

Tidak, aku tidak akan melepaskan Hyuga sebelum mengambil alih semua aset kekayaannya Haku menatap datar punggung Hinata yang semakin menjauhinya.

"Lakukan sesuatu kepada gadis itu kaa-san, aku benar-benar muak dengan sikap sombongnya."

.

.

Suna International High School

Black Bugati cyron terpakir rapi didepan gerbang SIHS, sementara seorang pemuda tengah berdiri menyadar pada Super car itu.

Pemuda itu hanya memakai kaos dengan celana denim yang senada dengan warna rambutnya. entah mengapa warna kelam itu sangat apik jika dipadukan dengan warna kulitnya yang pucat. Benar-benar membuat pemuda dengan sepatu adidas putih itu nampak sexy.

Sang pemuda tersenyum ramah saat beberapa siswa-siswi yang berhamburan keluar gerbang mengenalinya. Tentu saja karena dia adalah alumni yang sangat populer disekolah itu.

Sweet LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang