O6

8.4K 1.3K 171
                                    

Bel istirahat berbunyi, Alisa dan Rosi keluar dari kelasnya menuju kantin. Kali ini mereka tidak bersama dengan sahabatnya yang lain, sengaja memisahkan diri untuk meminimalisir kegagalan pada rencana Alisa. Saat keduanya sampai di kantin yang ternyata sudah penuh sesak oleh murid-murid kelaparan dan sepertinya juga tidak ada meja kosong untuk mereka berdua.

"Lis, lo mau makan apa? Cari kursinya belakangan aja," tanya Rosi.

"Cari dulu aja. Eh tapi gue pengen chicken katsu masa. Pesen yuk," ajak Alisa lalu menarik lengan Rosi menuju stan yang menjual chicken katsu.

Tidak butuh waktu yang lama, di tanya kedua perempuan itu sudah ada makanan sekaligus minuman, tinggal mncari tempat duduk saja untuk mereka makan.

"Lis, mau duduk dimana? Yakali makan sambil diri gini," keluh Rosi yang matanya sejak tadi sudah mengedar ke seluruh penjuru kantin tapi ia tidak menemukan kursi kosong sedikit pun.

Alisa tidak menjawab, matanya masih sibuk mengedar untuk mencari kursi kosong yang ada kantin. Pandangan matanya jatuh pada salah satu meja yang masih memiliki kursi kosong tetapi sebagian mejanya sudah di tempati oleh sekumpulan anak laki-laki.

"Tuh! Disana! Nggak masalahlah ngegabung sebentar sama anak cowok yang duduk," Alisa menunjuk ke arah meja yang ia maksud.

"Dih! Itu kan banyak cowoknya. Gue risih ah, Lis," tolak Rosi mentah-mentah.

Alisa berdecak sebal, "Cuma makan doang, abis itu balik," balas Alisa.

Rosi tetap pada pendiriannya yang tidak mau duduk disana, tapi karena Alisa memaksanya bahkan menarik tangannya dengan terpaksa Rosi mau duduk di kursi yang Alisa maksud tadi. Bukan tanpa alasan Alisa memilih kursi ini, karena ia akan satu meja dengan Migo dan itu akan memudahkannya melancarkan aksi balas dendamnya.

"Misi!" ujar Alisa dengan sopan.

Sekumpulan anak laki-laki itu menoleh ke sumber suara, tidak terkecuali Migo. Mata laki-laki itu membulat saat tau siapa yang datang menghampiri mejanya. Waduh! Dia pasti mau makan disini, batin Migo mendadak panik sendiri. Pikirannya mulai mengira-ngira apa yang akan Alisa lakukan selanjutnya.

"YA AMPUN!!! MIMPI APA SEMALEM YA?! KOK BISA DI DATENGIN BIDADARI CANTIK GINI SIH?!" salah satu teman Migo, Juna, mulai berseru. Sangat disengaja sekali.

Seruan dari Juna hanya dibalas dengan tawa kecil dari Alisa. Migo yang melihat Alisa tertawa di depan Juna dan teman-temannya hanya bisa melongo. Tidak biasanya Alisa seperti ini, yang ia tau Alisa itu benar-benar sosok yang cuek dan tidak peduli dengan sekitar. Kali ini ia malah melihat langsung Alisa yang merespon godaan Juna.

"Gue sama Rosi boleh duduk disini nggak? Meja lain udah pada penuh soalnya," izin Alisa dengan sopan.

"Oh iya silahkan aja. Buat bidadari cantik kaya kamu, apa sih yang nggak," balas Dhika yang langsung mempersilahkan Alisa dan Rosi untuk duduk. Tak lupa terdengar suara sorakan heboh dari teman-temannya. Alisa hanya tersenyum sambil bergumam terima kasih.

"Jangan senyum mulu dong, neng. Hati abang suka nggak kuat liat eneng senyum mulu," kini giliran Hilmi yang menggoda Alisa sambil senyum-senyum ke arah perempuan itu.

Alisa hanya membalasnya dengan senyuman, tidak berminat untuk meresponnya lebih jauh. Dalam hati dia sudah sibuk mengumpat saking kesalnya. Kalau bukan mau balas dendam, mana mau gue begini, Alisa mendengus lalu ia membuka kotak bentonya.

Dengan pelan-pelan ia memasukkan makanan ke dalam mulutnya dan mengunyahnya lamat-lamat. Entah ini kebetulan atau bukan, Alisa duduk tepat di depan Migo. Langsung berhadap-hadapan dengan sang mantan.

Who You? ✔️ Mingyu x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang