14

6.3K 962 148
                                    

Migo berlari kesana-kemari untuk mencari keberadaan Alisa tapi setiap dia menemukan sosok itu, Alisa pasti selalu bersama dengan Joshua. Migo sampai kesal sendiri saking seringnya melihat Alisa bersama dengan Joshua. Mana tangannya terus saja digandeng segala lagi, memangnya Alisa mau nyebrang?!

Tepat di sampingnya ada Juya yang sejak tadi juga ikut kesal karena Migo terus mengikuti kemana Alisa pergi.

"Go! Ngapain sih kamu ngikutin Alisa mulu?! Aku tuh pacar kamu, kenapa mantan kamu sih yang kamu perhatiin?!! Perhatiin aku aja kenapa sih?!" sewot Juya pada Migo. Perempuan itu melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah yang di tekuk.

Menurut Migo, muka bete Juya malah membuat dia tambah kesal dan bad mood.

"Muka lo nggak usah kaya gitu. Gue malah makin males liat muka lo yang kaya gitu. kalau lo nggak suka, ya lo bisa pergi. Selesaikan?" balas Migo sambil menatap Juya datar.

Perempuan itu membuka mulutnya saking kagetnya, "Kamu ngusir aku?!" desis Juya tak percaya.

Migo hanya mengangkat bahunya, "Sebenernya sih nggak ngusir, tapi kalau lo merasa terusir yaudah. Pergi gih sana. Yang jauh sekalian, nggak usah balik lagi," balas Migo santai.

Juya hanya bisa diam sambil menatap Migo dengan pandangan tak percaya. Sedangkan yang ditatap hanya berekspresi biasa, bisa dibilang tak peduli.

"Ke-kenapa sih, Go? Baru juga 2 hari jadian, tapi kamu tuh ketus banget sama aku? Manisnya cuma pas ada Alisa doang," lirih Juya. Mungkin sebentar lagi Juya akan menangis. Hadeh.

Migo berdecih pelan kemudian tersenyum miring, "Gue males ya kalau lo udah bahas kaya gini tapi gara-gara lo udah ngebahas ini, jadi gue bakalan jawab pertanyaan," Migo berucap dengan disertai senyuman culasnya. Juya hanya diam dan bersiap untuk mendengarkan semua jawaban Migo tentang pertanyaannya barusan.

"Lo tuh nggak peka atau pura-pura nggak peka? Jelas-jelas gue nggak sayang sama lo, ngapain juga gue bersikap manis sama lo? Gue Laki-laki brengsek dan lo masih mau sama gue. Itu sih urusan lo. Kalau akhirnya lo cuma dijadiin mainan sama gue, ya lo harus terimalah. Siapa suruh mau sama gue?" ujar Migo santai dan seperti tanpa beban sedikit pun.

Migo menunjuk Juya dengan dagunya, "Selama ini gue cuma sayang sama satu cewek dan itu mantan gue, Alisa. Sampai sekarang pun masih begitu. Lo atau siapapun nggak akan bisa ngedepak dia dari hati gue, walaupun sekeras apapun lo berusaha. Itu nggak akan terjadi. Jadi lebih baik lo bangun dan mikir lebih realistis kalau gue nggak akan ngeliat atau bahkan ngelirik lo sedikit pun bahkan seujung kuku pun, Chou Juya."

PLAK!

Juya menampar Migo dengan kerasnya. Perempuan itu bahkan sudah bercucuran air mata karena ucapan Migo barusan atau mungkin karena dia sedih sekaligus malu karena Migo mengungkapkan fakta yang sangat menamparnya di depan banyak orang?

Migo hanya meringis pelan sambil mengusap pipinya yang memanas karena tamparan Juya barusan kemudian ia berdecih pelan.

"Cih! Ditampar kaya gitu doang sih udah biasa. Bahkan tamparan lo juga nggak berasa atau ngefek apapun sama gue. Masih lebih sakit tonjokan mantan dari pada tamparan lo. Bahkan lo nggak bisa bikin gue luka bahkan seujung kuku pun," ujar Migo seraya tersenyum mengejek ke arah Juya.

Juya menggeram marah, "Kita putus!" Desisnya rendah.

"Fine, silahkan aja. Lagian pacar gue bukan cuma lo doang kok. Kalau lo minta putus, gue masih punya yang lain. Gampang kan?" balas Migo dengan senyuman yang merendahkan Juya.

Perempuan itu akhirnya berbalik pergi meninggalkan Migo sambil menangis. Sedangkan Migo sendiri hanya memperhatikan punggung Juya dengan pandangan datar. "Cewek nggak pernah ada yang kuat ngadepin gue yang kaya gini. Cuma Alisa doang yang kuat sama sifat gue yang brengsek kaya gini," gumam Migo sambil mengerucutkan bibirnya.

Who You? ✔️ Mingyu x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang