Tujuh

1.9K 130 1
                                    

Tokyo

Sai menjatuhkan ponselnya, badannya limbung jatuh terduduk disofa apartemennya. sorot mata Sai terlihat kosong.

ai-chan mengatakan Ingatannya kembali nii-san, dia sudah mengingat semuanya, sekarang Shimura ai sedang menuju KIHS.

Apa yang ditakutinya kini terjadi, siap atau tidak dia harus bertanggung jawab.

Sai mengusap wajahnya kasar, kini terjawab sudah kekhawatirannya selama seminggu ini mengapa sang adik tidak mau menghubungi atau dihubungi olehnya.

Jawabannya hanya satu karena gadis indigo itu membencinya. sangat membencinya.

.

.

Sai melirik gadis Indigo yang tidak sadarkan diri disebelah kursi kemudinya. sementara tangan kanannya tetap memegang kendali setir mobil dan tangan kirinya mengusap-usap kepala adiknya. berharap gadis indigo ini tersadar dari pingsannya.

Setelah mendengar kabar dari Ino bahwa ingatan adiknya kembali Sai benar-benar dibuat kelimpungan dengan prasangka-prasangka buruk yang kian menggerogotinya.

Oleh sebab itu tanpa pikir panjang lelaki bermanik onix ini meraih jaket, ponsel dan dompetnya kemudian berlalu menuju stasiun kereta karena dia sadar tidak mungkin bisa fokus menyetir saat perasaannya kacau balau.

Yang ada dalam pikiran Sai saat itu adalah harus segera menemui sang adik dengan harapan adiknya itu tidak membencinya dan mau memaafkannya.

Hanya butuh waktu dua jam perjalanan dari Tokyo ke Konoha. kemudian Sai hanya perlu naik taksi dan minta diantar ke KIHS. jika dia beruntung maka dia akan bertemu dengan gadis indigo yang sangat disayanginya

Dan benar saja, sesampainya di KIHS manik Onixnya menangkap mobil Lamborghini Aventador putih yang sangat diyakini adalah milik sang adik. namun tak ada siapapun dalam mobil itu.

Sai mengedarkan pandangannya kesekeliling dan berhenti pada sisi kiri gerbang KIHS. terlihat seseorang memakai jaket lavender dan topi hitam dengan rok kotak-kotak warna merah yang dikenalinya adalah seragam Suna Senior High School. dan kali ini Sai benar-benar yakin itu adalah sang adik.

Semakin dirinya mendekat semakin terlihat bahu gadis indigo itu bergetar yang menandakan kondisinya sedang tidak baik. sebelum gadis itu terjatuh Sai berhasil menangkapnya.

"ai-chan sadarlah.." Sai menepuk pelan pipi gembil adiknya

"ai-chan...ai-chan." tetap tidak ada respon apapun, karena adiknya masih pingsan.

Sai mengangkat kepalanya dan mengedarkan pandangannya kesekeliling dengan maksud dapat mengira-ngira alasan dibalik pingsannya sang adik.

Sai menajamkan matanya saat melihat seorang gadis berseragam KIHS dengan kondisi yang sangat menyedihkan. dari penampilannya Sai dapat menebak pasti gadis ini korban bullyng.

Tiba-tiba mata Sai melebar

"Tidak mungkin."

.

.

Enggh..

Terdengar lenguhan seorang gadis, dahi gadis itu mengernyit menahan denyutan yang masih terasa dikepalanya. sesaat kemudian kelopak mata sang gadis terbuka menampakkan sepasang manik Ametys yang memukau.

Sai yang masih menyetir melirik sebentar kekursi sebelahnya dan kembali fokus mengendalikan mobil yang dikendarainya.

"Kau sudah sadar?"

Sweet LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang