PROLOG

14K 1.7K 168
                                    

"Lis, aku pengen ngomong," ajak Migo saat dia sampai di kelas Alisa yang sekarang berstatus sebagai pacarnya.

"Ngomonglah," balas Alisa cuek yang tanpa peduli dengan Migo. Sudah seperti itu tabiatnya sejak pertama kali masuk SMA.

Migomenggigit bibirnya sebelum mengutarakan maksudnya. Dia menarik nafas kemudian membuangnya perlahan.

"Kita putus."

Alisa menoleh ke arah Migo dengan pandangan heran dan keningnya berkerut, "Kenapa?" tanya Alisa dengan heran.

Migo menatap Alisa dengan pandangan datar, seolah tak berminat, "Kamu lebih mirip kaya preman pasar dari pada cewek."

Lalisa hanya ber-oh ria lalu mengangguk-angguk pelan, "Oh yaudah. Kita putus."

Perempuan itu mengambil ponsel dari saku kemeja seragamnnya dan memasang headset pada kedua telinganya. Ia memilih lagu kesukaannya dan mulai memutar musik yang ia maksud.

Migo masih menatap Alisa dengan pandangan yang sulit di artikan. Udah? Gitu doang responnya? Si Lisa sayang nggak sih sama gue? Dalam hati Migo membatin heran

"Kok masih disini, Go? Lo gak berniat mau pergi?" tanya Alisa tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Dia tidak peduli.

Migo mendengus kasar kemudian pergi meninggalkan kelas Alisa dengan perasaan kesal.

Rosi yang sejak tadi memperhatikan kedua orang itu mengobrol dari kejauhan, akhirnya menghampiri Alisa yang masih memainkan ponselnya.

"Lo abis ngomong apa sama Migo? Kok doi kayanya kesel banget," tanya Rosi kepo lalu duduk di samping Alisa.

Alisa melirik Rosi sebentar lalu mencopot kedua headsetnya kemudian mengangkat bahunya.

"Seriusan, Lis. Lo ada apa sama Migo? Berantem? Nggak biasanya lo berantem sama Migo," tanya Rosi heran.

"Gue putus sama dia."

Rosi terdiam. Matanya mengerjap ke arah Alisa, "Hah? Gimana, gimana?"

"Gue putus sama Migo," Alisa mengulang ucapannya barusan.

"SERIUSAN LU PUTUS SAMA DIA?!! LIS, INI BERITA HEBOH BANGET!!!" seru Rosi sambil menggebrak-gebrak meja seperti monyet kerasukan. Sampai-sampai satu kelas memperhatikan Rosi yang mendadak berkelakuan seperti gorila yang sedang mengamuk dengan pandangan biasa saja. Mereka sudah terlalu biasa melihat kelakuan Rosi yang seperti itu.

"Yaudah sih. Gue ini yang putus, kenapa lo yang repot?" balas Alisa santai. Perempuan itu masih saja terlihat santai seperti di pantai.

"Lo nggak nyesel atau gimana gitu?" tanya Rosi yang masih tidak percaya dengan berita yang didengarnya barusan.

"Nggak. Mungkin dia udah nggak betah sama gue terus dia udah dapet gebetan baru. Gua denger-denger sih anak kelas sebelah ada yang ngedeketin Migo. Gencar banget dari 3 bulan yang lalu. Mungkin si Migo mau sama dia kali," balas Alisa cuek dan seperti tidak peduli. Tapi mungkin saja lain di mulut, lain di hati. Tidak ada yang tau.

"Maksud lo si Juya? Geng menor yang katanya hitz itu?" tanya Rosi memastika. Alisa hanya mengangkat bahunya acuh, "Iya kali."

"Tapi ya Lis, sia-sia dong hubungan lu selama 2 tahun 11 bulan. Mana minggu depan lo mau anniv yang ketiga lagi," Rosi menyesali keputusan Lalisa yang malah menyetujui saja diputuskan oleh Migo.

"Tapi lo nggak pernah ada masalah kan sama Migo?" tanya Rosi lagi.

Alisa menghela nafas, "Ros, lo pernah gak sih liat gue sama Migo berantem?" pertanyaan dari Alisa hanya dibalas dengan gelengkan kepala oleh Rosi.

"Yaudah. Berantem aja nggak pernah, minta ini-itu juga nggak penah, gimana mau putus secara nggak baik-baik, bodoh?!" Alisa jadi kesal sendiri. Kenapa Rosi ini lambat sekali?

Rosi akhirnya diam sambil menganggukkan kepalanya paham. Ia juga tidak bertanya lebih lanjut mengenai putusnya hubungan antara Migo dan Alisa.

"LISA!!!"

Alisa dan Rosi refleks menoleh ke sumber suara, bukan hanya Alisa dan Rosi saja, lebih tepatnya semua anak kelasnya ikut menoleh ke arah pintu.

"Bah! Si Pika! Manusia itu ngapain kesini coba?" gerutu Jaka yang risih mendengar teriakan Pika yang kelewat cempreng. Untung saja gendang telinganya masih baik-baik saja.

"Dia kan sekelas juga sama kita, bodoh!" balas Rosi lalu menoyor kepala Jaka.

"Santai aja dong, mbak! Nggak usah toyor-toyor kepala gue," balas Jaka seraya melirik Rosi dengan sinis.

"LISA!!!"

Pika berlari ke arah meja Alisa yang berada didekat meja guru, "Kenapa Pik?" tanya Alisa sambil menatap Pika heran.

"Gue liat si Migo bareng Juya mulu. Lo bertindak dong! Kan lo sebagai pacarnya Migo!" sewot Pika dengan wajahnya yang memerah karena kesal.

"Gue putus sama dia barusan."

"WHAT?!! SI MIGO MUTUSIN LO?!! ASTAGA DRAGON!!! INI NGGAK BISA DI BIARIN, GUE HARUS BERTINDAK! GUE BAKALAN BIKIN LO BERDUA BALIKAN DAN BIKIN MINGYU NYESEL GARA-GARA UDAH MUTUSIN LO!!!" teriak Pika sambil menggebrak meja. Persis sekali seperti hal yang dilakukan Rosi tadi.

Alisa hanya bisa menghela nafas lalu kembali memainkan ponselnya. Ia memilih tidak membalas seruan Pika. Anak itu memang suka bertindak hal-hala yang aneh.

***

Jurina Alisa, perempuan dari kelas 12 IPA 4 yang memiliki julukan sebagai ice princess. Bukan hanya wajahnya saja yang cantik dan anggun tetapi dia juga cuek dan jutek. Dia ini menyandang gelar preman sekolah, ditakuti seluruh siswa di SMA Garuda. Pemegang sabuk hitam Taekwondo dan dia juga menguasi beberapa ilmu bela diri lainnya.

Alisa punya beberapa teman dekat baik perempuan atau pun laki-laki. Ada Rosi si manusia primitif, lalu ada Pika si manusia primitif bersama dengan Rosi, ada Sean si pangeran es tapi sayangnya dia bobrok, ada Jaka si kelinci mesum, ada Abin dan Bobi si manusia primitif sama seperti Rosi dan Pika tapi ini versi laki-laki.

Ketujuh orang itu pertama bertemu saat ospek sekolahnya tetapi dari  gugus yang berbeda. Pertemuan mereka terjadi karena tidak disengaja dan karena mereka merasa. Dan sampai sekarang pun mereka masih berteman dekat.

Kalau ada yang tanya kenapa Migo dan Alisa bisa berpacaran waktu itu, itu karena Truth or Dare yang dimainkan oleh Migo dan teman-temannya. Tapi pada akhirnya hubungan mereka bertahan sampai sekarang. Sudah sekitar 2 tahun 11 bulan mereka berpacaran tapi pada akhirnya putus juga.

Padahal Alisa itu bukan tipe perempuan yang manja, yang suka menuntut ini dan itu, gampang terbawa perasaan dan segala macam tipe perempuan lenjeh yang ada di dunia. Lalisa itu mandiri, kuat, cuek, dingin, pintar, anggun tapi kalau sudah bersama sahabatnya, dia langsung berubah menjadi bobrok, dan Alisa ini tomboy.

Faktanya Migo dan Alisa ini menjadi pasangan paling fenomenal satu sekolahan. Mereka bisa dibilang couple goals, padahal menurut mereka biasa saja. Migo itu sayang sekali pada Alisa. Apalagi kalau Alisa itu sudah dalam mode cuek, Migo semakin gemas. Migo bilang Alisa itu berbeda dari perempuan lain. Tidak suka menuntut, jarang sekali marah, berpikir realistis dan kritis, cuek, tidak terlalu bawa perasaan, tidak manja. Intinya Migo merasa tidak direpotkan sama sekali oleh Alisa. Terkadang ia juga sering merasa tidak enak, karena Alisa tidak pernah meminta apapun padanya. Minta jemput saja tidak pernah, minta dibawakan sesuatu juga tidak pernah, mengajaknya berkencan juga jarang. Kadang Migo jadi sering menaruh curiga pada Alisa, dia ini pacarnya atau bukan ya?

Dan Migo tidak pernah bosan dengan Alisa. Tapi kenapa sekarang mereka berdua putus?

***

Republish ya sayang 😉

Who You? ✔️ Mingyu x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang