Kami berada di kelas yang sama, ruangan yang sama, dan dia duduk tepat di belakangku, di sudut pojok kelas.
Tapi kami tidak berteman. Bukan hanya aku, begitu juga dengan yang lain.
Tepatnya, dia tidak memiliki teman.
Yang aku tahu, dia tidak pernah duduk di kursi yang ada di belakangku, bahkan tidak di mana pun.
Dia selalu membolos. Entah di mana, yang jelas dia tidak pernah masuk kelas.
Orang bilang dia anak bermasalah, pembuat onar yang tinggal di panti asuhan yang letaknya tak jauh dari sekolah.
Awalnya, aku pun berpikir hal yang sama.
Tapi waktu berbicara lain.
Waktu menunjukkanku sisi lain dari dirinya.
Ketika aku melihatnya melukis, melihatnya tengah melemparkan bola basket ke dalam ring di malam hari, atau bahkan saat dia mengobati kucing yang terluka...
Aku tahu dia bukan orang biasa.
Kau tahu, mata itu bisa jadi senjata yang mematikan.
Dan ketika aku menyadari hal itu, aku sudah terseret ke dalam masalah hidupnya dan juga masa lalu kelamnya.
***
Arata's Noteu:
So, this story started from Dumber Packer's group chat yang berisikan tiga orang gila yang hilapnya keterusan.
Seriously, I mean it. Kami bertiga emang gila.
Dimulai dari obrolan soal mature content stories, terus romcom kebawa, dan akhirnya berakhir di angst. Suka ngeliwer pembahasannya emang.
Dan dari situ, aku coba bikin cerita ini. Kangen The Truth juga. Tadinya itu mau di remake cuman...
Aw, nggak kuad aku. TT-TT
Jadi buat Kak Pasya yang kangen The Truth, semoga yang ini bikin kangennya ilang kak~ :')
I've prepared some surprises in this story. Mohon bantuannya ya buat kalian, tinggalin pendapat sama komentar kalian di sini, It infires me for sure. :)
-Arata Kim
KAMU SEDANG MEMBACA
The Prodigy ♤ (✓)
Fanfiction[AVAILABLE ON GOOGLE PLAY STORE/PLAY BOOK] [Full version for sale only.] Sebelumnya, yang kutahu Park Jimin hanyalah anak nakal yang jadi bahan omongan siswa lain. Dia tidak punya teman, dan dia bahkan tidak punya bakat. Dia aneh. Tapi hari itu, aku...