Hikari Hyuga menatap tajam pria yang beberapa saat lalu telah resmi menjadi mantan suaminya. tangannya terulur menjabat tangan pria itu seakan-akan ritual itu adalah ucapan selamat atas berakhirnya biduk rumah tangga mereka.
Meskipun Hinata putri mereka sedang koma dan dirawat dirumah sakit karena insiden tertabrak mobil. Namun keegoisan mereka tidak berkurang, sidang perceraian mereka tetap terlaksana.
Sesuai dengan keputusan peradilan maka hak asuh Hinata jatuh ketangan Hikari, sementara hak asuh Hanabi jatuh ketangan Hiashi.
.
Hanabi menatap sendu ruangan dari balik kaca. . disana terbaring sesosok gadis yang menyerupainya dengan bermacam-macam alat medis yang menempeli gadis itu. Hanabi selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi kakak kembarnya itu.
"Hinata ... Hinata bangunlah .."
"Ini sudah lebih dari 5 minggu kau berbaring disana. apa kau tidak bosan? Ayo kita bermain piano lagi, aku berjanji tidak akan memarahimu jika kau salah menekan tuts dan menyumbangkan nada. Aku juga berjanji akan memanggilmu Nee-san. hiks...hiks.."
Hanabi mencoba tersenyum meskipin air mata telah menggenang dipelupuk matanya.
"Ta-ta tapi kau ..harus bangun.. hiks.. hiks..kau harus bangun dulu... "
Tes
Air mata mengalir menghiasi dua pipi hanabi
"Cukup tousan dan kaasan yang berpisah.. aku ingin bersamamu hiks.. hiks.. Bukankah dari dulu kita selalu bersama... Bahkan didalam rahim kaasan kita bersama-sama... "
Hikari yang bersembunyi di balik tembok, menangis menutup mulutnya mendengar ucapan Hanabi.
Hiashi yang juga melihat dan mendengar ucapan Hanabi berjalan mendekati putrinya, Hiashi memeluk Hanabi sementara Hanabi semakin menangis meraung-raung dipelukan Hiashi.
"To-tousan Hinata.. hiks hiks."
"Tenanglah Sayang, Hinata akan segera sembuh, Dia akan baik-baik saja . Percayalah!!"
.
.
Hanabi tersenyum kecut melihat berbagai makanan yang tertata rapi di meja makannya. Biasanya dia dan kakak kembarnya akan selalu meributkan masalah-masalah kecil mereka saat di meja makan, Kemudian akan terdengar tawa dari tousan dan kaasannya.
Tapi kali ini hanya ada dirinya. Hikari sudah pindah dari mansion Hyuga usai sidang perceraiannya, Meninggalkan putri bungsunya di istana besar ini. sementara Hiashi jarang pulang dengan alasan pekerjaan yang menumpuk. Hanabi benar-benar kesepian.
.
Sore ini Hanabi akan mengunjungi kakaknya lagi, dia memasukkan beberapa buku cerita kedalam tas ranselnya. Hanabi ingin menemani kakaknya sambil membacakan cerita-cerita di buku yang ia bawa.
Hanabi berjalan menyusuri lorong rumah sakit, langkahnya membawanya pada ruangan yang selama ini selalu didatanginya. perlahan tangannya menyentuh gagang pintu dan memutarnya.
Dahinya berkerut bingung mendapati sesosok yang selalu terbaring diatas ranjang tidak ditemukannya. hanya ada seorang perawat yang sedang merapikan kamar itu. seketika firasat buruk memenuhi pikirannya.
"Di-dimana? .. Dimana pasien Hyuga Hinata yang biasanya ada diruangan ini?" ucapan Hanabi membuat perawat yang sedang bertugas menoleh kepadanya .
"ahh kamu belum tahu pasien diruangan ini sudah dipindahkan." ucap perawat ramah
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Liar
FanfictionHinata Hyuga dan Hanabi Hyuga adalah kakak beradik kembar dengan warna rambut berbeda. akibat perceraian kedua orang tuanya mereka hidup terpisah. Disclaimer : Mashasi Kishimoto Rate : T++ Story by : Gendismanis Genre : Hur...