O4

9.2K 1.3K 236
                                    

"Lo kenapa bisa sampe bonyok gini dah? Padahal cuma di tonjok sama cewek. Di tampar aja sering lo," komentar Naufal sambil membersihkan luka Migo yang lumayan parah. Maklum saja tonjokan mantan.

Sesekali Migo meringis pelan, "Pelan-pelan kek, Fal. Lu nggak tau nih hasil tonjokannya sakit banget?!" sewot Migo dengan alis yang berkerut.

"Ya ini juga udah pelan-pelan!" balas Naufal tambah sewot.

"Namanya juga tonjokan mantan, jelas aja sakit. Sakit banget sampe ke hati," celetuk Riko tanpa wajah bersalahnya.

"Diem lu sipit!"

Semua teman-teman nongkrong Migo ikut berkumpul di kelas 12 IPA 2 yang sudah sepi hanya untuk melihat keadaan Migo yang habis ditinju oleh mantan tersayang.

"Elo sih yang salah, Kak Migo," celetuk Darian si anak kelas 11 IPA 3.

"Ya gimana? Waktu itu gue lagi jenuh-jenuhnya, yaudah gue deketin aja si Juya anak 12 IPA 3. Eh taunya malah kaya gini jadinya. Alisa tau, terus gue di tonjok," jelas Migo menyesal.

"Lo nyesel sekarang?" tanya Joshua dengan tenang.

"Iyalah. Nyesel kenapa dulu nggak coba ngomong baik-baik sama Lisa soal sikapnya ke gue. Gue malah ngambil langkah yang salah," Migo menjawab pertanyaan Joshua sambil menunduk.

Naufal selesai membersihkan luka Migo, "Tunggu aja, bakalan ada berapa penyesalan yang dateng lagi setelah lo putusin Lisa," sahut Naufal.

"Nah! Gue setuju sama Naufal. Gue penasaran perbandingan Lisa sama Juya," setuju Joshua.

Migo menatap Naufal dan Joshua yang baru saja melakukan tos. Laki-laki itu merengut sebal, dia ingin mencari pacar baru dan targetnya kali ini adalah Juya tapi dia belum bisa move on dari Alisa, si mantan pacarnya yang cuek.

Mungkin besok gue harus tembak Juya biar bisa cepet move on dari Alisa. Dari pada gue malah uring-uringan kaya gini, dalam otaknya Migo sudah membuat rencana yang akan dia laksanakan besok.

***

Lain Migo, lain lagi dengan Alisa. Perempuan itu memutuskan untuk pulang bersama dengan Sean. Hanya Sean yang bisa mengerti dia disaat seperti ini. Tapi sepertinya mereka tidak jadi pulang hanya berdua saja, karena para manusia primitif atau teman-teman Sean dan Alisa yang lain juga ikut masuk ke dalam mobil milik Sean. Ada Rosi, Pika, Jaka, Abin dan Bobi.

"AELAH!!! KALIAN TUH NGGAK PADA TAU APA KALO GUE LAGI GALAU?!!" teriak Alisa di kursi penumpang depan tepat di sebelah Sean. Sedangkan Sean hanya bisa menggelengkan kepalanya saja. Dia sudah terlalu pasrah dengan kelakuan teman-temannya yang hobi berteriak dan marah-marah, tidak lupa berbuat kerusuhan.

"WHUT?!! LU GALAU?!!" teriak Abin dengan wajah sok kaget.

"ALHAMDULILLAH AKHIRNYA LU NORMAL JUGA. TERIMA KASIH YA ALLAH!!!" seru Bobi sambil sujud syukur di jok mobil.

"Berisik banget lu, Bob!!! Gantiin jeday gue dulu!" semprot Pika yang masih tidak terima kalau jedaynya patah oleh Bobi.

"Lah?! Itu mah si Abin, pas pengen di balikin lagi eh taunya jatoh abis itu patah. Jadi salahnya Abin," Bobi mengelak, ia berusaha membela dirinya dan menyalahkan Abin atas patahnya jeday Pika.

"Ngapa jadi gue?! Kan elu yang mainin, bodoh!" balas Hanbin tisak terima. Mana mau Abin disalahkan atas masalah ini?

"Tapi kan lu yang ngelempar jedaynya Pika!" seru Bobi lagi.

"Tapi lu yang tadi ngejepit jedaynya Pika ke gigi lu!" balas Abin yang makin sewot.

"APAAA?!! JEDAY GUE NYANGKUT DI GIGINYA BOBI?!!"

Who You? ✔️ Mingyu x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang